Begitu Chiquita memasuki ruang tunggu, dia merasakan suasana yang menindas yang membuatnya sulit bernafas. Saat ini ada cukup banyak orang yang duduk di bar. Dengan setidaknya 30 orang di setiap sisi, dan mereka semua memiliki senyum jahat saat mereka saling memandang.
Di satu sisi ada Jack dan beberapa anak muda yang merupakan tokoh utama Red Crow Society.
Disisilain adalah orang-orang dari Western Devil Society, yang di pimpin oleh Kakak laki-laki Ruka, Kawai Tanaka.
Fitur wajah Ruka tidak menyerupai Tanaka, dan Tanaka memiliki penampilan biasa-biasa saja. Mengenakan kemeje bunga putih dan jam tangan edisi terbatas Rolex perak, tampak seperti eksekutif senior tingkat atas di kota. Dia tampaknya tidak memiliki karisma Bos dunia bawah sama sekali.
Saat ini Tanaka duduk di sofa hitam dengan kaki bersilang. Dia memegang cangkir tanah liat di tangannya dan menyesap teh, dan tampil sesantai mungkin.
Duduk di depan Tanaka adalah beberapa pria dengan berbagai jenis pakaian yang tampak seperti jagoan. Yang membuat Chiquita terkejut adalah bahwa Taeyang yang familiar duduk di sisi Tanaka juga, dan ketika dia melihat Chiquita keluar, dia tidak bereaksi sama sekali seolah-olah dia tidak mengenali Chiquita.
Bawahan dari kedua belah pihak saling menatap tajam satu sama lain. Chiquita melihat Tanaka, dan ini adalah untuk pertamakalinya dia bertemu dengan pria itu.
Melihat Chiquita muncul dengan setelan kekanak-kanakannya, segera mereka menatapnya aneh. Salah satu pemimpin Western Devil Society dengan pipa rokok di mulutnya mengangkat alisnya. Kemudian mengeluarkan pipa rokok dan mengarahkannya pada Chiquita, dia tersenyum."Hei, kau adalah bocah simpanan pelacur itu, bukan?"
Begitu kata-kata itu di ucapkan, orang-orang dari Red Crow Society segera meluap dengan amarah. Banyak dari mereka yang mengetahui hubungan tidak biasa diantara anak itu dan pemimpin mereka, dan mereka tidak bisa mentolelir penghinaan terhadap Ruka!
Cukup banyak orang dari Western Devil Society yang meletakkan tangan mereka ke dalam jaket, jelas bersiap untuk bertarung.
Chiquita dengan tidak senang melambaikan tangannya, memberi isyarat pada anak buah Ruka untuk tetap tenang."Apa yang kalian lakukan?! Duduklah!"
Tanaka mengangkat kepalanya, dengan senyuman mengejek dia melihat Chiquita."Teman kecil, sebagai manusia kita harus memahami prinsip, ketika kau berhadapan dengan orang yang lebih tua, bukankah seharusnya kau menundukkan kepala pada kami semua?"
Chiquita mendengus dengan disertai senyuman jijik."Sebelum menegur kesopananku, disisilain kenapa kau tidak marah saat mereka menghina saudarimu, apa maksudmu? Apakah selain Western Devil Society, tidak ada hal yang lebih penting bagimu...termasuk, adikmu sendiri?"
Seolah mendengar lelucon, Tanaka tertawa dan memukul sofa dengan keras."Kau benar-benar anak yang bodoh, anak muda yang lucu dan naif."
Chiquita menyipitkan matanya."Aku tidak suka tentang apa yang kau katakan, aku tidak bodoh, dan aku juga tidak naif."
"Lantas?"Tanaka tampak tegas seperti seorang singa yang baru bangun."Ruka adalah adikku, bagaimanapun juga, dia tetaplah adikku, tapi siapa yang mengatakan bahwa adik mereka tidak bisa menjadi musuh mereka?!"
"Kata-katamu itu sangat kontradiktif."Chiquita mengerutkan keningnya.
Tepat pada saat ini, suara yang familiar terdengar dari koridor."Jangan menghalangi jalan..."
Semua orang berbalik. Dan yang mereka lihat adalah Ruka yang mengenakan blus ungu dengan renda, hotpant pendek hitam mengkilap, dan sepatu hak berwarna hitam. Rambutnya yang lembut masih sedikit basah, pertanda dia baru saja mandi. Dia memiliki pipi yang sedikit merah, mata yang jernih, dan sangat menawan.