Happy sunday, selamat menghabiskan waktu bareng keluarga dan bareng si dia.
Happy reading
🗝🗝🗝
Mobil Jessica terparkir rapi di garasi. Sang pengemudi keluar menuju rumahnya segera mungkin, niatnya yang akan ke rumah Tiffany mengambil buku ia urungkan sebab pertemuannya dengan Taeyeon yang justru kini membuatnya tidak minat pada apapun.
"Ms. Jung, Presdir dan Nyonya Han kemungkinan tidak makan malam di rumah. Kau ingin makan dengan siapa? Apakah Ms. Ham?" Salah satu pekerja rumah bertanya karena selama masa ujian, supaya mood Jessica baik, para pekerja sudah paham Jessica tidak boleh dibiarkan sendiri, meski terbiasa dengan mereka tapi tetap saja bagi Nona muda nya itu akan ada yang kurang.
"Eunjung? Ah, tidak untuk kali ini," Katanya. "Kau tahu? Dia sedang menjengkelkan,tsk!!" Curhatnya pada Ahjumma yang bertugas menyiapkan makan.
"Aku makan bersama kalian saja." Ia melanjutkan langkah menuju kamarnya tapi terhenti sejenak. "Hmm hubungi saja Kim Minjeong, biarkan dia yang menemaniku makan malam."
"Baik, Ms. Jung. Ruang belajar sudah kami rapikan."
"Arraseo, aku ingin istirahat lebih dulu. Jika Minjeong sudah datang beritahu aku, Ahjumma."
Wanita paruh baya itu mengangguk, pertanda siap menerima perintah Nona mudanya itu.
Jessica sendiri membuka pintu kamar, meletakan tas yang ia bawa pada tempatnya. Ia melihat dirinya di depan cermin. "Berhenti disini ha? Yang benar saja, dasar si nilai 0 juga si mudah menyerah, aigoooo." Ia terlihat marah pada dirinya di depan cermin.
"Lihat baik-baik!!" Ancamnya pada dirinya yang sedang berkaca, "Ini Jessica Jung hello, Jessica Jung. Banyak orang yang mengejarku tanpa menyerah, kau tahu? Bahkan Kelly, kau lihat Kelly? Dia yang anak kedutaan besar saja masih tetap memintaku membuka hatiku untuknya tapi kau---" Jessica berbalik badan sambil menunjuk boneka satu-satunya yang ada di kamar ini, boneka pinguin yang ia letakan di atas nakas itu seolah penjahat kelas kakap yang akan di dor oleh Jessica.
"Kau hanya Mahasiswi beasiswa menyerah begitu saja terhadapku ha????" Kini Jessica mengambil boneka pinguin tersebut lantas menonjoknya dibagian hidung. "Ah iya, aku menyukai nama koreamu, cih!!! Mulutmu memang seperti dikerubuti semut!? Ishhh Jinjaaaaa, Kim Taeyeon!!!!" Ia mencekik boneka pinguin yang tak bersalah apapun.
"Kalau kau ingin menyerah seharusnya tidak perlu berkata menyukaiku, segala bilang akan tetap menyukaiku, ckckck, yang benar saja!!!" Ia masih melampiaskan kekesalannya pada boneka pinguin.
Jessica duduk di ranjangnya, melempar boneka pinguin nya ke tempat tidur, "Mwoyaaaaaa??? Mengapa aku tidak rela dia berhenti menyukaiku??? Ini gila Jessica gila." Ia meraup wajahnya sendiri lalu membanting tubuh ke tempat tidur. Matanya menerawang ke langit-langit kamar, menarik napas ia buang lagi, terus saja begitu entah berapa kali melakukan aktivitas yang sama.
Jessica teringat pertanyaan Taeyeon tiba-tiba, ia duduk bersandar headboard. "Why Eunjung? Mengapa dia harus bertanya mengenai Eunjung? Omooo dia cemburu dengan Eunjung, begitu kah??? Omoooonaaa," Ia tertawa dengan sendiri atas asumsi pribadinya itu.
Ia merasa hal lain lagi dikala mengingat nama teman kecilnya itu, "Dan lagi, sebenarnya Eunjung kenapa akhir-akhir ini sangat dingin huh?" Jessica nampak berpikir, "Ahh Molla Molla!!!!!" Ia mengacak rambutnya sendiri.
"Jung Sooyeon?"
Jessica justru teringat awal Taeyeon memanggil nama korea nya ketika acara orientasi Mahasiswi berlangsung di lapangan basket. Sapaan yang membuat Jessica menahan amarah sebab setelah sang kakek meninggal baru kali ini ada orang yang memanggil nama koreanya. Ia, memejamkan mata sejenak, rasa marahnya karena ia teringat kakeknya, membuat dirinya dengan sengaja memasukan dua orang lainnya ke kelas Eksekutif untuk menjadi bahan bulan-bulanan mereka semua.
