ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
*Hari Kedua
Keesokan harinya, Chika sudah bangun karena mendengar suara alarm. Ia segera membangunkan Ara.
"Ra, bangun" ucap Chika sambil menggoyangkan badan Ara.
"Hmm" jawab Ara dengan suara berat.
"Cepet, Ra. Bangun, nanti lo telat" ucap Chika lebih tegas.
"Ck, iya-iya" sahut Ara setengah malas.
"Jangan cuma iya-iya doang!" Chika mendesak.
"Iya, bawel banget sih" keluh Ara, akhirnya duduk.
"Cepet mandi, gue tunggu di bawah" perintah Chika.
"Hmm" jawab Ara pelan.
Chika pun pergi dari kamar Ara, sementara Ara masuk ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian, Ara keluar dengan seragam sudah terpakai.
"Nih, Ra. Sarapan dulu" kata Chika, mengarahkan piring ke Ara.
"Males banget gue sarapan" jawab Ara.
"Gak usah males-malesan. Nanti kalau lo sakit, gue yang repot" balas Chika.
"Lo kalau gak niat jaga gue, mending lo pulang aja" ucap Ara, sedikit ketus.
"Bukan gitu, sayangku" Chika menjawab lembut.
"Udah, mending lo makan aja daripada nanti telat" tambah Chika, tetap bersikeras.
"Ya" sahut Ara akhirnya.
Setelah beberapa menit, mereka pun selesai sarapan.
"Ayo berangkat" ucap Chika.
"Gue bisa berangkat sendiri" Ara menjawab dengan nada tegas.
"Gue anterin, gak ada penolakan" Chika menekankan.
"Ck, iya" jawab Ara, sedikit kesal.
Di dalam mobil, Ara memanggil Chika.
"Chika" panggil Ara.
"Gak sopan! Pake kak!" Chika mengingatkan.
"Ribet banget" gumam Ara.
"Ka Chika" Ara memanggil lagi.
"Apa?" tanya Chika, fokus pada jalan.
"Setelah gue inget-inget, lo kok jadi ngatur-ngatur gue sih?" ucap Ara.
"Gue diperintahkan buat jaga lo" jawab Chika sambil tersenyum.
"Iya juga sih" jawab Ara pelan, menyadari perhatian Chika.
Sesampainya di sekolah, saat Ara ingin turun dari mobil, Chika langsung menahan tangannya.
"Apa sih?" tanya Ara, agak terganggu.
"Belajar yang bener, jangan ngelawan guru" ucap Chika tegas.
"Iya-iya" jawab Ara cepat.
Tiba-tiba, Chika menarik tangan Ara dan dengan cepat mencium pipinya.
"Ihh, gak usah cium-cium! Jijik gue!" protes Ara sambil mengelap pipinya.
"Bodo amat. Udah, sana keluar!" ucap Chika sambil mendorong Ara keluar dari mobil.
"Ya sabar!" Ara membalas dengan nada ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Older Cousin
Novela JuvenilCerita yang mengisahkan hubungan kompleks antara dua sepupu, Ara dan Chika. Dimulai dengan ikatan keluarga yang erat, hubungan mereka perlahan berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan rumit. Cerita ini mengeksplorasi emosi yang penuh intensit...