4. Serendipitious Journeys

9 0 0
                                    

"Kenapa tenggorokan gue kaya udah ga nyentuh air seminggu sih?," Kesal Alara melirik jam di atas nakas yang masih menunjukkan jam tiga pagi.

Baiklah, Alara memuuskan turun dari kamarnya dengan langkah ringan, jam tiga dini hari yang hening menyelimuti rumah. Ia hendak menuju dapur untuk mengambil segelas air, merasa tenggorokannya kering. Begitu melewati ruang tengah, pandangannya tertarik pada sosok yang terbaring di sofa. 

Dia tertidur di sana, tubuhnya sedikit meringkuk, sepertinya karena suhu pagi ini memang sangat dingin dan wajahnya tampak sangat lelah. Alara berhenti disebelah sofa, matanya menelusuri ekspresi lelah yang jarang ia lihat dari sosok yang biasanya selalu tampak dingin dan tidak membutuhkan siapapun. Ada sedikit lingkaran gelap di bawah matanya, napasnya pelan dan tenang, seolah tubuhnya sudah menyerah pada kelelahan yang tak bisa dia abaikan lagi.

Alara berdiri beberapa detik lebih lama dari yang seharusnya, tanpa suara, ia memutuskan untuk ke salah satu kamar tamu dan mengambil selimut tebal. Bukannya langsung membawa selimut tebal itu, ia justru teralihkan oleh kamar tamu yang tidak biasa. Entah kenapa rasanya kamar ini sering digunakan seseorang. Bahkan lemari di kamar itu terisi hampir setengahnya oleh hoodie dan juga baju kaos. Biarlah, ia bergegas membawakan selimut itu ke sofa ruang tengah, menyelimuti tubuh yang tampaknya masih belum berkeinginan untuk bangun. 

Apa apaan ini? Alara duduk di kasur kamarnya dan merasa menyesal telah memberikan selimut itu. Ia benar benar belum bisa menghilangkan perasaannya. Kenapa pula ia terpikirkan untuk memberikan selimut itu? Alara mengusak rambutnya, frustasi. Ia lantas mengecek pesan masuk di handphone nya. Salah satunya dar Hera yang inti dari pesan panjangnya adalah dia penasaran tentang kedekatannya dengan Jeremy. Ya, kegiatan MOS sudah berakhir. Mungkin itu juga sebab ia yang tertidur di sofa terlihat kelelahan. Panitia pasti pulang sangat larut setelah evaluasi terakhir. 

Selama tiga hari terakhir pula Jeremy hadir di kegiatan MOS. Sebenarnya tidak banyak interaksi antara keduanya kecuali di hari pertama. Namun berita tentang Jeremy menjaga Alara di UKS saat hari pertama terlanjur menyebar begitu saja di grup chat peserta MOS. Itu kenapa banyak yang berspekulasi keduanya semakin dekat. Lagi lagi Alara mengabaikan pesan teks dari Hera dan menutup handphonenya.

Pagi itu, sinar matahari masuk lembut melalui jendela-jendela besar sekolah, menerangi koridor yang masih sepi. Suara langkah kaki siswa mulai terdengar samar di kejauhan, disertai obrolan pelan dan tawa ringan. Udara pagi terasa segar, bercampur dengan aroma buku baru dan lantai yang baru saja dipel. Sebuah hari baru dimulai.

Ketika pintu kelas terbuka, ruangan itu dipenuhi dengan cahaya hangat yang memantul dari papan tulis yang masih bersih, dan deretan meja kayu yang berbaris rapi. Kursi-kursi terlihat kosong, menunggu untuk ditempati. Dinding-dinding kelas dihiasi dengan peta dunia, grafik matematika, dan beberapa poster motivasi yang warnanya sudah sedikit pudar. Di sudut, tanaman hijau kecil di jendela memberikan sedikit kehidupan di tengah ruangan yang sederhana.

Satu per satu, murid-murid masuk dengan wajah penuh rasa penasaran. Beberapa saling menyapa, sementara yang lain duduk diam di kursi mereka, meresapi suasana hari pertama ini. Ada semacam kegugupan di udara, tapi juga semangat baru yang menggantung di antara mereka. Suara-suara mulai memenuhi ruangan, dan kelas yang tadinya sunyi perlahan-lahan berubah menjadi pusat kehidupan, siap memulai hari pertama yang penuh harapan.

Begitu pula dengan Alara, netranya langsung menangkap sosok Hera yang sudah melambai penuh semangat menyisakan bangku untuknya. Sepertinya, untuk sementara, teman terdekatnya memanglah Hera--

"Hai?," Sapa seseorang yang tiba tiab saja duduk di atas bangku milik Alara membuat Alara menyingkirkan buku yang baru saja ia letakkan sementara Hera sudah memukul anak itu dengan buku miliknya.

Threads of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang