Jangan lupa tinggalkan jejak kalian biar gw semangat lanjutin ff satu ini, long chap loh, udh lama gak baca yg panjang2 kan😌
🗝🗝🗝
Langkah Kim Taeyeon terhenti saat akan memasuki gerbang kampus, ia memandang tangga lamat-lamat sebab ada satu ingatan menghampiri ketika akan masuk ke kampus, akan tetapi dikagetkan oleh Kwon Yuri yang menepuk bahunya.
"Hai Taeyeon mengapa kau melamun? Ayo kita segera masuk, jangan sampai terlambat mengikuti orientasi." Ajak Yuri pada teman sekelasnya ini.
"Yuri benar, sepertinya 8 senior itu menyeramkan," Sunny yang baru datang mengatakan hal tersebut yang membuat Yuri mengacungkan jempol tanda setuju. "Kalian satu tingkat tidakah mengenal mereka ber-8?" Sunny yang penasaran pun sejak kemarin segera bertanya pada Taeyeon dan Yuri.
Mereka bertiga jalan lebih dulu atau pintu gerbang akan segera ditutup.
"Aku sering mendengar nama Jessica, kepala Senior tingkat dua tapi baru kemarin aku benar-benar melihatnya, wajahnya cantik tapi sikapnya menakutkan, benar tidak?"
Sunny hanya mengangguk sedangkan Taeyeon hanya diam.
"Ahh ya, Taeyeon bagaimana kau bisa tahu nama koreanya? Apa kalian saling mengenal? Tapi kenapa kau tidak pernah memberitahuku??" Yuri tiba-tiba ingat saat Taeyeon memanggil nama korea Jessica.
"Benar juga, tapi Jessica bilang tidak mengenalmu sama sekali." Sunny pun menambahi.
Taeyeon masih berjalan, sepertinya ia tidak berminat atas pertanyaan dua orang temannya itu, apalagi dirinya dan Yuri di kelas sama sekali jarang berinteraksi. Yuri selalu duduk di belakang sedangkan Taeyeon lebih suka duduk di depan akan tetapi dalam kesempatan yang ada mereka tetap bertemu dan berdiskusi perihal tugas.
"Apa kalian saudara?" Tiba-tiba Yuri bertanya hal diluar dugaan.
Mendengar itu Taeyeon justru tertawa, "Jika kami saudara aku tidak akan berada di kelas Yudikatif bersamamu, Yul. Kami hanya tidak sengaja bertemu dan tanpa sengaja pula aku tahu nama koreanya, hanya itu. Wajar jika dia tidak mengenaliku."
Yuri dan Sunny membulatkan mulut bersamaan setelah mendengar jawaban dari Taeyeon. Mereka menuju lapangan basket segera mungkin akan tetapi berhenti saat seseorang memanggil mereka.
"Unnie Unnie tunggu aku." Karina berlari mengejar mereka bertiga supaya bisa masuk bersamaan.
"Astaga aku kira kau sudah ada di dalam si penuh percaya diri." Yuri memberi komentar atas sikap Karina yang begitu percaya diri akan tetapi ia juga merasa senang kemarin Karina menjadi yang terdepan membela mereka bertiga.
"Aku bangun kesiangan, huft." Karina menggandeng tangan Taeyeon seolah dirinya merupakan adik bungsu mereka bertiga. "By the way mereka akan mengevaluasi tugas kita hari ini kan? Bagaimana jika ada kesalahan Unnie?"
"Kau takut? Aku kira kau seorang pemberani." Sunny menggelengkan kepala mengingat Karina kemarin selalu menjadi sorotan yang lain.
"Pastilah Unnie ada rasa takut jika melakukan kesalahan. Apalagi Jessica Sunbae, mengapa aku selalu resah jika dia sudah bicara, brrr menakutkan."
"Jangan menilai orang dari penampilannya, belum tentu dia orang yang jahat, kita tidak tahu kan?"
"Taeyeon benar Karina, apalagi Jessica memiliki wajah cantik sayangkan jika dia ternyata orang yang jahat??" Entah mengapa Yuri memiliki pemikiran demikian.
"Tapi Unnie, mengapa aku tidak pernah melihat anak-anak dari kelas Eksekutif baik tingkat dua maupun tiga? Kemarin saat istirahat bahkan di kantin, di perpustakaan atau di manapun tidak melihat batang hidung mereka?" Karina bertanya pada Taeyeon dan Yuri yang lebih paham mengenai kampus mereka.
