18

198 35 23
                                    

*Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, vote dan komennya guys. Terimakasih 💙🍓*

John yang tengah cemas dan masih belum beranjak dari rumah sakit terkejut saat ponselnya berdering dan nama kakaknya muncul di sana. Ia pun menoleh pada Ken dengan panik dan memperlihatkan layar ponselnya.

"Angkat saja." Titah Ken senang.

"Kamu tahu... Kabar terakhir... Tuan Grisham?" Tanya Airin, ia tidak pernah tahu John adalah asisten lelaki itu.

"Aku... Aku hanya tahu dia masih belum sadar. Dan kemungkinan terparah koma." Jawab John.

"Pancing urusan masa depan Prince." Bisik Ken sambil memberi isyarat.

"Kak, Apa kamu tidak ingin menemuinya? Bagaimana jika dia... Tidak sempat dilihat Prince dulu?" John menelan salivanya. "Meninggal misalnya."

Airin tersentak dan nafasnya jadi cepat. Ia tidak ingin memiliki rasa bersalah pada putranya yang sejak kemarin memiliki firasat buruk, bertanya tentang papanya.

"Bagaimana aku bisa ke sana? Maksudku... Tolong temui Ken dan katakan Prince akan datang." Airin menurunkan ponselnya.

Airin sebenarnya masih berat untuk menemui orang-orang dari masa lalunya. Namun, merasa kemanusiaan dan perasaan putranya, membuat ia mengabaikan rasa sakit itu. Tentu, ia akan kembali merasa sakit, merasa kehilangan, dan merasa telah hancur andai kembali bertemu Seokjin dan Ken.

Karina menyentuh pundak kakaknya dan menatap dengan senyuman, ikut merasakan perasaannya.

"Kak, beberapa hari ini Prince selalu menanyakan papanya bukan? Mungkin ini firasat seorang anak," bisik Karina.

Airin mengangguk. Selama lima tahun hidup damai dan melupakan kejadian demi kejadian indah hingga memilukan yang ia alami. Sekarang Ia harus kembali ke masa lalu.

*****

"Kita akan ke mana?" tanya Prince.

"Kamu ingin bertemu papa bukan?" Tanya Airin tersenyum.

"Kita akan menemui papa?" Tanya Prince penuh kebahagiaan.

Airin mengangguk. Prince Tersenyum bahagia sambil menatap jalanan dari jendela taksi. Tidak lama, Mereka pun tiba di rumah sakit. Terlihat John Tengah menunggunya di parkiran khusus, petugas keamanan yang disewa keluarga Grisham memang mengecek setiap tamu. Ketika Airin memperlihatkan identitas segera diarahkan ke parkiran di mana John menunggunya.

"Kamu di sini?" Tanya Airin.

"Ken menyuruhku menjemputmu di bawah sini." Jawab John sambil mengangkat tangan, mengajak Prince toss.

Mereka selama ini hanya mengobrol dengan cara video call, jadi John sangat senang bertemu keponakannya.

Airin dan Prince berjalan di lorong rumah sakit. Suasana sangat sepi karena memang lantai empat ini telah disewa khusus untuk keluarga Grisham. Agar tidak ada wartawan atau orang luar keluarga yang mengakses ruang perawatan Seokjin.

Prince menatap lorong kemudian memandang mamanya.

"Apa Papa sakit? Kenapa kita ke rumah sakit?" Tanya Prince polos.

"Iya, papa sakit." jawab Airin singkat.

Airin melihat Ken Tengah menyandar di dinding dan nyonya Yejin duduk di kursi roda.

Mereka menoleh saat mendengar langkah kaki menuju tempat itu. Nyonya Yejin langsung tersenyum haru dan ingin sekali menyongsong Airin dan Prince.

"Sehat, Bu? Nyonya?" Tanya Airin tersenyum kaku.

Cinta Yang Dititipkan (Jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang