Hai, gimana chap 21 kemarin? Seru kan? Yoks yg belum baca silahkan jawab pertanyaannya, dijamin gampang kalo kalian ikutin LK dr awal.
Chapter ini sedikit panjang, semoga tydack bosan yak. Karena gw udh nulis panjang x lebar, bacanya pake senyum loh gak boleh emosi jiwa 😂
Ohya karena ini chapter 22. 22 angka spesial buat tengsik semoga spesial buat kalian juga yak 😍
Penerima raport bagus kemarin ada 5 org itu kalian sudah masuk buat dapatin Album Jessica yak. Terserah Juri komentar siapa yg menurut Juri terbaik diantara kalian ber-5.
Untuk yg lain masih ada kesempatan dapetin album Taeyeon loh yg X.
Semangat mencoba🗝🗝🗝
Kim Taeyeon hanya bisa menarik napas panjang melihat siapa yang saat ini tidur di ranjangnya. Ia tidak ingat jelas bagaimana si iblis betina ini tidur pulas di ranjang sedangkan dirinya bangun sudah ada di lantai. Sebenarnya yang sakit siapa?dirinya kah atau Jessica?
Namun, Taeyeon teringat sesuatu sebelum tak sadarkan diri hingga ia menutup mulutnya. "Astaga, mulutku bisa-bisanya terlalu jujur." Ia ingat bicara tanpa sadar mengenai apa yang ia rasakan atas perasaannya terhadap gadis yang tidur pulas di ranjang ruang kesehatan.
"Ishhh Jinjja, kau pasti senang mendengar kejujuranku hingga tidurmu pulas seperti ini." Ucapnya sambil memandang Jessica yang terlelap.
Taeyeon mengamati betapa damainya Jessica jika seperti ini, tidak menyebalkan apalagi jahat, ia tersenyum, tangannya terangkat guna mengelus lembut rambut gadis itu.
"Jaljja, Jung Sooyeon." Entah mengapa ingin sekali dirinya memanggil nama korea gadis itu sekali lagi.
Ia lepas tangannya dari rambut Jessica saat gadis itu menggeliat, lalu membuka mata perlahan, sedangkan Taeyeon bingung harus bagaimana, ia tidak ingin tertangkap basah menikmati pemandangan indah si putri tidur. Kim Taeyeon segera melompat serta berlari ke sofa sambil memegang bahu kirinya juga menahan sakit.
Jessica merentangkan kedua tangan saat terbangun dari tidurnya. Ia melihat kesana kemari lalu melebarkan mata, "Oh My God!!!! Pukul berapa ini??" Ia lihat arlojinya segera, sudah tengah malam. Ia periksa ponselnya juga ada panggilan dari sang Eomma dan Eunjung.
"Ya Tuhan bisa-bisanya aku tertidur." Ia jelas heran karena matanya sangat mengantuk ketika menopang serta memeluk Taeyeon hingga ia tak kuasa menahan lelahnya mata yang ingin terpejam, jadi ia lepaskan tubuh Taeyeon sementara dirinya memilih tidur di ranjang ini.
Kini matanya mengarah pada seseorang yang sedari tadi mengamatinya. Kim Taeyeon melihat Jessica pura-pura kesal, padahal ia sangat was-was kalau Jessica mendapati dirinya mengusap rambut indah sang iblis betina.
"Mwo Mwo??? Memandangku bagai melihat apa saja." Jessica membenarkan rambut serta baju supaya rapi kembali.
"Tidurmu nyenyak ha?"
"Lumayan." Jawabnya singkat, sebenarnya ia merasa bersalah karena justru dirinya yang tidur lebih nyenyak dari pasien tapi bagaimana lagi ia adalah Jessica Jung yang enggan mengakui kesalahan.
Jessica bangkit dari ranjang itu, bersidekap dan mengamati Taeyeon, "Bahumu sudah sembuh? Kau kesakitan seperti sedang masuk kuali saja."
Yang tadinya pura-pura sebal, Taeyeon justru tersenyum. "Jika aku katakan sudah tentu saja bohong karena masih sakit, kau bayangkan saja sendiri terkena dumbbel 30 kg bagaimana rasanya, aku rasa Ayahku disana melindungi hingga aku tidak terluka parah."
