*Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, vote dan komennya guys. Terimakasih 💙🍓*"Aku mencintai Karina! Sejak empat tahun lalu Airin! Sejak kamu pergi meninggalkan Tuan Seokjin. Sejak itu kami sering berkirim pesan, kami sering berdialog, bertukar pikiran. Dia selalu mengirimi aku foto-fotonya dengan Prince. Saat itu hatiku mulai berdebar Airin. Saat itu aku sadar aku mulai menyukainya. Kami memendam perasaan kami selama kurang lebih empat tahun dan sekarang kamu setega itu, Airin? Haruskah aku melakukan apa yang Tuan Seokjin lakukan padamu kepada Karina adikmu?" Teriak Ken dengan suara tinggi dan bicara cepat karena takut Airin keceplosan menyebut masa lalunya yang suram.
Seokjin dan Yejin tak percaya dengan teriakan Ken yang panjang itu, dalam pikiran mereka, ternyata Cinta memang bisa bikin orang jadi tidak waras dan lupa akan harga diri mereka.
Sementara itu, Airin melongo dan tanpa diduga menampar pipi Ken yang langsung melongo karena terkejut dengan lima jari yang mendarat di pipinya.
"Airin..." Seokjin merangkul Airin dan menarik tangannya lalu memeluknya.
"Aku spontan... Karena dia bawa-bawa masa lalu... Kita." Ucap Airin mendelik memandang Ken yang mengusap-ngusap pipinya.
Seokjin tersenyum dan langsung memisahkan Airin dari Ken.
"Jangan coba-coba, Ken... Bisa jadi kamu malah sial. Bukan beruntung sepertiku," bisiknya dengan sombong.
Ken mendelik kesal, merasa tidak dibantu padahal sudah susah payah membantu tuannya untuk mendapatkan Airin.
"Kakak, Ken benar. Kami saling mencintai. Aku tahu, aku pernah salah pilih, tapi kurasa Ken adalah pilihan yang tepat. Dia teman kakak, dia bisa begitu akrab dengan kakak, pasti dia sangat baik bukan?" Karina mencoba angkat suara.
"Kamu tidak mengerti, aku juga... Baru... entahlah!" Airin menggosok-gosok hidungnya. Dia masih tidak yakin bahwa penyakit Ken bisa sembuh. Kekhawatirannya sangat besar bahwa Ken hanya menjadikan Karina sebagai penutup aibnya saja.
"Ken, ikut aku. kita bicara empat mata!" Pinta Airin dengan tegas.
Keduanya menuju taman dan yang lain pasrah menunggu keputusan mereka. Sejak kehadiran Airin, rumah ini terasa hangat dan tidak ada lagi suasana kaku seperti dulu. Yejin pun telah menyerahkan status nyonya besar pada Airin dan dia memilih menuruti apapun keinginan Seokjin.
"Tenang saja Karina, Airin pasti merestui kalian." Ucap Seokjin menenangkan adik iparnya.
"Benar, kakak tahu luar dalam Ken, wajar jika dia menentang, mungkin ada rahasia." Ucap John, menepuk pundak adik perempuannya.
*****
Airin berjalan cepat dan menatap Ken yang berjalan gontai ke arahnya.
"Ken apa kamu sungguh-sungguh?" Tanya Airin serius.
"Kamu masih tidak percaya? Ayolah Airin... Aku sungguh-sungguh telah sembuh." Tegas Ken.
"Aku hanya tidak ingin adikku salah pilih lagi, akan menyedihkan jika malam pertama nantinya kamu baru bisa memuaskan dia setelah kamu melihat tuanmu tanpa busana lebih dulu. Itu mengerikan!" Coloteh Airin kali ini lebih frontal.
"Apaaa? Airinn? Hah? Seorang Airin bicara vulgar sekali? Hah mentang-mentang sudah lihat Seokjin Grisham yang seksi secara utuh, tanpa busana. Sombong sekali kamu! Aku tidak berminat mendengar cerita malam pertamamu!" Ledek Ken.
"Ken..aku serius!" Airin mencubit lengan Ken.
"Aku serius Airin... Tapi memang, Karina belum tahu masa laluku. Terserah kamu, mau bocorkan atau tidak. Aku pasrah." Ucap Ken penuh keputusasaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/375394080-288-k235489.jpg)