ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
Saat mereka sedang fokus mengambil mangga, tiba-tiba Zee berlari ke arah mereka dengan wajah panik.
"Ra! Ada guru BK lagi jalan ke arah sini! Cepetan turun!" teriak Zee dengan napas tersengal.
Ara yang sedang berada di atas pohon langsung panik. Tanpa pikir panjang, dia melompat ke bawah, berharap bisa turun dengan cepat. Tapi sial, ranting tajam mengenai pipinya saat dia melompat, membuat luka kecil yang langsung berdarah.
"Ra, pipi lo berdarah tuh!" seru Zee dengan khawatir saat melihat bekas goresan di wajah Ara.
Ara meraba pipinya yang mulai terasa perih. Namun, dia hanya mengangkat bahu dan mencoba santai. "Udahlah, gak apa-apa. Nanti juga sembuh" jawabnya cuek, sambil menyeka darah dengan ujung seragamnya.
"Serius, Ra? Itu kelihatannya lumayan tuh" kata Olla, ikut cemas.
Ara tersenyum kecil meski menahan perih. "Gue gak selemah itu, tenang aja"
Mereka semua menatap Ara, terkesan dengan betapa santainya dia menghadapi luka itu. Namun, tanpa mereka sadari, guru BK semakin dekat.
"Buruan! Kita cabut dulu sebelum ketahuan!" teriak Adel sambil menarik lengan Ara, menyuruh mereka semua cepat kabur dari tempat itu.
Dengan cepat mereka pun berlari meninggalkan lapangan, mencoba menyelinap sebelum guru BK benar-benar tiba di sana.
Sayangnya, meski sudah berusaha kabur, mereka tetap ketahuan oleh guru BK.
"Heh! Sini kalian!" panggil guru BK, Bu Rika, dengan suara tegas.
Mereka semua langsung saling tatap dengan wajah panik.
"Gimana nih?" bisik Ara dengan cemas.
"Samperin aja, tapi umpetin dulu mangganya" jawab Mira cepat, mencoba berpikir rasional.
"Yaudah, yuk" sahut Zee, mengajak yang lain untuk menghampiri Bu Rika.
Dengan perasaan was-was, mereka berjalan mendekati guru BK itu.
"Kenapa, Bu?" tanya Ara dengan senyum penuh usaha.
"Kalian ngapain di sini? Bukannya harusnya di kelas?" tanya Bu Rika, matanya menyipit, curiga.
Oniel mencoba menjawab, tapi gagap. "Emm, ini Bu, kita tuh... itu... emmm... apasih ya"
Bu Rika menghela napas, sepertinya sudah tak ingin berdebat. "Sudahlah, masuk kelas sana. Sebentar lagi kalian juga pulang"
"Tapi, Bu, ini kan istirahat pertama aja belum?" protes Olla, bingung.
"Hari ini ada acara guru. Nanti pas jam istirahat kalian langsung pulang" jelas Bu Rika dengan tenang.
"Yeyyyy!" mereka bersorak senang, langsung lompat-lompat kegirangan.
"Udah, sana masuk kelas. Tiga menit lagi bel pulang bunyi" ucap Bu Rika sambil mengibaskan tangannya, menyuruh mereka pergi.
"Oke, Bu. Kita permisi dulu ya" kata Mira mewakili mereka semua.
"Iya, iya" sahut Bu Rika, setengah tertawa melihat kegirangan mereka.
Ara dan teman-temannya pun bergegas kembali ke kelas. Sesampainya di depan kelas, bel pulang sudah berbunyi. Mereka langsung mengambil tas masing-masing, tak sabar untuk pulang. Ara berjalan keluar kelas dan duduk di dekat gerbang, menunggu Cio menjemput.
![](https://img.wattpad.com/cover/377127582-288-k242947.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Older Cousin
Ficção AdolescenteCerita yang mengisahkan hubungan kompleks antara dua sepupu, Ara dan Chika. Dimulai dengan ikatan keluarga yang erat, hubungan mereka perlahan berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan rumit. Cerita ini mengeksplorasi emosi yang penuh intensit...