MOC 70

490 60 1
                                    

ᅠᅠ





ᅠᅠ





ᅠᅠ





ᅠᅠ





ᅠᅠ





Tak lama, Chika keluar dari kamar Ara dan menuruni tangga menuju ruang tamu.

"Tante," panggil Chika.

"Udah ketemu barangnya?" tanya Shani.

"Udah Tante. Chika pulang dulu ya," jawab Chika.

"Enggak mau makan dulu?" tawar Shani.

Chika menggeleng pelan. "Enggak Tante. Gak enak kalo gak ada Ara."

Shani tersenyum tipis. "Yaudah, gapapa."

"Chika pulang dulu ya Tan," ucap Chika.

"Iya, hati-hati," balas Shani.

Di dalam mobil, Chika menyandarkan tubuhnya ke kursi, matanya menatap kosong ke depan. "Ara kamu di mana sih?" gumamnya pelan.

Setelah berpikir sejenak, ia memutuskan, "Gue ke rumah Ashel aja deh."

Chika pun melajukan mobilnya menuju rumah Ashel yang cukup jauh dari rumah Ara. Sesampainya di sana, ia memencet bel.

Tak lama, pintu pun terbuka. Eli yang membukakan pintu, tampak heran. "Ngapain lo ke sini?" tanyanya.

"Lah, harusnya gue yang nanya. Ini kan rumah Ashel," jawab Chika.

"Gue lagi gabut, jadi main ke sini," balas Eli.

"Sama, gue juga gabut makanya ke sini," sahut Chika.

"Mending lo cari Ara aja sono, gak usah ke sini," ucap Eli.

"Gue harus cari kemana lagi coba?" Chika mulai jengkel.

"Rumah temen-temennya mungkin?" saran Eli asal-asalan.

"Ya gue gak tau alamatnya!" balas Chika semakin kesal.

Eli hendak menanggapi lagi, tapi Chika sudah memotongnya, "Bacot! Awas lo!" sambil menerobos masuk.

"Astaga, bener-bener nih orang," Eli hanya bisa menggelengkan kepala.

Di dalam, Chika melihat Ashel sedang duduk di sofa. Ia langsung duduk di sebelahnya, sementara Eli mengikuti dan duduk di samping Chika.

"Coba lo telepon Ara pake HP lain," usul Eli.

"Yaudah, sini pinjem HP lo," kata Chika.

"Kok HP gue sih?!" Eli protes.

"Pinjemin aja Li," kata Ashel menengahi.

Akhirnya, Eli menyerahkan HP-nya, dan Chika langsung mengetik nomor Ara.

Ashel yang memperhatikan itu tersenyum kecil. "Hapal banget ya sama nomornya."

"Jangankan nomor hp, identitas dia aja gue hapal luar kepala," balas Chika santai.

"Semuanya?" tanya Ashel, penasaran.

"Iya semuanya," Chika mengangguk.

Eli mengangkat alis, takjub sekaligus heran. "Gila, lo ini suka atau obses sama dia?"

Chika tersenyum tipis. "Dua-duanya."

"Gila anjirr," Eli bergumam pelan.

Sementara itu, di kosan Mira, Ara dan kelima temannya sedang ngobrol santai. Tiba-tiba, HP Ara berdering.

My Older Cousin √ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang