" Euuuullllllll.........." Pekik Rain melihat saudara kembarnya yang sudah menunggu di dekat sebuah minimarket dengan hodie yang melekat di tubuh rampingnya
Berbeda dengan Rain yang sedikit memiliki pipi chubby, Noeul benar-benar ramping untuk ukuran seorang pemuda. Itu semua karena perbedaan kegiatan dari keduanya, dimana Rain hanya hobi makan juga traveling. Sedang Noeul sangat suka menari dan memotret. Kemungkinan besar hal itulah yang mendasari perbedaan tubuh keduanya.
" Untung kau tepat waktu, kalau saja kau terlambat satu menit, aku akan mengadukanmu pada Daddy." Ancam Noeul yang tak pernah menjadi kenyataan
Selama ini Rain selalu lolos dari hukuman sang ayah, dan semua itu karena campur tangan saudara kembarnya Noeul. Pemuda cantik itu menjadikan dirinya perisai bagi saudara kembarnya yang sedikit menyukai petualangan cinta. Terhitung sudah beberapa kali Rain menjalin hubungan dengan pria yang semua itu tak luput dari Noeul.
Noeul bisa mentolerir semua perilaku Rain dan menutupi kelakuannya yang ingin pergi berkencan hingga malam menjelang, namun Rain diharuskan memberikan semua informasi utama terkait dengan siapa dirinya berkencan. Karena jika terjadi sesuatu, Noeul akan mengetahui dimana seharusnya dirinya pergi mencari sang saudara.
" Uhh Eul, Kau merusak kesenanganku." Cibir Rain berpura-pura merajuk
" Itu tak mempan padaku. Jadi, apa sudah terjadi?" Dari balik hodie yang dia kenakan, Noeul bisa melihat wajah bersemu Rain
Sebenarnya tanpa harus bertanya pun, Noeul sudah mengetahui kalau pasti hari ini Rain kembali menemukan seseorang yang terukir di dalam hatinya.
Rain tak mampu menyembunyikan apapun dari Noeul karena memang keduanya begitu dekat.
" Oh, kau tak perlu menjawabnya. Bahkan sekarang bintang-bintang di atas sana sudah berpindah di wajahmu." Sarkas Noeul menggoda saudara kembarnya
" Cepatlah, Aku sudah mengantuk!"
" Oi Eul! Tunggu aku!!"
Kedua saudara kembar itu berjalan dengan sedikit berkejar-kejaran sama seperti waktu kecil dulu. Dimana Noeul suka sekali menggoda Rain akan meninggalkannya untuk dimakan makhluk tak kasat mata yang sangat ditakuti Rain. Terlebih ketika malam tiba, Rain dan segala hal yang ada di pikirannya merupakan objek bagus bagi Noeul untuk membuat kembarannya menangis ketakutan.
" Eeuuullll!!!" Jerit Rain berlari mengejar langkah saudara kembarnya
" Hahaha..." Tawa Noeul melihat wajah ketakutan Rain yang sangat dia sukai
......
Noeul mengerucutkan bibirnya sembari menggerutu, karena saudara kembarnya, dirinya sekarang harus menghadiri acara ulang tahun salah satu putra teman papanya sendirian. Perlu diperjelas, Sendiri. Ya, hanya Noeul seorang yang pergi karena Rain mengatakan ada tugas kelompok yang harus dia kerjakan bersama temannya, padahal itu semua hanya tipu muslihat Rain agar bisa pergi bermain bersama Sky, sahabat saudara kembarnya.
Ada sebuah cafe dessert yang baru saja buka, dan saudaranya itu pasti tak akan tahan kalau tak menjadi orang yang pertama kali ikut mencicipi menu disana. Dan kalau tempat itu cocok dengan seleranya, maka bisa dipastikan hampir setiap hari Rain akan pergi kesana untuk membeli makanan penutup untuk dimakan di malam hari.
Ingin rasanya dirinya juga tak menghadiri acara yang hampir dimana seperti ajang pencarian jodoh. Semua yang datang merupakan para putra putri relasi dari pemilik pesta, dan bisa dilihat sekilas kalau kapasitas pesta kali ini sedikit lebih mewah dari biasanya.
Noeul berharap ada seseorang yang menghubunginya dan mengatakan sesuatu untuk melarikan diri dari situasi tak nyaman ini. Tapi dirinya tahu bahwa semua itu tak akan mungkin terjadi.
" Oke, Mari bertahan lima belas menit, makan, minum lalu pulang. Jangan lupa senyum Eul!" Seru Noeul menyemangati dirinya sendiri untuk bertahan
Pemuda yang kini mencoba menikmati hidangan di pesta tak sadar kalau sepasang mata tengah memperhatikannya dari kejauhan. Kalau bukan karena kerumunan manusia yang sibuk menjilat dirinya hanya agar kelak hidup mereka juga bisa terjamin, pria itu pasti sudah menghampiri seseorang yang sejak masuk sudah mencuri perhatiannya.
Hingga manusia yang mendekat ke arahnya tak kunjung berhenti, pria itu mulai jenuh dan menghadiahkan tatapan tajam pada setiap orang yang berusaha menampilkan wajah serta senyum mereka.
Matanya sudah mulai mengintai kalau seseorang yang sama sekali tak melihat keberadaannya kini menuju ke arah dimana pintu keluar berada. Senyum aneh tercetak di wajah tampannya, kakinya dipercepat agar bisa segera sampai di hadapan sosok tersebut.
" Hei!!" Teriak Noeul ketika sebuah tangan asing mencegah tangannya yang hendak melangkah keluar dari dalam tempat pesta
Pandangan keduanya bertemu, terpaku dan terkunci dalam hitungan detik.
" Hei, Lepaskan tanganku!" Suara bossy memerintah itu jelas terdengar di telinga pria tersebut, tapi nada itu tak menyebalkan justru terdengar manja dan menggemaskan
Tangan bebas pria tersebut bergerak terulur menyentuh wajah cantik di hadapannya, aroma vanilla yang sama tercium di inderanya namun ada aroma lain yang baru kali ini dia hirup. Bau wangi menyegarkan seperti bunga juga tercium di saat bersamaan.
" Apa kau memakai parfum baru, hmm?" Tanya pria tersebut mendekatkan kepalanya ke ceruk leher pemuda yang terkejut mendapati sentuhan sedikit intim dari orang asing yang bertindak gila
" Aku suka baumu yang biasanya, tapi aku lebih suka yang ini." Pria yang tak tahu malu itu sibuk mengendus bagaikan seekor anjing yang memastikan wilayahnya
Sekuat tenaga Noeul mendorong pria yang sudah kurang ajar mengendus tubuhnya.
Apa sekarang aku bertemu seekor anjing jenis Great Dane??
Dilihat dengan teliti, wajah tampan dengan sedikit kumis tipis yang samar nampak di sekitar wajah tegas pria tersebut. Matanya tajam juga pakaian mahal yang melekat di tubuh pria itu tak mungkin rasanya kalau pria yang saat ini ada di hadapannya merupakan seorang psikopat gila. Atau mungkin penampilannya yang rapi ini hanyalah kedok semata.
Noeul beringsut mundur mengingat pemikirannya sendiri yang baru saja melintas. Kalau memang pria itu berbahaya, dirinya harus bisa segera melarikan diri.
Hanya saja, belum sempat Noeul mengambil langkah lebih jauh, pinggangnya sudah lebih dulu diblokir oleh tangan besar yang kembali seenaknya menyentuh tubuhnya.
" Mau kemana hmm?" Suara berat rendah, ciri khas seorang pria dewasa menyapa telinga Noeul sebelah kiri
Tubuhnya menegang, mengirim sinyal darurat tanda bahaya berulang kali ke otaknya. Namun sayangnya, tak ada tindakan yang bisa diambil oleh si pemilik tubuh, lantaran tubuhnya sudah dinaikkan ke bahu lebar sisi kiri pria gila yang mengangkatnya bak karung beras.
" Yakkk!! Lepaskan aku!!" Ronta Noeul mencoba memukul punggung pria yang membawanya dengan seluruh kekuatannya
Plak!!
" Aahh!! Hei!!" Teriak Noeul terkejut mendapat tamparan pada pantatnya
" Kalau kau masih saja teriak dan berulah, aku akan mengikat tangan juga kakimu, lalu kusumpal bibir indah mu itu agar tak bisa bersuara. Kau mau seperti itu?" Noeul menggeleng cepat mendengar ide gila dari pria gila ini
" Bagus. Sekarang diam. Hari ini kau bertingkah tak mengenalku, mengabaikan ku juga mendorongku. Aku akan menagih biaya ketidaknyamanan ini beserta bunganya, baby."
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
MIROR
FanficKisah dua pemuda kembar identik yang harus terjebak dalam suatu kerumitan dimana cinta yang datang kepada keduanya berasal dari seorang pria. Akankah persaudaraan yang selama ini dibagi bersama bisa membuat keduanya mengalah satu sama lain, atau jus...