Hujan akhirnya mereda, langit sore sudah mulai memudar.
Zora berjalan masuk ke dalam rumah dengan seluruh tubuhnya yang basah dengan hujan.
"Sore" sapa nya..
"Ka Kith, mama mana?" Tanya Zora pada kaka nya.
"Ke kantor" jawabnya.
"Oh yaudah" balas Zora.
Zora meletakan tasnya di kursi lalu naik ke atas melewati anak tangga menuju kamarnya. Masih dengan baju seragam yang sudah basah karena hujan. Zora bergegas mandi, setelahnya ia turun kembali ke bawah untuk membuat teh hangat.
Setelah beberapa lama akhirnya mama Zora pulang.
"Hallo ma" sapa Zora.
"Hai sayang" sapa mama Zora balik.
Mama Zora kemudian duduk di ruang keluarga sambil membaca buku. Zora yang baru saja selesai membuat teh hangat ikut duduk di ruang keluarga sambil sedikit bercerita dengan mama dan Kaka laki-laki nya.
"Ma, aku sekarang lagi dekat sama cowok, tapi dia baik banget tau ma" zora mengangkat topik pembicaraan.
"Cakra kan? Mama udah tau, dia memang anak baik, udah gitu sopan lagi" mama Zora menjawab seakan sudah tau.
"Loh mama tau dari mana? Kok kayak mama udah tau kalo aku lagi dekat sama ka Cakra?" Tanya Zora bingung.
"Dia ketemu mama tadi pagi, dia samperin ke kantor. Mama aja kaget tiba-tiba dia datang tapi dia baik, sopan, attitude nya good. Mama suka" jawab mama Zora.
"Hah? Ka Cakra ke kantor mama? Terus terus, dia ada bilang apa ma?" Tanya Zora. Zora melepaskan gelas berisi teh hangat yang ia pegang dan meletakan nya di meja. Zora menatap serius mama nya.
"Dia datang dia bilang gini 'Tante, saya Cakra saya teman sekolahnya Zora. Saya kesini mau minta izin buat deketin Zora, soalnya dia anaknya baik, sederhana juga Tante. Saya suka temenan sama dia, dia juga orangnya murah senyum. Saya minta izin buat dekat sama Zora ya Tante, jangan takut saya ada niat baik.' Gitu katanya" Jawab mama Zora.
"Haha lucu bangett, terus terus.. mama jawab apa?" Tanya Zora.
"Mama bilang, saya izinin kamu untuk dekat sama Zora, tapi tolong ya di jaga Zora nya dia anak baik, saya percaya sama kamu kamu bisa jaga anak saya. Gitu mama bilang" ucap mama Zora.
"Aaaa mama.. makasihh" balas Zora. Zora memeluk mama nya dengan pelukan hangat.
"Yaudah sekarang kamu tidur ya, besok bangun pagi sekolah kan" ucap mama Zora.
"Iya ma, yaudah Zora naik dulu ya"
Zora bergegas naik untuk tidur.
Afdal, Kai, Cakra, sedang duduk santai di taman rumah Cakra. Dengan santai Cakra mengangkat topik menyangkut momen tadi saat dia bersama Zora.
"Zora sekarang udah jadi pacar gue" ucapnya
"HAH APA APAAN? serius lu?" Tanya Afdal. Afdal kaget mendengar apa yang dikatakan Cakra.
"Beneran lo? Ngebut banget lo cok" ucap Kai. Kai juga nampak kaget mendengarnya.
Bagaimana tidak, tanpa aba-aba tiba-tiba saja Cakra dan Zora sudah memiliki hubungan.
"Serius lah, gue nembak dia tadi" jawab Cakra.
"BEHH gokil gokil" puji Kai. Kai berdiri dari duduknya dan bertepuk tangan seolah memberikan apresiasi pada Cakra.
"Kai, besok kita tanya Zora yok gimana Cakra kemarin, SUMPAH GUE PENASARAN GILAA gimana muka Lo cak pas nembak Zora"
"Ahaha"
"Jangan macem-macem Lo" ucap Cakra dengan panik.
"Ayo yok ayo ayo ayo" balas Kai. Dengan ledekan itu mereka terus memancing emosi Cakra.
Cakra panik. Sebab Cakra yang mereka kenal adalah laki-laki yang Gantelman. Tidak takut apapun hanya menghargai. Bahkan Cakra tidak pernah sekalipun bertingkah selayaknya manusia biasa yang bercanda gurau bersama. Cukup Dingin.
"Awas sampe Lo berdua macem-macem nanya ke Zora" sanggah Cakra. Cakra terlihat panik saat tau bahwa kedua temannya itu ingin bertanya pada Zora tentang Cakra yang mungkin tidak pernah mereka lihat sebelumnya.
"Makan nohh." Cakra mengeluarkan beberapa permen dari kantongnya lalu melemparkannya ke meja. Dia berdiri dan berjalan masuk ke dalam rumah.
Malam itu Cakra hampir saja tak tidur hanya karena memikirkan Zora. Entah itupun sebaliknya.
Banyak masa yang terlewatkan hingga tak terasa Zora sudah sebulan lebih pindah ke lingkungan baru.
Matahari pagi yang kembali menyinari, burung-burung yang bersahut-sahutan pagi itu serasa ceria kembali hadir. Zora brangkat dengan di antar sopirnya sedangkan Cakra barangkat menggunakan motornya sendiri.
Selama kurang lebih 20mnt Zora tiba duluan di sekolahnya. Masih sepi dan hanya beberapa siswa saja yang baru berdatangan. Zora berdiri di depan sebuah ruangan sambil memeluk beberapa buku paketnya. Dia berdiri hendak ingin menunggu Anna.
Ternyata Cakra sudah tiba di sekolah dari jarak jauh Cakra sudah melihat kekasihnya itu yang berdiri di sana. Namun Zora tak melihat Cakra.
Cakra yang awalannya nampak senang karena kembali bertemu Zora tiba-tiba dibuat panik ketika dia melihat Kai dan Afdal yang mendekati Zora. Cakra teringat tentang malam tadi di mana Kai dan Afdal bilang bahwa mereka ingin bertanya pada Zora tentang Cakra yang hanya di ketahui Zora. Sontak dengan gerakan cepat Cakra berlari ke arah Zora dan langsung menarik tangan Zora.
"AYO SAYANGG" ucap Cakra. Dengan cepat Cakra menarik tangan Zora untuk segera pergi dari sana.
"Hah? Ka kenapa?" Tanya Zora bingung.
"Ada Kai, sama afdal" balas Cakra.
Zora hanya menolehkan pandangannya pada Kai dan Afdal yang mulai mendekati dia.
Cakra menggenggam tangan Zora dengan kuat lalu membawanya pergi dari sana.
AYO LANJUT CHAPTER SEBELAH!!
MAKASIH
>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐬𝐚 𝟎𝟗𝐒𝐌𝐀 𝐒𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚 (𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠)
Teen Fiction⊹ ࣪ ﹏𓊝﹏𓂁﹏⊹ ࣪ ˖ Di tepi laut, seperti di sapa debur ombak juga dilengkapi air hujan yang meneteskan rintik nya perlahan, hari yang Sempurna serta Berharga. Kata Cakra perasaan yang tidak pernah di ungkapkan tidak akan pernah menjadi apa-apa. Dan k...