ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
*Hari Keenam
Pagi itu, Chika mencoba membangunkan Ara yang masih terlelap.
"Ara! Bangun, udah pagi!" Chika mulai kesal karena Ara tak kunjung bergerak.
"Hmm..." hanya gumaman malas yang keluar dari bibir Ara.
"Lo tuh tidur cepet, tapi dibangunin susah banget!" keluh Chika, nada suaranya semakin tegas.
Akhirnya, Ara bangun dengan malas dan duduk. "Cerewet banget sih lo" jawab Ara sambil mengucek mata.
"Bodo amat, bangun, terus mandi sekarang" perintah Chika tegas.
"Iya iya" Ara menyerah, lalu berjalan ke kamar mandi. Sementara itu, Chika menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.
Tak lama kemudian, Ara sudah selesai mandi dan turun ke bawah.
"Nih, makan" kata Chika sambil menyodorkan sepiring nasi.
"Ih, banyak banget nasinya" protes Ara.
"Udah makan aja, banyak orang di luar sana yang gak bisa makan" ujar Chika tanpa kompromi.
"Lama-lama lo kayak emak-emak deh" ledek Ara.
"Bacot! Udah, makan cepet" balas Chika.
"Lo kenapa sih marah-marah mulu? PMS kali lo?" Ara mulai kesal karena sejak tadi dimarahi terus.
"Enggak" jawab Chika cepat.
"Terus kenapa lo marah-marah?" tanya Ara penasaran.
"Ya lo kemarin jalan sama cowok" ucap Chika tanpa basa-basi.
"Hah? Gak ada hubungannya Ka" protes Ara.
"Ada" balas Chika singkat.
"Ck! Terserah lo deh" Ara menyerah dan mulai makan dengan malas.
Setelah selesai sarapan, Chika mengantar Ara ke sekolah. Saat tiba di depan sekolah, Chika menasehati Ara.
"Jangan bandel, jangan deket-deket cowok, apalagi genit-genit sama mereka"
"Dih, gue gak pernah genit sama cowok" bantah Ara.
"Ya siapa tau aja" jawab Chika sekenanya.
"Yaudah, gue masuk dulu" kata Ara sambil berjalan pergi.
"Eh, bentar!" panggil Chika.
"Apaan lagi?" Ara berhenti dan menoleh.
"Salim dulu" Chika menyodorkan tangannya.
"Ribet ah, gak mau" keluh Ara.
"Salim, Ara!" Chika melotot, membuat Ara langsung menurut.
"Iya-iya" jawab Ara sambil menyalim tangan Chika. Lalu Chika mencium pucuk kepala Ara dengan lembut.
Sepulang sekolah, Ara sedang tiduran sambil memegang ponsel, mencoba menelepon mamanya. Namun, nomornya tidak aktif.
"Iss, mama ke mana sih" gumam Ara kesal, bibirnya mengerucut karena kecewa.
Chika tiba-tiba muncul di pintu, tapi Ara tidak menyadarinya.
"Kenapa gak aktif sih..." Ara masih ngomel sendiri sambil cemberut, membuat pipinya terlihat menggemaskan.
Chika berjalan mendekat dan menjatuhkan dirinya di atas tubuh Ara.
"Ka! Berat!" keluh Ara sambil berusaha menggeser Chika.
![](https://img.wattpad.com/cover/377127582-288-k242947.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Older Cousin
Dla nastolatkówCerita yang mengisahkan hubungan kompleks antara dua sepupu, Ara dan Chika. Dimulai dengan ikatan keluarga yang erat, hubungan mereka perlahan berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan rumit. Cerita ini mengeksplorasi emosi yang penuh intensit...