MOC 54

560 51 0
                                    

ᅠᅠ



ᅠᅠ



ᅠᅠ



ᅠᅠ



ᅠᅠ





Sesampainya di depan rumah, Chika menarik Ara sejenak dan mengecup kedua pipinya, membuat Ara terdiam. "Gue langsung pulang ya. Besok gue gak bisa anter lo ke sekolah," ucap Chika pelan.

Ara hanya menatapnya sesaat tanpa berkata apa-apa, lalu membuka pintu mobil dan keluar tanpa menoleh lagi. Ia berjalan cepat masuk ke dalam rumah, meninggalkan Chika yang menatapnya hingga pintu tertutup. Tanpa sepatah kata lagi, Chika menghela napas panjang, menyalakan mobil, dan pergi, menyisakan suasana sunyi yang berat di antara mereka.

Di dalam rumah, Ara langsung naik ke kamarnya untuk berganti baju. Setelah itu, ia berjalan ke dapur, karena melihat Shani ada di sana.

"Mama lagi masak apa?" tanya Ara, mendekat.

"Mama lagi bikin kue sama Angkasa," jawab Shani sambil tersenyum.

Ara mengerutkan kening. "Angkasa? Mana dia?"

"Hai cantik," sapa Angkasa yang tiba-tiba muncul dari balik meja dapur.

Ara tersenyum kecil, lalu bertanya, "Sejak kapan kamu bisa bikin kue?"

Angkasa terkekeh. "Sejak SMP."

"Oh, pantes," ucap Ara singkat.

Shani menimpali dengan nada menggoda, "Udah ganteng, bisa masak lagi. Menantu idaman banget."

"Mama!" Ara memprotes sambil cemberut.

"Ah, Tante bisa aja, jadi dapet restu nih?" Angkasa ikut bercanda, menatap Shani dengan senyum lebar.

"Dapet dong," sahut Shani sambil tersenyum.

Ara langsung menunduk, merasa sedikit canggung mendengar percakapan mereka. "Astaga, apaan sih ini, udah kayak sinetron aja. Gue masih sekolah, woy!" batin Ara, berusaha menahan rasa gemas.

"Gak usah malu. Ara, kamu bantu aduk adonan ya sama Angkasa," ucap Shani.

"Iya Ma," jawab Ara.

Tok tok tok.

"Kalian tunggu di sini, biar Mama yang buka," kata Shani. Ara dan Angkasa pun mengangguk.

Shani membuka pintu dan mendapati Cio berdiri di sana. "Loh, kamu kok udah pulang? Ini masih sore, loh," ucap Shani.

"Aku capek banget hari ini, makanya aku pulang," jawab Cio.

"Oh, masuk dulu yuk," ajak Shani.

Mereka pun masuk dan duduk di sofa. Cio mendengar suara tawa Ara yang cukup keras.

"Ara ketawa sama siapa?" tanya Cio.

"Oh, itu ada temennya dateng, calon menantu," ucap Shani sambil tersenyum.

"Calon menantu?" tanya Cio, sedikit terkejut.

"Iya, namanya Angkasa. Si Angkasa lagi suka sama Ara," jawab Shani.

"Aku mau lihat orangnya," ucap Cio, berdiri dan berjalan menuju dapur, diikuti oleh Shani. Angkasa yang menyadari keberadaan Cio langsung menyapanya.

"Sore Om," sapa Angkasa sambil sedikit membungkukkan badan.

"Sore," balas Cio sambil mengamati Angkasa dari atas hingga bawah.

"Kamu ikut saya," perintah Cio sambil menjauh dari dapur.

My Older Cousin √ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang