ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
ᅠᅠ
Tak lama, Mira datang membawa dua piring mie yang dihiasi sayuran dan telur. Ia melihat Ara yang sedang tiduran terlentang di sofa.
"Eh, lo beneran dibolehin tinggal di sini?" tanya Mira, menyodorkan piring ke Ara.
"Belum tau, nanti deh gue tanya," ucap Ara sambil bangkit dan duduk.
"Yaudah, sekarang makan dulu aja," ujar Mira.
Ara mengambil garpu, ia mengaduk mie di hadapannya dan mulai memakannya. "Gue cuma mau kayak dulu Mir... gue bebas ngapain aja tanpa dilarang-larang," keluh Ara, tatapannya kosong.
Mira menatap Ara prihatin. "Dia ngelarang lo karena dia sayang Ra."
"Sayang atau obses?" tanya Ara serius, menatap Mira.
Mira hanya mengangkat tangannya. "Gak tau deh. Gue gak ikutan lagi, jangan tanya gue," ucapnya sambil menghindari pertanyaan Ara.
Ara mendesah pelan. "Nanti, anterin gue pulang bentar ya. Gue mau ngambil baju."
"Iya, habisin mie lo dulu," ucap Mira.
Ara melirik piringnya, "Udah abis Mir."
"Itu sayurnya belum," Mira menunjuk sisa sayuran yang tersisa di piring Ara.
"Gue gak suka sayur," Ara mengelak.
"Ohh, pantesan goblok," sindir Mira.
Ara mendelik. "Maksud lo apa? Gue gak goblok ya!"
"Udah, iyain aja biar cepet," balas Mira santai.
"bacot! Yuk, anterin gue ke rumah," Ara berdiri.
"Iya, tapi naik motor lo aja ya," pinta Mira.
Ara mengambil ponselnya dan menghubungi Arkan untuk meminta bantuan membawa motornya ke kosan Mira.
Tak lama, Arkan datang membawa motor Ara, dan Gabriel mengikutinya dengan mobil. "Udah di sini aja Ra. Gimana tadi sama cewek yang itu?" tanya Arkan.
"Ya, gitu deh," jawab Ara singkat.
"Nih, kunci motornya. Gue balik dulu ya," ucap Arkan sambil menyerahkan kunci.
"Iya, jangan lupa tf gue," Ara mengingatkan sambil tersenyum jahil.
"Iya, sayang," canda Arkan sebelum masuk ke mobilnya.
Mira menatap Ara bingung. "Kok motor lo bisa sama Arkan?"
"Tadi gue balapan sama dia, terus tiba-tiba gue dibawa sama si Jamet," ucap Ara, mengingat kejadian tadi.
"Pantesan lo dimarahin. Lo nya aja balapan," cibir Mira.
"Yaelah, jadi lo lebih milih bela sepupu gue daripada temen kecil lo?" Ara cemberut.
"Drama banget lo anjir. Sini, gue yang bawa," ucap Mira sambil mengambil kunci motor dari tangan Ara.
Mira menjalankan motornya menuju rumah Ara.
"Stop!" ucap Ara tiba-tiba.
Mira memberhentikan motornya. "Lo tunggu sini aja ya, nanti suara motor kedengaran," ucap Ara.
"Iya, cepet ya," balas Mira.
Ara mengendap-endap mendekati rumahnya, memastikan keadaan aman. Namun, tiba-tiba pintu rumah terbuka, dan ia melihat Chika keluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Older Cousin √ {END}
Teen FictionCerita yang mengisahkan hubungan kompleks antara dua sepupu, Ara dan Chika. Dimulai dengan ikatan keluarga yang erat, hubungan mereka perlahan berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan rumit. Cerita ini mengeksplorasi emosi yang penuh intensit...