" Kau mau tahu kebenarannya kan?" Tantang Peat
" Peat, sudahlah.." mohon Noeul namun Peat tak lagi mendengarkannya
Peat menatap sahabatnya yang terus memelas memohon agar dirinya tak mengatakan apapun. Mungkin jika Sky tak kelewatan dengan mengucapkan kalimat buruk pada Noeul, dirinya akan menahan diri seperti yang selama ini dia lakukan. Tapi, ini sudah melewati batas pengertiannya. Dirinya hanya ingin Sky tahu kebenaran tentang sahabatnya Noeul.
" Bukan sahabatku yang menjadi orang buruk dengan menikam saudaranya sendiri, tapi itu sahabatmu." Sky terkejut tak percaya
" Ya. Sahabat tersayangmu itu yang sudah menikam saudaranya sendiri. Kau merasa tak adil bukan? Biar aku perjelas ketidakadilan disini."
" Apa maksudmu? Jelas Noeul yang sudah mencuri hubungan Rain dan Phi Boss. Apa kau pikir Rain tak akan sakit hati mengetahui hal ini?" Sky masih meyakini apa yang ingin dia yakini
" Hahahaha, kau berbicara seolah sahabatmu itu yang tersakiti. Disini justru Noeul yang mengorbankan segalanya untuk saudaranya yang egois itu."
" Seberapa jauh kau mengenal Rain? Apa kau tahu kalau sahabatmu itu bisa menari? Bukankah dia hanya suka makan dan jalan-jalan?" Sky seolah mendapatkan pencerahan yang aneh
" Ya. Trainee itu mimpi sahabatku, Noeul. Lalu siapa yang menggantikan siapa disini, kau pikir?" Sky diam, tak mungkin Rain melakukan hal itu
Ucapan Peat mulai mempengaruhi Sky. Pemuda bersurai hitam pendek itu menggelengkan kepalanya tak percaya akan pernyataan Peat.
" Kalau memang Eul hanya ingin kekasih sahabatmu, kau pikir Eul itu tak ada yang menyukainya? Bahkan dia bisa mendapatkan sepuluh orang seperti Boss itu." Sky merasakan tubuhnya kehilangan keseimbangan
" Untuk apa Eul menipu semua orang hanya untuk satu pria, kau pikir hanya Boss saja pria yang tampan di dunia ini? Kau pikir untuk apa anak manajemen bisnis ikut belajar arsitek, bukankah itu hal yang konyol juga gila." Peat melirik sahabatnya
Noeul diam. Semua sudah diucapkan oleh Peat. Kebenaran pada akhirnya terbongkar dari bibir sahabatnya sendiri.
Peat menggertakkan giginya melihat sahabatnya hanya berdiri seperti patung dan tak mengeluarkan suara seakan dirinya tak ingin mengakui kebenaran tentang keegoisan saudaranya sendiri.
" Kau lihat dia! Kau maki, kau hina dan dia hanya diam. Kau pikir karena apa dia menutup mulutnya rapat-rapat? Itu semua karena sahabatmu." Sky terpojok, matanya ikut melihat arah tunjuk Peat pada Noeul yang hanya diam tak mengelak barang sepatah katapun
" Sahabatmu membuat saudaranya membisu. Sahabatmu membuatnya berakting. Sahabatmu membuatnya terluka. Mimpinya diambil, mimpi sekali seumur hidupnya. Lalu apa yang kau katakan? Dia mengirim saudaranya ke tempat asing, bukan dia yang melakukannya namun justru sahabatmu. Dia berada disini, di tempat asing. Tempat yang bukan menjadi tempatnya. F*ck your best friend " Bentak Peat meninggi setelah terus menerus menunjuk Sky agar bergerak mundur
" Peat!!" Teriak Noeul ketika mendengar sahabatnya menjelekkan saudara kembarnya
" Haahhh.. Kau lihat, bahkan aku tak diijinkan menghina sahabatmu yang juga saudaranya. Apa matamu buta hingga tak melihat dengan jelas siapa disini yang lebih terluka?" Peat menendang tembok di belakang Sky dan berlalu pergi sebelum semakin parah kemarahannya
Sky mematung, mencerna semua ucapan Peat.
" Maafkan dia ai Sky, dia memang kadang suka lepas kendali." Noeul mendekat, melihat bekas tamparan di wajah Sky
KAMU SEDANG MEMBACA
MIROR
FanfictionKisah dua pemuda kembar identik yang harus terjebak dalam suatu kerumitan dimana cinta yang datang kepada keduanya berasal dari seorang pria. Akankah persaudaraan yang selama ini dibagi bersama bisa membuat keduanya mengalah satu sama lain, atau jus...