ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
"Fakta Boss!" balas Mira, tertawa ngakak melihat reaksi Ara yang blushing.
"Bisik-bisik apa sih? Penasaran gue," ucap Oniel sambil melirik curiga.
"Rahasia," jawab Mira sambil tersenyum misterius.
"Oh, gitu ya. Sekarang mainnya rahasia-rahasiaan," balas Adel dengan nada bercanda.
"Nanti juga lo tau kok," ucap Mira, masih menggoda.
"Nantinya kapan?" tanya Adel penasaran.
"Kapan-kapan," sahut Mira sambil tertawa.
Mereka melanjutkan obrolan, bercanda, dan tertawa bersama. Tak lama kemudian, teman-teman Ara dan Angkasa pamit pulang. Setelah mereka pergi, Chika muncul di ruangan.
"Halo Tante," sapa Chika dengan sopan.
"Nah, pas banget kamu di sini, Tante boleh minta tolong kan?" tanya Shani.
"Minta tolong apa Tante?" tanya Chika penasaran.
"Tante mau pulang sebentar, tolong jagain Ara ya," ucap Shani sambil tersenyum.
"Siap Tante! Chika jagain," ucap Chika sambil tersenyum.
Shani pun meninggalkan ruangan, dan suasana berubah hening.
"Halo sayang," ucap Chika pelan, mendekat ke tempat tidur Ara.
"Apaan sih, gak jelas banget," balas Ara kesal, menolak tatapan Chika.
"Kenapa sih?" tanya Chika sambil mengusap dagu Ara dengan lembut.
"Ck! Pergi aja sana, gue bosen banget liat muka lo terus," Ara mendengus sambil memalingkan wajah.
"Yakin lo nyuruh gue pergi?" tanya Chika dengan nada tenang, tatapan matanya intens.
"Iya!" jawab Ara ketus.
Chika mengeluarkan ponselnya, mencari sesuatu, lalu menunjukkan sebuah video pada Ara. Ara penasaran, menatap layar ponsel itu. Di dalam video, terlihat mereka berdua saat masih kecil, duduk di sofa bersama.
"Coba lo liat videonya," kata Chika sambil tersenyum penuh arti.
Ara mulai menonton, dan terkejut melihat dirinya yang masih kecil sedang memeluk Chika kecil dengan erat.
"Ka Chika sayang Ala nggak?" suara Ara kecil terdengar manja.
"Sayang kok," jawab Chika kecil dengan lembut.
"Ka Chika janji ya jangan pelgi dali hidup Ara," ucap Ara kecil, suaranya terdengar polos dan menggemaskan.
"Iya, Ka Chika janji," jawab Chika kecil.
Di belakang kamera, terdengar suara Aya yang merekam, "Ara emang sayang sama Kak Chika?"
"Sayang! Sayang banget!" jawab Ara kecil penuh keyakinan.
"Ka Chika jangan deket-deket sama yang lain ya. Ala nggak suka, pokoknya Ka Chika cuma buat Ala, bukan buat yang lain," lanjut Ara kecil sambil mengangguk tegas.
"Iya Araaa," jawab Chika kecil sambil tertawa.
Ara membulatkan matanya, merasa campur aduk antara malu dan terkejut.
"Gue di sini cuma mau nepatin janji Ra," ucap Chika sambil tersenyum penuh makna.
"Gue nggak pernah ngomong gitu!!" seru Ara, wajahnya memerah.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Older Cousin √ {END}
Roman pour AdolescentsCerita yang mengisahkan hubungan kompleks antara dua sepupu, Ara dan Chika. Dimulai dengan ikatan keluarga yang erat, hubungan mereka perlahan berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan rumit. Cerita ini mengeksplorasi emosi yang penuh intensit...