Chapter #26

47 27 0
                                    

Zora selalu senang melihat kekasihnya yang bertingkah seperti bayi padanya namun bersikap tegas pada orang lain.

"Aku ingin selalu bersyukur pada Tuhan tiap kali masih di beri kesempatan untuk hidup dan masih melihat senyum ka Cakra padaku." Batin Zora. Zora memandangi Cakra dengan penuh senyuman.

"Emang kamu mau? Ini cemilan yang ga pedes pasti kamu nya gamau, kan kamu maunya yang pedes-pedes kan.." balas Zora.

"Oh ngga.. kalo kamu yang kasih mo apapun itu aku makan, asalkan jangan racun aja.. aku masih mau hidup buat sama kamu terus ya kan" Cakra membalasnya dengan diiringi tertawa.

Zora hanya ikut tertawa bahagia saat melihat Cakra, seperti saat kecil hanya di beri permen rasanya berharga dan sangat bahagia.. seperti rasanya bermain dan tertawa lepas tanpa masalah.. sama saat bersama Cakra, Zora selalu memancarkan senyum di wajahnya yang kata Cakra selalu Sempurna.

"Huekk huekk.." suara Anna yang menatap Cakra dan Zora dengan ekspresi kesal sambil menutup matanya dengan kedua tangan. "Demi Tuhan aku mau pindah mars aja sih" ucapnya.

Zora dan Cakra hanya tertawa kecil saat melihat Anna yang bergumam-gumam sendiri.

Afdal dan Kai kembali datang dengan membawa tas plastik yang berisi Bakso.

"Cak, masa sih Kai gitu cak." Ujar Afdal ekspresi kesal.

"Gitu apaan?" Tanya Cakra bingung.

"Nih ya masa dia beliin bakso tenis cuma buat Anna sama dia doang, gue nya ga" jawab Afdal dengan kesal sekaligus kecewa.

"Biar apa? Biarin.." ejek Kai sembari mengunyah makanan.

Mereka hanya tertawa melihat tingkah dua temannya itu yang selalu membuat cair suasana dengan ada saja tingkah yang membuat tertawa lepas.

Hingga akhirnya setelah beberapa lama malam mulai larut dan mereka kembali tidur. Malam yang sunyi hanya terdengar beberapa suara dari luar dan orang yang masih berlalu lalang di luar ruangan.. suara alam yang masih terdengar dari luar membuat tidur semakin nyenyak.

Jam kembali berjalan dengan cepat, malam yang sunyi tadi kini di gantikan oleh terang pagi.

Dengan mata yang masih berat terbuka Cakra memaksakan untuk tetap bangun lebih awal. Saat baru saja berdiri untuk ke kamar mandi yang tak jauh dari sana Zora ikut terbangun. Sedangkan ketiga teman lainnya masih tertidur pulas.

"Ka" panggil Zora pada Cakra yang sedang merenggangkan badannya.

Serentak Cakra menatap Zora lalu menyapanya;

"Hei pagi Zora yang sempurna nya sedunia.. gimana tidurnya nyenyak? Mimpinya indah ga?" Tanya Cakra.

"Banget.." jawab Zora.

Tak lama Afdal, Kai, Anna terbangun dari tidur mereka... Dengan mata yang juga berat untuk dibuka mereka kembali bergumam-gumam.

"Lo juga dari dari kemarin tidur mulu.. nyusahin!" gumam Kai pada Afdal yang masih mengucak-ngucak matanya.

"Yee.. yang ada juga Lo nyusahin gue nyender-nyender gue" memang saat tertidur Kai menyandarkan kepalanya pada Afdal.

"Heh sttt.. mending Lo pada siap-siap dan cari sarapan aja karena ntar lagi kita udah mo pulang" tegur Cakra.

Tanpa basa-basi mereka akhirnya bersiap-siap dan mencari sarapan pagi bersama ke luar. Zora dan Cakra sudah sarapan dari sisa makanan dan buah-buahan yang semalam ga habis.

Tanpa menunggu waktu yang lama sebuah ketukan pintu berbunyi dari arah luar ruangan..

Tok..

Tok..

Tok..
Ketukan perlahan itu terdengar diiringi suara sapaan dari luar

"Permisi selamat pagi"

Cakra berdiri dari duduknya dan membukakan pintu yang hanya di tutupin oleh sebuah papan plastik akibat pecahnya waktu lalu..

Saat pintu di buka terlihat tiga laki-laki tinggi dengan pakaian rapih tersenyum ke arah Cakra sambil berkata..

"Permisi apa ini ruangan Aozora Nerissa?" Tanya salah satu dari mereka ternyata itu adalah ketiga Kaka kandung Zora yang katanya akan datang menjemputnya untuk pulang.

"Oh iya, silahkan masuk" sapa Cakra balik dan menyuruh masuk ke dalam ruangan.

"KAKA!" Saat Zora melihat Kakak-kakak nya itu ia langsung menyapa sambi tersenyum bahagia.

"Gimana kamu? Udah sehat" tanya Rai. (Kaka laki-laki ke dua Zora)

"Udah kok.. aku udah kuat udah sembuh" jawab Zora senang.

Salah satu Kaka laki-laki Zora yang bernama Darel menoleh ke arah Cakra yang juga sedang tersenyum melihat Zora yang bahagia bertemu kakak-kakak nya.

"Kalo ini, ini siapa?" Tanya Darel (Kaka laki-laki pertama Zora)

"Ka kenalin ini namanya ka Cakra.. dia pacar Zora.. dia baik banget tau sama Zora sama mama juga" ucap Zora.

Ketiga Kaka laki-laki Zora menatap Cakra dengan tatapan yang biasa namun penuh hormat.

"Oh ini yang namanya Cakra itu"

"Salam kenal ya, gue Rai, ini Darel, dan ini Kith" sapa hangat Rai untuk Cakra.

"Tolong jagain Zora sebaik mungkin ya, jangan pernah bikin dia sakit hati.. cuma dia anak perempuan di keluarga gue yang paling di sayang" ujar Darel.

"Pasti! Sorry banget waktu itu gue gabisa jaga Zora dengan baik sampe dia masuk rumah sakit kayak sekarang. Tapi setelah hal itu terjadi gue udah janji sama diri gue sendiri buat jaga Zora sebaik mungkin bahkan jika nyawa gue jadi taruhan pun gue bakalan ikhlas." Cakra mengucapkannya dengan di saksikan oleh ketiga Kaka laki-laki Zora dan Zora sekaligus.

"Gue percaya sama Lo" ujar Darel sambil menepuk-nepuk pundak Cakra.

"Saat itu benar-benar bahagia.. bisa di terima baik oleh ketiga saudara kandung Zora setelah mama nya. Seperti penuh banyak peluang untuk selalu bersama Zora jika sudah di izinkan seluruh keluarganya untuk menjadi salah satu orang yang bisa menjaga Zora. Batin Cakra.

Saat itu mereka hanya bertukar cerita sambil menunggu Kith yang menyelesaikan administrasi rumah sakit. Sesekali mereka becanda gurau, Afdal, Kai, Anna belum kunjung balik.

"Oke udah selesai. Yok" ucap Kith yang datang dari luar.

Setelah menyelesaikan administrasi itu mereka segera merapikan barang lainnya lalu keluar dari ruangan.. saat keluar Darel menyadari kaca pintu yang pecah dan beberapa serpihan kaca yang masih sedikit berhamburan di luar..

Lanjut chapter berikutnya>>

𝐌𝐚𝐬𝐚 𝟎𝟗𝐒𝐌𝐀 𝐒𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚 (𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang