Chapter 2.20: Bayang-Bayang yang Tak Kembali

2 0 0
                                    

Di malam sunyi, kutemui bayangmu,
Terukir samar di atas dinding waktu.
Kau, yang pernah ada dalam pelukan ibu,
Kini hilang di ufuk jauh, tanpa ragu.

Rindu ini tak mengenal batas hari,
Terurai sepi dalam tiap desah napas ini.
Malam demi malam, kutanya bulan,
Adakah engkau dengar, dalam jauh perjalanan?

Bayangmu datang, tapi tak kembali,
Seperti mimpi yang terjaga di tepi pagi.
Waktu berjalan, namun kau tetap jauh,
Meninggalkan rumah yang dulu teduh.

Dan aku, ibu yang menunggu di pelataran,
Hanya berbicara dengan angin, dengan kenangan.
Mencari jejakmu di langit yang pucat,
Dalam harap yang tak pernah padam, tak pernah surut.

Oh, Niskala, anakku yang terbang di kejauhan,
Adakah rindu ini sampai ke pangkuanmu?
Sebab di sini, cinta ibu tak pernah hilang,
Meski bayangmu tak kembali dalam pelukan.

~manusiafana

Bulan yang Menunggu di Pelataran MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang