Chapter 2.7: Bayang-Bayang yang Tak Kembali

3 1 0
                                    

"Kau sudah mendengar kabar tentang anak-anak di desa ini?" tanya Lestari sambil menyeruput teh. "Beberapa dari mereka sudah pulang dari perantauan. Ada yang bekerja di kota besar, ada yang bahkan pulang membawa pasangan baru."

Alina tersenyum tipis. Perbincangan tentang anak-anak yang kembali dari perantauan selalu membuat hatinya tertusuk perlahan. Setiap cerita tentang kepulangan hanya mengingatkannya pada janji Niskala yang masih menggantung di udara, tak pernah ditepati.

"Apa Niskala belum memberi kabar?" Lestari bertanya hati-hati, seakan tahu bahwa pertanyaannya bisa melukai hati sahabatnya.

Alina menggeleng pelan, matanya memandang cangkir tehnya yang kosong. "Belum. Mungkin dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya di sana."

Lestari menatapnya penuh simpati. "Aku yakin dia akan segera pulang, Alina. Anak-anak selalu tahu kapan waktunya kembali, meski mereka terlambat."

Bulan yang Menunggu di Pelataran MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang