Gais sorry minggu maren kagak jadi apdet 2x yak, karena ada kegiatan padat bener dan gw kagak sempat ngetik lagi deh. Makasih udh antusias ama Lawkey, mungkin ini ff terakhir yg gw post di WP sblm gw hiatus/pensiun 🙂 ini baru wacana sih, entah nantinya kalo ada ide lagi gw mungkin akan muncul.
Ff yg belom kelar gmn? Nanti gw kasih tau akan gmn soal ff yg belom kelar yak krn emang cukup banyak 🤣🤣
Ywdah sekarang lgsg cuss baca aja~
🗝🗝🗝
Jessica menggigit bibir saat akan membuka pintu mobil, bisa-bisanya ia berkata demikian terhadap Taeyeon, astaga padahal tidak tahu saja jika tubuhnya hampir terjatuh ketika Taeyeon mengakatakan suka, meski itu baru perandaian.
"Hati-hati berkendara, Jessica." Taeyeon menyapa juga membungkukan badan dengan sopan.
Jessica mengurungkan membuka pintu mobil, ia memandang Taeyeon sebentar, "Kau naik motor butut itu lagi?"
Taeyeon yang akan pergi terpaksa ia tunda, "Tidak. Aku kemari dengan taksi."
"Taksi? Selarut ini?"
"Aku sudah biasa, sampai halte juga masih ada bus." Ucap Taeyon.
Jessica mengangguk saja atas apa yang ia dengar, "Kau bisa menyetir?"
"Eh??"
"Kalau bisa aku akan mengantarmu."
"Eh??"
Jessica menatap tajam orang yang jaraknya cukup jauh darinya, "Tidak ada tawaran lagi setelah ini."
Taeyeon lebih dulu menoleh kesana kemari hingga akhirnya ia setuju atas tawaran teman sebangkunya itu. Jessica melempar kunci mobilnya, lalu dirinya berjalan ke bangku penumpang.
Diam adalah suasana mereka saat ini ketika Taeyeon mengemudi menjauhi pemakaman. Pernyataan suka dari Taeyeon membuat dirinya merasa gerogi terus menerus berada di dekat Jessica, sedangkan Jessica merasa canggung karena bisa-bisanya ia memberi tumpangan untuk Taeyeon, aigooooo.
"Karena sakit atau?"
"Ya?" Tentu saja Taeyeon bingung atas pertanyaan Jessica, ia melambatkan mobil supaya bisa mencerna pertanyaan tersebut.
"Ayahmu." Ucapnya tanpa basa basi lagi.
Barulah Taeyeon mengerti maksud pertanyaan Jessica itu, "Terjadi kecelakaan, ya begitulah."
Melihat kaca jendela Jessica lantas berucap, "Tragis sekali hidupmu." Mulut iblis betina memang tak pernah disaring.
Taeyeon sendiri hanya tersenyum, tersenyum karena apa yang Jessica ucap memang benar adanya, hidup setelah sang Ayah pergi begitu tragis apalagi Ibunya jatuh sakit. Ia harus bisa menjadi tulang punggung keluarga, meski saat ini Ibunya sudah bekerja yang entah dimana tapi tetap saja Taeyeon tak kuasa jika sang Ibu harus menghasilkan uang sendiri. Bicara tempat kerja Eomma nya Taeyeon memang masih belum tahu dimana karena Nyonya Kim belum mengatakan padanya, ia meminta waktu supaya bisa bicara, awalnya Taeyeon curiga tapi ia menghormati keputusan sang Ibu.
Kembali pada Jessica, Taeyeon memandang gadis di sampingnya sebelum benar-benar buka suara kembali, "Eoh kau benar, hidupku begitu tragis. Itulah mengapa aku sangat bersyukur bisa masuk Hanboore, setidaknya ketika aku punya ilmu maka aku akan bisa bertindak atas kecelakaan Appa."
Mendengar hal itu Jessica menoleh pada orang yang sedang mengemudi, "Maksud mu kecelakaan itu, bukan kecelakaan biasa?"
Yang ditanya mengangguk, ada raut kesedihan yang terpancar, "Appa tidak pandai mengemudi mobil, bekerja saja dia menggunakan sepeda tapi kecelakaan saat itu Appa lah yang ada di kursi kemudi."
![](https://img.wattpad.com/cover/365675940-288-k666347.jpg)