20 . BILLIONAIRE

646 100 25
                                    

Di malam ini keduanya seperti sepasang kekasih, berpelukan di tempat sepi, menikmati waktu bersama yang sulit di dapat.

"Sebenarnya, kau bisa memberitahuku jika ada yang salah Unnie. Mungkin aku bisa membantumu."Chiquita bergumam.

Rami membenamkan wajahnya di dada rata Chiquita, dia mengusapnya sedikit, dan dengan ragu-ragu menjawab."Jangan katakan apa-apa, jangan tanyakan apapun, biarkan aku memelukmu sebentar, sebentar sudah cukup bagiku..."

Dalam keadaan linglung pelukan ini sepertinya bertahan sangat lama, dan ketika keduanya berpisah, mereka merasa seperti hanya beberapa saat berlalu.

Rami memperbaiki rambutnya, sedikit rona merah di wajahnya saat dia dengan ragu-ragu menatap Chiquita."Terima kasih, ayo kembali."

"Untuk kecantikan yang tiba-tiba memelukku, aku akan menganggap ini sebagai berkah."Chiquita tersenyum samar.

"Aku tahu bahwa kau tidak memiliki pemikiran seperti itu."Tidak tahu apakah itu di sengaja atau tidak, saat ini Rami melihat bagian bawah Chiquita."Kecuali, jika kau memiliki kemampuan yang lebih dari itu."

Wajah Chiquita membeku. Akhir-akhir ini berusaha menjadi orang bersih yang jujur itu sangat sulit. Terlebih lagi, wanita di depannya ini terlalu berani, dia bahkan memperhatikan setiap perubahan fisiologisnya!

Berpisah di taman Kota, Chiquita mengucapkan selamat tinggal pada Rami, lalu buru-buru kembali untuk pulang ke rumah.

Tepat ketika Chiquita baru saja tiba di halte bus, ponselnya berdering yang dimana itu adalah panggilan dari Chalita.

Dia bingung kenapa Chalita tiba-tiba meneleponnya, dia mengangkat telepon. Dan sebelum Chiquita mengucapkan sepatah katapun, disisilain telepon Chalita dengan tidak sabar berteriak."Chiquita! Tolong cepat pulang! Sesuatu yang besar terjadi!"

Saraf tajam Chiquita membuatnya segera berlari memasuki salah satu taksi yang baru saja terparkir tidak jauh. Memerintahkan sang supir untuk bergegas pergi, segera taksi itu menekan gas dan meraung berlalu dari sana.

Di dalam taksi, Chiquita bertanya."Apa yang terjadi Bibi?"

"Saat Pharita pulang bekerja dan kembali ke rumah, Appanya datang, dan mereka sekarang sedang bertengkar di luar..."Chalita berbicara dengan nada terisak."Chiquita tolong cepat kembali! Minta bantuan beberapa orang untuk membantu kami! Pria itu bahkan membawa banyak orang, dan mereka tidak terlihat seperti orang baik, aku takut...aku takut mereka akan menyakiti Putriku...."

Sebelum Chalita selesai berbicara, suara ketukan datang dari sisi lain telepon. Segera setelah itu, suara laki-laki yang familiar memasuki telinga Chiquita...

"Kau bajingan bernama Chiquita, kan?! Aku Chaikong Vipande, aku disini menunggumu! Jika kau punya nyali, segera datang kesini!"

Tangan Chiquita yang memegang ponsel segera mengeluarkan urat nadinya, dia bisa dengan jelas mendengar tangisan Chalita di sisilain sambungan telepon. Jelas sekali bahwa ponselnya telah diambil secara paksa.

"Apakah kau tahu apa yang kau lakukan?"

"Aku jelas tahu tentang itu, jika kau punya nyali, datang sekarang. Aku ingin melihat kemampuan seorang  bocah kecil sepertimu yang berhasil membuat pelacur itu membangkang padaku!"

Chiquita tidak berbicara lebih jauh, dia tanpa ekspresi memutuskan untuk mengakhiri telepon.

"Paman, izinkan aku mengambil alih kemudi."

"Tapi Nak..."

"Aku mohon, Keluargaku sedang dalam bahaya sekarang?"

Melihat ekspresi Chiquita yang sepertinya tidak berpura-pura, sang supir tidak memiliki pilihan lain selain menuruti keinginan gadis itu.

BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang