Chapter 26

229 31 99
                                    

Hayoooolooooo nungguin gw yak ehh nungguin iblis betina ya?🤣
So gimana hari2 kalian nih? Udah gak usah mumet2 dr rutinitas kerjaan atau sekolah, ini udh weekend, saatnya iblis betina menyapa kalian. Bayangin aja dulu disapa dia gini : "Mau apa??!!" 😂😂😂 serem kagak?

Okelah mari membaca daripada penasaran yekan.

🗝🗝🗝


Kim Taeyeon pagi ini sudah ada di Hanboore karena dini hari ia sudah harus mengantar susu segar sebagai pekerjaan baru yang di dapat pagi hari. Lelah? Jangan ditanya, tapi ia sudah terbiasa seperti ini. Orang tuanya selalu mengajarkan untuk hidup mandiri sejak ia kecil, mau seperti apa keadaan keluarganya tak membuat Taeyeon jera.

Ia tersenyum manakala teringat ucapan Jessica. Pakai otak, Okay? "Tsk, anak itu." Ujarnya. Namun, ia berhenti sejenak di depan gerbang kelas Yudikatif, bangunan dimana dulu ia berada. Teman-teman yang sangat hangat, kerjasama tim yang selalu Taeyeon rindukan. Tidak ada salahnya ia berkunjung kesana karena Taeyeon tahu kebanyakan dari mereka sudah tiba di Kampus.

"Taeyeon???" Teriak mereka bersamaan tak mengira ada Taeyeon di kelas.

"Kalian apa kabar?"

"Astaga Taeyeon, meski kita satu Kampus mengapa jarang sekali bertemu. Seolah kita sudah berpisah lama." Salah satu temannya bicara demikian, tak bisa dipungkiri mereka benar-benar merindukan Taeyeon. "Kami baik, selalu baik. Yuri sendiri bagaimana di kelas baru?"

Taeyeon menahan sedihnya ketika mereka menanyakan Kwon Yuri. Mau seperti apa dirinya dan Yuri dipindahkan, tempat sebenarnya adalah disini. Jika Taeyeon bisa memutar waktu ia tidak akan menerima tawaran Ms. Malisorn kala itu, percuma juga Jessica dan kawan-kawannya tidak akan membiarkan itu terjadi. Sampai detik ini ia sendiri tidak tahu mengapa mereka bertiga nasibnya tak seberuntung yang dibayangkan orang-orang.

"Yuri baik juga, jika tidak banyak tugas, mari kita pergi bersama. Aku merindukan kalian, sangat."

"Tentu saja Taeyeon. Kita atur jadwal, okay?"

Taeyeon mengangguk, lalu ia ingat akan mencoba menggunakan otak seperti yang Jessica katakan, "Ah iya, aku bekerja paruh waktu pagi ini sebagai pengantar susu, boss ku baru memulai bisnis ini, siapa tahu kalian berminat, aku akan siap mengantar untuk sarapan."

"Jinjaa??? Kau itu memang pekerja keras. Eomma mu sudah jauh lebih sehat, kan?"

"Nee. Berkat doa kalian semua, Eomma perlahan membaik." Taeyeon tersenyum haru ketika mereka bertanya perihal sang Eomma.

Salah satu teman dari kelas Yudikatif mengambil susu yang ada di tas Taeyeon, "Susunya belum bermerk?"

Taeyeon menggeleng, "Sepertinya boss ku belum mengurus perihal itu karena baru jalan satu minggu ini."

"Jadi ini susu apa?" Temannya itu membuka kemasan kotak, ia teguk perlahan. "Wah ini enak Taeyeon. Benar-benar segar."

Taeyeon merasa senang produk yang ia bawa mendapat sambutan baik dari temannya.

"Sayang jika belum bermerk. Pasti akan bisa mengalahkan susu murni lainnya."

Taeyeon mengangguk, Benar apa kata temannya itu. Mungkin setelah pulang kuliah ia akan menemui boss nya untuk memberi pandangan soal penyertaan merk produk susunya itu.

"Pinguin," Tiba-tiba saja Taeyeon berucap demikian, teringat malam bersama Jessica ketika bermain capit boneka.

"Apa Taeyeon? Susu Pinguin namanya?" Teman yang lain asal bicara karena mendengar Taeyeon menyebut sebuah nama.

LawkeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang