MOC 1

1.8K 159 0
                                    

ᅠᅠ

ᅠᅠ

ᅠᅠ

ᅠᅠ

ᅠᅠ

Di suatu pagi yang cerah, Ara masih tertidur pulas dengan tangan memegang botol dot kosong. Shani masuk ke kamar dan berusaha membangunkan Ara.

"Ara, bangun sayang. Udah waktunya sekolah" ucap Shani lembut.

"Nanti, Ma. Ara masih ngantuk" jawab Ara, masih setengah terlelap.

"Sekarang, nanti telat loh" kata Shani tegas.

"Iya, Ma" Ara pun akhirnya bangun.

Setelah mandi, Ara pun turun ke bawah untuk sarapan.

"Pagi, Mama. Pagi, Papa" sapa Ara dengan semangat.

"Pagi, Sayang" balas Shani dan Cio hampir bersamaan.

"Ara mau makan apa?" tanya Shani sambil meletakkan piring di meja.

"Emmm... Ara mau ayam aja, Ma" jawab Ara sambil menatap piring.

"Pakai sayur, ya?" Shani menawarkan dengan lembut.

"Gak mau!" Ara langsung menolak dengan cepat.

"Dikit aja, biar sehat" bujuk Shani.

"Gak mau, Ma!" jawab Ara lebih tegas.

"Ya udah deh" Shani menyerah, tersenyum kecil.

Cio yang duduk di sebelah mereka bertanya, "Ara mau diantar Papa atau sendiri ke sekolah?"

"Dianter Papa aja, Ara lagi males bawa motor" Ara menjawab sambil menyuap makanannya.

Mereka pun melanjutkan sarapan dalam kehangatan pagi. Sesekali Cio dan Shani bertukar pandang, menikmati waktu bersama anak mereka.

Setelah sarapan selesai, Ara berdiri. "Ara udah siap, Pa. Ayo berangkat"

"Ayo, gak ada yang ketinggalan, kan?" tanya Cio memastikan.

"Enggak, Pa" jawab Ara sambil melihat tasnya.

Sebelum keluar rumah, Ara berpamitan. "Ma, Ara berangkat dulu ya, muahh" Ara mengecup pipi Shani, "Nanti beliin Ara Promina ya, Ma. Makasih!" Ara tersenyum manis sebelum berlari ke pintu.

Sesampainya di sekolah, Cio memberikan pesan terakhir. "Jangan nakal ya di sekolah"

"Iya, Papa. Sini, Ara cium dulu" kata Ara sambil menarik wajah Cio mendekat. Dia mengecup kedua pipi papanya.

"Dadah, Papa! Jangan lupa jemput Ara ya" Ara melambai ceria.

"Iya, Ara, nanti Papa jemput" jawab Cio, tersenyum.

Ara pun berjalan menuju kelasnya. Sesampainya di kelas, dia membuka pintu dengan percaya diri dan menyapa teman-temannya.

"Good morning, para sahabatku! Pasti kalian kangen, kan, sama teman kalian yang imut dan cantik ini?" ucap Ara penuh gaya.

"Enggak sih" balas Olla sambil tertawa kecil.

"Oh" jawab Ara.

"Ra, lo udah ngerjain PR Matematika, belum?" tanya Mira tiba-tiba.

"Hah? Emang ada PR?" balas Ara panik.

"Jangan bilang lo belum ngerjain" ucap Zee sambil melotot.

"Gue gak tahu anjir! Eh, bagi dong" Ara memohon dengan wajah pasrah.

"Masalahnya kita belum ada yang siap, Ra" ucap Adel.

"Lah, terus gimana dong?" Ara bertanya, mulai panik.

My Older CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang