Sarah sempat melihat wajah dingin Baron ketika Armand pertama kali membawanya ke luar ruangan terkutuk itu. Namun, selanjutnya tak ada hal apa pun yang ingin Sarah saksikan. Wanita itu tak punya cukup keberanian untuk mengembangkan kelopak matanya apalagi ketika wajah Armand-lah yang akan ia lihat di sepanjang perjalanan.
Sarah gemetar seiring dengan langkah pria itu yang membawa tubuhnya dalam gendongan. Ia sama sekali tidak mengerahkan kedua tangan untuk sekadar menjaga keseimbangan tubuhnnya agar tidak terjatuh. Satu-satunya hal yang membuat Sarah dapat bersentuhan erat dengan dada bidang Armand adalah rengkuhan pria itu. Sementara Sarah hanya sibuk memilin jemarinya yang dibanjiri keringat. Di samping itu, benaknya tengah memikirkan banyak skenario menyeramkan yang bisa jadi akan Armand lakukan lagi ke depannya. Namun, bahkan dalam pikiran terbebasnya sekalipun, Sarah tidak mampu menemukan jalan keluar.
Lantas dalam beberapa menit langkah lebar itu berakhir. Hal tersebut membuat Sarah mengepal tegang. Keningnya mencerminkam kekhawatiran melalui gelombang tegas di sana. Sarah sudah memprediksi bahwa Armand akan membanting tubuhnya lagi ke sudut ruangan. Mungkin pria itu berhenti karena ia sudah sampai di sudut ruangan yang Sarah pikirkan.
"Jika kau membuka mata, kau akan tahu ke mana jalan keluarnya, Sarah. Kau benar-benar tolol yang tidak tahu kesempatan," hardik pria itu, membuat Sarah tersentak.
Dalam pejamnya, kernyitan di dahi Sarah berubah samar karena penuturan tersebut. Apa yang pria itu katakan adalah benar. Bukankah dengan mengingat peristiwa ini akan memberikan Sarah bayangan tentang jalan keluar? Perihal bagaimana ia bisa menyiasati bangunan yang bahkan dirinya sendiri tidak tahu bagaimana bentuk utuhnya, karena yang selama ini Sarah singgahi hanya kurungan gelap terkutuk dan memuakkan. Seharusnya jika Sarah mampu mengingat-ingat, ia akan bisa menemukan titik kebebasan dari jelmaan neraka ini.
Lantas, katakanlah Sarah idiot ketika ia memercayai sabda iblis seperti Armand. Betapa bodohnya otak tumpul wanita itu yang tampaknya sudah tidak waras semenjak ia menjejakkan kaki di tempat mengerikan ini. Karena yang Sarah telan melalui matanya bukanlah hal biasa, melainkan suatu pemandangan yang dalam hitungan detik mampu membuat seluruh organ-organ di perutnya seperti nyaris keluar.
Lorong selebar tiga meter yang saat ini mereka jejaki sungguh gelap dan sesak. Jajaran lilin di dinding hitam berdebu tidak mampu menyumbangkan penerangan yang memadai untuk menyamankan mata. Jika Sarah mengintip ke depan, ia tidak kuasa menemukan ujung dari gumpalan gelap yang pekat. Lantas wanita itu berpaling ke belakang dan rasanya bayangan hitam seluas permadani sedang mengejarnya. Dari ujung ke ujung, hanya kutukan gelita yang terperangkap di tengah tempat temaram itu.
Namun di samping semuanya, hal yang membuat Sarah nyaris muntah adalah objek yang saat ini berada di samping dinding, tepat di dekat Armand. Selangkah saja pria itu bergeser, mungkin ia bisa meraihnya. Atau jika Armand sengaja, ujung jempol kaki Sarah yang menjuntai dalam rengkuhannya mampu menyentuh benda tersebut.
Di sana, sebuah nakas berwarna putih tulang seperti mencoba untuk bertahan hidup. Pasalnya, guratan merah pekat sudah hampir menenggelamkan seluruh permukaannya, bahkan jika seseorang tidak mencermati dengan serius, ia pasti akan menebak jika nakas itu memang berwarna merah.
Di atas nakas tersebut tertera sebuah vas bunga kaca sejernih titisan mata air. Benda itu menjadi kerajaan untuk setangkai mawar yang tampaknya menikmati hidup tanpa tahu apa-apa. Mahkotanya berwarna merah pekat dengan tangkai berdiri kokoh, duri yang runcing dan tampak berada pada usia paling menawan. Sangat indah di tengah vas bunga yang diisi penuh bahkan sampai diluberi oleh gumpalan merah kelam.
Sarah mungkin tidak akan terganggu jika itu adalah spidol mainan atau pewarna makanan. Namun sialnya, bahkan kini ujung jemarinya sampai dibaluti topeng pucat. Bau anyir yang merajah hidungnya tak dapat diwajarkan. Wajah Sarah memutih dan segenap raganya seketika menjadi dingin. Padahal Sarah yakin ruangan ini pengap dan panas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cursed Love
RomanceSarah ditawan oleh mantan suaminya--Armand. Namun, sosok itu telah berubah. Ia tidak relevan dengan Armand yang dulu Sarah kenal. Kini, pria berperawakan tinggi dan tegap itu menjadi jelmaan iblis yang kejam dan berperilaku tak berperasaan, seperti...