ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
Ara pun memasuki kamar mandi, ia mandi sambil bernyanyi santai. Dari luar, Chika mulai kehilangan kesabaran menunggu.
"Cepetan Ara! Jangan nyanyi-nyanyi, lama!" teriak Chika dari luar.
"Iyaaa, sabar!" jawab Ara dengan nada kesal.
Beberapa menit kemudian, saat Ara ingin mengeringkan tubuhnya dengan handuk, ternyata handuknya basah.
"Kaa! Tolong ambilin handuk!" teriak Ara.
"Emang di situ gak ada handuk?" Chika berteriak dari luar.
"Apa?" Ara tidak mendengar jelas.
"EMANG DI SITU GAK ADA HANDUK?!" Chika mengulangi dengan suara lebih keras.
"Basah Ka!" teriak Ara.
Chika menghela napas, lalu mengambil handuk bersih dari lemari Ara. Ia mengetuk pintu kamar mandi.
Tok tok tok!
"Ini Ra" ucap Chika.
Pintu kamar mandi terbuka sedikit, dan tangan Ara keluar dari celah kecil pintu. Namun, dengan jahil, Chika memegang erat tangan Ara.
"Sini gue bantu keringin" canda Chika, sambil mengelus lembut tangan Ara.
"Enggak mau! Lepas!" Ara berusaha menarik tangannya, merasa risih.
"Come here baby" Chika masih menggodanya dengan tertawa kecil.
"Gak mauuu! Mamaaaa!" teriak Ara, semakin kesal.
"Bercanda Araaa" Chika tertawa puas sambil menyerahkan handuknya.
Setelah mendapatkan handuknya, Ara langsung membanting pintu kamar mandi. Beberapa menit kemudian, ia keluar dengan rambut dicepol dan mengenakan baju lengan pendek.
"Kenapa pake baju lengan pendek sih Ra?" tanya Chika.
"Biarin" jawab Ara cuek.
"Dasar bocah bandel" gumam Chika sambil menggelengkan kepala.
"Ka pinjem HP" pinta Ara.
"Nih" Chika menyerahkan ponselnya tanpa berpikir panjang.
"Kata sandinya apa?" tanya Ara sambil membuka kunci layar.
"050808" jawab Chika.
"Lah, ini kan tanggal lahir gue" ucap Ara terkejut.
"Ya emang" jawab Chika singkat sambil berjalan menuju kamar mandi.
"Lo ngefans sama gue ya?" goda Ara dengan senyum penuh kemenangan.
"Enggak" jawab Chika sambil memasuki kamar mandi, menutup pintu tanpa basa-basi.
Ara pun mulai menjelajahi ponsel Chika, membuka satu per satu aplikasi yang ada di dalamnya. Sesekali ia tersenyum sendiri saat menemukan hal-hal yang menarik, tanpa ada niat mengusili lebih jauh.
Beberapa menit kemudian, Chika keluar dari kamar mandi mengenakan dress hitam panjang selutut yang tidak terlalu ketat, dengan lengan pendek. Ara langsung menatapnya sinis.
"Lo lebih parah Ka. Udah ketat, lengannya pendek lagi" komentar Ara.
"Emang kenapa? Lo gak suka?" tanya Chika sambil berjalan mendekat ke Ara, senyum menggoda.
"Atau lo cemburu karena nanti gue dilihatin orang banyak?" lanjut Chika dengan nada mengusik.
"Ngapain gue cemburu. Mau lo ke mall tanpa pakaian sekalipun gue gak peduli" ucap Ara santai, nyaris tak terpengaruh.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Older Cousin √ {END}
Teen FictionCerita yang mengisahkan hubungan kompleks antara dua sepupu, Ara dan Chika. Dimulai dengan ikatan keluarga yang erat, hubungan mereka perlahan berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan rumit. Cerita ini mengeksplorasi emosi yang penuh intensit...