Ruka terpana oleh berkah yang tiba-tiba ini, menutup matanya dia membiarkan Chiquita meremas, membelai, dan mencium tubuhnya, sementara kedua tangannya yang kecil mencengkram sprei dengan erat....
Sreet!!
Gaun tidur sutra halus di robek dari tubuh Ruka oleh tangan kasar Chiquita, menyebabkan kulit seputih salju terpapar di udara, menyebarkan pesona yang membakar.
Seolah Chiquita tidak bisa melewatkan satu incipun tubuh Ruka,ciuman berapi-apinya di mulai dari pusar kecil, lalu meluncur ke atas mengecup sepanjang perut Ruka yang halus. Kemudian tanpa ragu dia membuka bra sipon, mengirimkan dua daging lembut di atasnya ke dalam mulutnya secara bergantian. Dia terus menerus menggigit dan menghisapnya tanpa henti, menyebabkan Ruka merasa darahnya mendidih, sulit menekan keinginan lebih yang tubuhnya harapkan dari sentuhan Chiquita.
"Mulai sekarang, aku akan menjadi bayi besarmu Unnie...."
Ruka yang biasanya berinisiatif menggoda, sebaliknya kini dia seperti remaja pemalu. Rona wajahnya semakin dalam, dan dia benar-benar tidak bisa membalas ucapan Chiquita.
Menit berikutnya, setelah puas membuat dua kuncup merah muda itu merekah,Chiquita merangkak naik, untuk mencium bibir ceri Ruka yang sedikit terbuka karena terengah-engah. Detik selanjutnya seperti kilat dan api, dua lidah basah terjalin satu sama lain tanpa henti. Jus manis Ruka membuat Chiquita mencarinya tanpa henti, sampai-sampai Ruka kesulitan bernafas. Melihat hal itu, baru kemudian Chiquita dengan enggan mencium tempat lain. Membiarkan Ruka menengadah, saat dia mulai menguasai leher dan bahunya untuk memberikan ciuman, hisapan dan gigitan.
Ruka benar-benar tersesat dalam belitan api pertamanya, tubuhnya lembut seperti terbuat dari air, dengan setiap bagiannya berubah menjadi sesuatu yang sensitif. Hanya dengan sentuhan Chiquita, memungkinkan sesuatu yang selama ini tersembunyi mulai melembab dan berangsur-angsur basah.
Setelah Chiquita melepaskan tubuh keduanya dari semua kendala, salah satu tangannya diam-diam turun untuk menggali taman rahasia Ruka. Menyentuh nektar basah, berhasil membuat hormon Chiquita berakselerasi!
"Aahhh."Tidak dapat menahan rasa malu dengan mata terpejam Ruka memalingkan wajahnya, dia tidak pernah mengalami situasi seperti ini dan benar-benar tidak dapat berbicara selain memprotes tindakan Chiquita secara samar.
Chiquita yang tidak tahan lagi segera menarik tangannya, menegakkan tubuhnya lalu mulai mengeluarkan sesuatu yang tegak dan tampak galak. Membuka kaki Ruka, selanjutnya dengan sangat hati-hati dia menerobos masuk ke dalam kuncup bunga gadis di bawahnya.
"Umhh..."
Ruka merasa seolah-olah bagian bawahnya di robek, moment kesakitan itu di sertai dengan kebahagiaan yang telah lama dia tunggu, yang dimana itu berhasil membuatnya melepaskan dua aliran air mata.
Taklama suhu ruangan meningkat tajam, nafas dalam dari Chiquita dan ratapan kaget Ruka bergema di seluruh ruangan. Ranjang yang berderit, dan tidak lupa suara vulgar yang di hasilkan dari sentuhan kulit satu sama lain.
Setelah sekitar satu jam, pasangan itu akhirnya tenang setelah sebelumnya mengacak-ngacak tempat tidur besar. Keduanya menggunakan selimut besar untuk menutupi kekacauan, dan berpelukan satu sama lain.
Tampaknya Ruka belum pulih dari akal sehatnya saat seluruh tubuhnya bersandar lemah pada Chiquita. Dua gumpalan dagingnya yang lembut tanpa henti di mainkan oleh tangan kecil gadis nakal di belakangnya, menampilkan pemandangan erotis bagi siapapun yang melihatnya.
Gadis yang saat ini telah mengalami hujan lembab, diam-diam mengulurkan tangannya untuk mencakar pelan tangan Chiquita, lalu dengan sedikit genit berkata."Jadi, melakukan hal ini ternyata melelahkan, juga di usiamu yang muda, kenapa harus sebesar itu, akan lebih baik kita tidak melakukannya lagi di masa depan."