Chapter #37

23 13 0
                                    

Dari malam gelap yang sunyi kini digantikan oleh pagi terang dilengkapi kabut pagi buta dengan angin dingin
yang melanda.

Zora kini terbangun lebih dulu dibanding Anna.

"Anna.. Anna bangun.. bangun ayo siap-siap.." Zora berusaha membangunkan Anna sambil mengucak-ngucak mata bangun tidurnya.

"Iya nanti.." gumam Anna yang masih menutup matanya.

Zora langsung keluar dari tenda untuk melihat sekitarnya, terlihat sudah ada beberapa anak murid yang berada di luar tenda. Zora berusaha melihat tenda Cakra, Afdal, Kai namun terhalang kabut tebal.

Zora memilih untuk masuk kembali kedalam tenda sembari bersiap-siap dan membangunkan Anna.

Setelah beberapa Zora dan Anna keluar dari tenda dengan pakaian rapih serta jaket tebal akibat pengaruh cuaca.

"Woi" teriak Afdal. Sontak Zora dan Anna menoleh lalu berjalan menuju tenda Cakra.

"Pagi" sapa Zora.

"Pagi" sapa Anna.

"Pagi pagi" balas Kai, Afdal.

"Eh kok cuma berdua, ka Ca-" ucap Zora yang dipotong Afdal.

"Jangan tanya Cakra karena dia ada, dan dia masih hidup, masih bernafas, dan masih ngomongin anda tiap hari, tiap malam, tiap menit, tiap detik." Gumam Afdal cepat tanpa belibet.

"Aku mo nanya doang" kesal Zora.

"Kenapa sayangg" suara lembut terdengar jelas di telinga Zora, suara yang selalu khas dengan wujud manusia yang sempurna.

"Kamu dari ka?" Tanya Zora.

"Tadi aku di panggil pak Erik buat tolongin dia ambil beberapa barang berat di mobil bawah, maaf ya" jawab Cakra yang langsung mengelus lembut rambut Zora.

"Oh yaudah deh" balasnya.

"SABAR MASIH PAGI"

"KAMPRET, GUE GULUNG JUGA NIH BUMI"

"SELAMAT PAGI YA BUAT KITA KITA YANG CUMA TOPING DUNIA.."

Gumam Afdal, Kai, Anna yang hampir frustasi di sela-sela kebucinan Cakra dan Zora.

Pengumuman dari suara toa yang bergema seketika membuat mereka terdiam.

"Selamat pagi anak-anak.. silahkan berkumpul karena sebentar lagi kita akan segera berangkat."

"Ayo kumpul guys" ajak Zora pada mereka.

Mereka berjalan ke titik kumpul sambil mendengarkan arahan dan juga beberapa hal yang harus dipatuhi saat berada di area tempat perkunjungan.

"Mungkin cukup seperti itu, sekarang kalian boleh buat kelompok lima-lima orang dan berjalan sesuai kelompok, jangan lupa catat nama kelompok agar tidak menjadi salah paham nantinya. Jika sudah silahkan berjalan mengikuti arahan dari Bu Veni."

"Ayo ayo berlima, Cakra depan aja noh" ucap Kai yang sibuk mengatur posisi.

"Jalan aja." Titah Cakra singkat.

"Ehh heh heh.. bentar tunggu bentar, gue mo ngambil cemilan di tas." Dengan cepat Afdal berlari mencuri kesempatan mengambil cemilan untuk menjadi bekalnya.

"Ya elah masih aja" frustasi Anna.

Mereka berjalan duluan namun tidak meninggalkan Afdal. Hanya berjalan pelan sembari mengobrol menunggu Afdal yang masih sibuk dan belum kembali ke rombongan.

"Haduhh.." suara Afdal yang ngos-ngosan.

"Pfttt.." Kai menahan tawa melihat Afdal yang ngos-ngosan.

"Nih nih, gue berbaik hati jadi gue ngambil lebih buat kalian nih" ucap Afdal dengan memberikan satu keresek hitam berisikan jajanan.

"Dikit banget Lo ngambi." Protes Cakra.

"Yeee, terimakasih kek minimal" balasnya.

"HEI HEI, KALIAN KENAPA TIDAK JALAN, HAH?" tegur salah satu Guru.

"Maaf pak, tadi nungguin dia lama banget" Kai yang menunjuk ke arah Afdal yang sedang memakan cemilan.

"LANJUT SANA JANGAN SINGGAH-SINGGAH." Titah Guru itu.

"Iya pak, maaf"

"Maaf pak"

Mereka kembali berjalan mengikuti rombongan lain, bercerita bercanda gurau bersama sembari memakan-makan cemilan.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, mereka mendengar suara air yang bising dari jurang bawah.

"Baik anak-anak kita sudah tak lama lagi sampai, tolong tetap disiplin dan jaga sikap." Titah salah satu Guru.

"Keren bro gila keren banget sih waahh" puji Kai walaupun belum melihat tempat tujuan mereka.

"Belum sampe bego" gumam Afdal.

"Udah udah Lo berdua akur dikit napa sih, lanjut jalan aja sana buruan" Anna mendorong-dorong Afdal dan Kai agar berjalan duluan dari mereka.

"Awas licin" waspada Cakra.

Brakk..
Suara Afdal yang terjatuh dan menabrak Kai didepannya.

"Woii astaga!"

"Baru juga diingetin."

"Heh? Kok? Kok bisa...!!" Gumam mereka diiringi tawa lepas.

"Tolol we, bantuin." Teriak Afdal sembari diiringi tawa kecil.

Hahaha.. suara tawa dari rombongan yang melewati mereka.

"APA LO?" Emosi Kai.

"Heh udah heh berdiri aja" ucap Zora. Cakra kemudian membantu menarik tangan Afdal dan Kai untuk berdiri.

Masih dengan tawa yang mengiringi mereka berjalan sembari terus menyalahkan Afdal dan Kai yang tak waspada hingga akhirnya terjatuh.

Setelah menuruni jurang dibawah mereka, tak disangka keindahan alam seketika membuat mereka tercengang melihatnya. Air terjun tinggi dengan air jernih serta beberapa goah terbuka disekitarnya. Pohon-pohon yang berada di samping kiri dan kanan menambah warna khas alam yang menarik membuat pandangan mata menjadi sejuk.

"Baik anak-anak kita sudah sampai, kalian silahkan melihat sekeliling dan jangan lupa di catat, setelah itu kita akan membagikan beberapa materi baru kalian bisa bersenang-senang bersama disini."

"WAWW.. gapapa deh pulang cepet asalkan hadiah sebelum pulangnya ini.." lantur Kai yang terpesona melihat keindahan air terjun itu.

𝐌𝐚𝐬𝐚 𝟎𝟗𝐒𝐌𝐀 𝐒𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚 (𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang