MOC 23

783 90 8
                                    

ᅠᅠ



ᅠᅠ



ᅠᅠ



ᅠᅠ



ᅠᅠ



Ara mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, sambil bersenandung lagu yang sedang terngiang di kepalanya. Tak lama kemudian, ia tiba di kafe tempat teman-temannya berkumpul. Ia segera memarkirkan motornya dan langsung mencari mereka.

"Lo telat Ra. Bayar 500 ribu" ucap Zee begitu Ara duduk.

"Apaan anjir, kagak ada peraturan gitu!" bantah Ara sambil tertawa.

"Ada. Liat aja di grup" jawab Zee dengan santai.

Ara pun merogoh kantongnya, mencari ponsel untuk mengecek grup chat. Namun, ia tersentak.

"HP gue ketinggalan di rumah anjir!" keluhnya.

"Gak ada alasan, bayar Ra" Olla ikut menimpali dengan nada menggoda.

"Anjing lo pada!" Ara kesal sambil mengeluarkan dompetnya dan mulai menghitung uang.

"Banyak juga uang lo Ra. Ada berapa tuh?" tanya Oniel, melirik ke arah dompet Ara.

"Cuma sejuta, anjir" jawab Ara sekenanya, lalu menyerahkan 500 ribu ke Zee.

"Cuma lo bilang?" Mira menatapnya heran.

"Iya, coba lo tanya Adel. Dia pasti lebih banyak. Jadi kalau mau minta traktir ke dia aja" ucap Ara sambil menunjuk Adel.

"Apaan anjir, gue diem aja masih dibawa-bawa" protes Adel, tapi dengan senyum tipis.

Mereka pun mulai mengobrol. Dari kasus-kasus seru di sekolah, gibah soal teman-teman lain, sampai gosip terbaru tentang hubungan Ara dan Angkasa. Waktu berlalu, tak terasa sudah pukul 21.30. Ara pun memutuskan untuk pulang.

Sesampainya di rumah, ia mendapati Chika duduk di ruang tamu dengan wajah cemberut.

"Lama banget lo pulangnya. Kan gue udah pernah bilang, pulang sebelum jam 8 malem" tegur Chika sambil melipat tangan di dadanya.

"Diem Ka. Gue capek" balas Ara singkat sambil melepas jaket.

"Sini gue peluk" tawar Chika dengan nada lembut.

"Enggak usah. Gue mau mandi" ucap Ara sambil berjalan ke arah tangga.

"Jangan mandi udah malem!" larang Chika tegas.

"Bau Ka" balas Ara tanpa menoleh.

Chika kemudian mencium tubuh Ara sekilas. "Wangi minyak telon" gumamnya sambil mengernyitkan hidung.

"Sana ganti baju. Jangan mandi, awas aja kalau lo mandi" ucap Chika sambil menggeleng pelan.

"Hmm, bikinin susu ya ka?" pinta Ara dengan manja, lalu berjalan ke atas menuju kamarnya.

"Enak banget lo nyuruh-nyuruh gue. Kalau bukan sepupu gue udah gue robek mulut lo Ra" gumam Chika sambil memperhatikan Ara menaiki tangga.

Chika kemudian pergi ke dapur, menyiapkan botol susu untuk Ara. Setelah selesai, ia naik ke kamar dan mendapati Ara sudah tiduran di tempat tidur, memeluk guling kesayangannya.

"Nih" Chika menyodorkan botol susu dot ke tangan Ara.

Tanpa banyak kata, Ara langsung mengambilnya dan meminumnya sambil memejamkan mata. Chika mematikan lampu kamar, lalu naik ke tempat tidur dan memeluk Ara dari samping, menemaninya tidur.


*Hari Kesebelas

Keesokan paginya, seperti biasa, Chika bangun lebih awal. Setelah menyelesaikan rutinitas pagi, ia menuju kamar mandi untuk mandi dan kemudian membangunkan Ara.

My Older CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang