"Dari mana?," suara berat Althan terdengar, membuat Daniel dan Alara yang mengendap-endap masuk ke dalam rumah terkesiap mematung di tempat.
"Main," jawab Daniel dengan santai, berusaha terdengar meyakinkan.
"Jajan," sahut Alara serentak, menciptakan dua jawaban yang berbeda namun bersamaan, membuat Althan menggeleng sembari menyajikan makan malam yang baru saja matang, aroma masakan menggoda memenuhi ruangan.
Di meja, terdapat sepiring nasi putih pulen, sambal terasi yang menggugah selera, dan ikan goreng crispy yang baru saja diangkat dari penggorengan. Di sisi lain, ada sayur capcay yang warna-warni, dipadukan dengan irisan ayam yang lembut. Bi Arsih, sang pembantu rumah tangga yang setia, membantu menata hidangan dengan rapi.
"Gibahin gue ya?," Tanya Althan dengan nada datarnya, menatap kedua bocah itu seolah sudah tahu mereka sedang merencanakan sesuatu.
"Dikit bang, dikit sumpah," jawab Daniel dengan mata berbinar, matanya melirik Alara yang terlihat sedikit gelisah. "Kabur, Ra, kabur," Daniel mengisyaratkan Alara untuk masuk ke kamar, yang segera diangguki Alara dengan ekspresi cemas.
"Kalian--," Althan terkejut karena dua bocah itu sudah tidak berada di tempatnya. "DANIEL, ALARA, LIMA MENIT GA TURUN KAKAK KUNCI KAMAR KALIAN DARI LUAR YA?! MAKAN MALAM DULU!," suara bariton Althan menggema di seluruh rumah.
Dia menggeleng heran, mempertanyakan bagaimana keduanya bisa akrab dalam waktu dua puluh empat jam padahal semalam mereka saling bertengkar seperti anak kucing. Di balik semua itu, Bi Arsih tersenyum senang melihat keramaian di rumah itu, mengenang kembali masa-masa ketika Althan dan Alara masih kecil, sering berlarian dan bermain tanpa beban.
Dengan cepat, Daniel dan Alara berlari menuju kamar, saling berpandangan penuh canda, merasa tertangkap basah namun juga terhibur oleh situasi tersebut. Mereka mengunci pintu dan tertawa kecil, suara Althan yang masih terdengar di luar seakan membangkitkan semangat mereka untuk tetap bersenang-senang di dalam kamar.
***
"Kita mau jalan ke mana?," tanya Alara pada Jeremy yang menggenggam erat tangannya saat mereka berjalan menuju parkiran.
Sore itu, matahari mulai merendah, menebarkan cahaya keemasan yang hangat di sekitar mereka. Jeremy sudah menunggu Alara di depan kelasnya, wajahnya bersinar penuh semangat. Dia sudah berjanji untuk mengajak gadis itu jalan-jalan ke tempat yang sangat ingin dia tunjukkan. Suara riuh teman-teman yang baru saja keluar dari kelas mengisi udara, tetapi bagi Jeremy dan Alara, seolah semuanya menjadi hening saat mereka berjalan berdua.
"Mau ke pantai nggak, Ra?," tanya Jeremy, menatap Alara dengan penuh harap. Alara langsung mengangguk, senyumnya merekah, menampilkan deretan gigi putihnya yang indah. Jeremy merasa hatinya bergetar melihat keceriaan itu, dan dengan cepat mereka beranjak menuju mobil.
Mobil mereka melaju melintasi jalan protokol, diapit pohon-pohon tinggi yang bergerak lembut ditiup angin sore. Alara duduk di kursi penumpang dengan mata berbinar, melihat setiap detail dari pemandangan di luar. Ia merasa bersemangat, jantungnya berdegup kencang menanti petualangan baru. Sementara itu, Jeremy, yang menyetir dengan konsentrasi penuh, tak henti-hentinya mencuri pandang ke arah Alara. Senyumnya mengembang saat melihat keceriaan di wajahnya, namun ia tetap fokus pada jalanan di depannya.
"Seneng ga, Ra?" Jeremy bertanya sambil sesekali melirik ke arah Alara.
"Seneng, seneng banget udah nggak sabar!" jawab Alara dengan semangat yang menular, membuat Jeremy semakin bersemangat.
Setelah beberapa waktu, mereka akhirnya tiba di pantai. Suara ombak yang berdebur dan angin laut yang segar menyambut mereka. Tanpa menunggu lama, Alara langsung melepas sepatu dan kaus kaki, melempar ranselnya ke sembarang arah, lalu berlarian menuju air dengan riang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Threads of Fate
FanfictionBagaimana jika rahasia keluarga kaya dan penuh kuasa tak lagi hanya menjadi cerita fiksi, tetapi menyelimuti kenyataan hidup mereka? Di tengah kehidupan keluarga kaya yang penuh intrik, seorang gadis tumbuh menyimpan rasa ragu pada mereka yang sehar...