25

105 27 31
                                    

Rain masuk ke dalam kamar saudara kembarnya yang terlihat menatap dari balik jendelanya ke halaman belakang, tempat diadakan pesta ulang tahun si kembar malam ini. Tepat hari ini keduanya berumur sembilan belas tahun. Dan itu berarti akan ada sedikit kelonggaran dari semua aturan ayahnya, namun sungguh disayangkan, karena kejadian yang sempat membuat mereka mendapatkan hukuman, membuat kelonggaran itu harus ditangguhkan sejenak.

Noeul masih diam dan tak menyadari kedatangan saudaranya yang sudah berdiri di belakangnya dan ikut menatap ke arah bawah. Rain penasaran, apa yang tengah dilihat Noeul hingga tak menyadari kedatangannya.

Dan matanya menangkap sosok yang juga Rain kenal. Pria itu menggunakan setelan berwarna hitam, wajahnya tersenyum beberapa kali pada siapapun yang menyapanya. Terlihat ramah seperti biasanya.

Rain menyentuh bahu saudaranya, menarik atensi Noeul dan menoleh ke arahnya. Tersenyum begitu memukau seperti seharusnya. Tangan satunya yang ada di balik punggungnya dia keluarkan, hingga sebuah kotak kecil dengan pita di atasnya terlihat.



" Happy birthday to you Eul.." Rain memeluk tubuh saudara kembarnya

" Happy birthday to you too Rain.." Noeul membalas pelukan Rain sedikit erat, seolah mengisi ulang tenaganya




Keduanya menyatukan kening mereka dan berdoa seperti yang biasa saudara kembar itu lakukan.


Aku berharap kau akan bahagia Eul..

Aku berharap kebahagiaanmu Rain..



Noeul melepas pelukan lebih dulu dan beranjak untuk mengambil sebuah kotak yang cukup besar di atas meja bagi Rain. Tersenyum sembari menyerahkan pada yang bersangkutan.

Rain tersenyum lebar ketika membuka kado yang diberikan Noeul padanya. Disana terdapat uang yang disusun sedemikian rupa cantiknya hingga membentuk sebuah miniatur rumah.



" Sangat cantik, aku jadi sayang mengambilnya." Ucap Rain melihat tumpukan uang hadiahnya



Noeul menggelengkan kepalanya mendengar celetukan saudara kembarnya. Berharap senyum tak akan pernah luntur dari wajah saudaranya. Karena setelah ini, Rain harus berjuang keras karena hukuman sang ayah. Dan Noeul juga akan memastikan dirinya selalu berada di samping Rain dan membantu saudara kembarnya tersebut.


" Ayo turun." Noeul menarik tangan Rain dan keduanya berjalan bersama untuk menuju ke tempat acara diadakan









.....








Boss bisa melihat dari jauh seseorang yang masih singgah di hatinya dan sangat sulit dia temui, tengah berjalan bersama saudara kembarnya. Setelan putih yang membalut tubuhnya malam ini, membuatnya begitu memukau juga indah. Matanya terus tertuju pada satu titik hingga sekitarnya nampak buram bahkan tak terlihat.

Sosok itu menghampiri keluarganya dan tersenyum. Senyum cantik yang dia rindukan. Senyum yang hanya ingin untuk dirinya monopoli sendiri. Senyum yang dia harapkan akan selalu menemani harinya. Hingga acara tiup lilin usai, Boss berencana mendekat pada sosok itu.

Namun belum sempat langkahnya sampai, ada seseorang yang mendekat pada miliknya. Tangan itu dengan lancang bertengger nyaman di pinggang ramping yang beberapa waktu lalu selalu menjadi tempat ternyaman tangannya.

Bahkan Noeul nya menyambut pria itu dengan senyum tipisnya. Boss menatap tajam Rain yang juga berdiri tak jauh disana, mempertanyakan siapa pria itu. Dan kenapa pemuda yang sudah berjanji akan membantunya mendapatkan Noeul kembali, justru tak mengatakan apapun padanya.

MIRORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang