ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
Tak lama kemudian, Chika datang lagi. "Ra, makan dulu" ucap Chika sambil membawa makanan.
"Sini makanannya, gue makan di sini aja" jawab Ara, tetap berada di tempatnya.
"Jangan gitu lah, kita makan bareng di bawah" ucap Chika, berusaha meyakinkan.
"Makan di sini aja lah, gue males jalan" ucap Ara sambil menggelengkan kepala.
"Yaudah, gue gendong. Mau?" tanya Chika sambil mendekat ke Ara dengan senyum nakal.
"Yaudah" ucap Ara sambil merentangkan tangannya, tak bisa menolak tawaran itu.
Chika pun menggendong Ara ala koala, sambil tertawa. "Lucu ih" ucap Chika sambil mencium pipi Ara.
"Ka, gak usah mulai deh, gue capek marah-marah terus" ucap Ara, merasa sedikit geli meski masih berusaha marah.
"Iya" ucap Chika, mengangguk patuh.
Kemudian, Chika berjalan ke dapur sambil menggandeng Ara. Mereka pun makan berdua dengan seru. Tak lama, setelah selesai, Chika menaruh piring kotornya ke wastafel dan membuang sampahnya. Kini mereka berdua sedang duduk di sofa sambil bermain HP. Tiba-tiba, HP Ara berdering; ada panggilan video masuk. Ara langsung mengangkatnya.
"Halo Mama!" ucap Ara ceria.
"Halo" suara Shani terdengar dari layar.
"Mama, kok tadi gak aktif sih? Ara udah nelpon Mama" ucap Ara, sedikit kecewa.
"Maaf ya sayang. Tadi HP Mama batrenya habis" jawab Shani.
"Ooh" jawab Ara, mengerti.
"Kamu gimana di sana? Aman kan?" tanya Shani khawatir.
"Aman Ma. Tapi Ka Chika godain Ara terus" ucap Ara, sambil melihat Chika yang sedang tersenyum nakal di sampingnya.
"Halo Tante!" seru Chika, menampilkan wajahnya di layar.
"Halo Chika" ucap Shani ramah.
"Godain gimana emang?" tanya Shani, penasaran.
"Ya gitu Ma" jawab Ara dengan ekspresi jengkel.
"Hehehe, lagian anaknya lucu Tan. Buat Chika boleh gak?" ucap Chika sambil menggoda.
"Heh!" Ara langsung melihat ke Chika dengan tatapan tak percaya.
"Boleh, ambil aja kalau mau" ucap Shani santai.
"Ihh, Mama kok gitu sih!" protes Ara, merasa cemburu.
"Mama di sana udah punya anak lagi ya? Mama udah gak sayang lagi ya sama Ara?" tanya Ara dengan nada dramatis.
"Bercanda, Mama masih sayang kok sama Ara" ucap Shani dengan tawa.
"Udah dulu ya, Papa kamu bentar lagi pulang. Mama mau siapin makanan dulu" ucap Shani.
"Oke Mama. Dadah, muahh!" ucap Ara lalu mematikan panggilan videonya.
Setelah memutuskan panggilan, Ara menatap Chika tajam.
"Kenapa sayang?" tanya Chika sambil mencolek dagu Ara.
"Rese banget lo" jawab Ara sambil menepis tangan Chika.
"Hehehe, udah ah gue mau ke kamar. Ikut gak?" tanya Chika lagi.
"Enggak" jawab Ara ketus.
"Udah malem Ra. Lo gak tidur?" Chika melirik jam di dinding.
"Nanti lah, masih jam delapan" balas Ara acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Older Cousin
Teen FictionCerita yang mengisahkan hubungan kompleks antara dua sepupu, Ara dan Chika. Dimulai dengan ikatan keluarga yang erat, hubungan mereka perlahan berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan rumit. Cerita ini mengeksplorasi emosi yang penuh intensit...