23

74 26 17
                                    

" Dad, Bisakah aku membawa Noeul jalan-jalan, kami sepertinya tak cocok berada di tengah obrolan para orang tua yang hanya sibuk membahas bisnis membosankan." Pinta Phayu pada ayahnya yang membuat Noeul terkejut

" Oh benar juga, Kalian memang harus saling mengenal satu sama lain. Pergilah, dan antar Noeul pulang dengan utuh, ingat itu!" Tn. Sumettikul menggoda putra sulungnya



Memang apa yang akan dilakukan dia hingga aku pulang dalam keadaan tak utuh????




Noeul ingin bertanya hanya saja itu tak mungkin dirinya lakukan. Itu hanya candaan bukan??

Pria bernama Phayu itu sudah lebih dulu bangkit dan menatap Noeul sekali lagi disertai gerakan kepala yang memintanya untuk segera mengikutinya.

Noeul ragu sebenarnya untuk mengikuti orang asing. Meskipun orang tuanya sudah mengenal orang tua pria itu, tapi tetap saja mereka hanya orang asing.


" Dad, aku pergi." Pamit Noeul pada ayahnya juga relasi ayahnya tersebut dan berjalan menyusul Phayu yang sudah berjalan beberapa langkah di depan





Phayu berhenti ketika pemuda yang mengikuti langkahnya dengan malas sudah sampai di tempat parkir. Tangannya membuka pintu mobil di samping kemudi, Noeul menatap perilaku itu untuk beberapa saat.


" Kukira kau hanya basa-basi saja, tak perlu mengantarku pulang, aku bisa pulang sendiri." Tolak Noeul lalu mengambil jarak hendak pergi untuk menghentikan taksi

" Kau tak dengar tadi ucapan ayahku yang memintaku mengantarmu pulang? Cepat masuk! Tanganku pegal," Phayu juga tak mau kalah, suaranya mengisyaratkan perintah mutlak yang tak bisa dibantah

" Siapa juga yang memintamu melakukannya?" Gerutu Noeul berjalan masuk ke dalam mobil


Noeul sibuk menatap ke arah luar jendela mobil, tak ingin melihat pria di sampingnya yang kini menatapnya dari kaca tengah mobil.


" Ada apa?" Tanya Noeul yang mulai risih

" Tak ada. Aku hanya melakukan hal yang sama sepertimu tadi." Jawab Phayu acuh



Noeul ingin sekali menarik rambut pria yang menyebalkan di sampingnya hingga habis, namun suara dering di ponselnya membuatnya urung melakukan hal tersebut.






📱📱



" Ya??, Aku sudah di jalan pulang. Kenapa?"

....

" Oh... Ok, kau tidur saja dulu."

....

" Hmm, Bye.."





" Kekasihmu?" Tanya Phayu begitu panggilan Noeul dimatikan



Noeul mengangkat salah satu alisnya mendapati pertanyaan yang masih bersifat pribadi dari orang asing di sebelahnya.


" Bukan." Namun Noeul tetap menjawabnya

" Lalu siapa?"

" Kenapa kau ingin tahu?"

" Hanya ingin."

" Bukan urusanmu."


Noeul bisa melihat pria itu kembali menyeringai.


" Apa kau tak tahu arti pertemuan malam ini?" Noeul yang sudah mengalihkan pandangannya keluar, kembali menoleh tak percaya pada pria di sebelahnya

" Jangan bilang apa yang aku pikirkan itu benar?!"  Noeul hampir saja berteriak karena tak sabar, juga tak yakin



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MIRORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang