Pupil biru Chiquita sudah kembali ke warna normal, tapi tatapannya kusam dan tak bernyawa. Wajahnya pucat dan dia tampak sakit, sementara keringat terus menetes di dahinya, bibirnya bahkan sangat pucat seperti kertas putih.
Tubuh Chiquita tampak seperti baru keluar dari kolam renang, dia benar-benar basah oleh keringat, dan tubuh gemetarnya semakin kuat!
"Sayang...kau...apa yang terjadi padamu?"kali ini Ruka lebih takut dari pada di kelilingi oleh senjata sebelumnya, dia benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana hidup tanpa Chiquita.
"Sayang....bicaralah...tolong bicara!! Apa yang terjadi denganmu?! Apa yang bisa aku lakukan!!"Ruka terus meratap sepenuh hatinya, dia terus menerus mengguncang lengan Chiquita.
Jack dan Taeyang akhirnya tersadar dari keterkejutan mereka, meskipun pemandang di depan mata mereka membuat kaki mereka lemas, mereka lebih khawatir dengan apa yang terjadi pada Chiquita!
Chiquita akhirnya pulih sedikit saat Ruka terus mengguncang tangannya, seolah dia dengan paksa menahan rasa sakit yang parah dan tak terbayangkan, dengan suara serak dan terbata dia berkata."Buat....buat...
aku...pingsan...."Ruka tercengang mendengar jawaban itu.
"Cepat..."Chiquita meraung menyakitkan, matanya menggulung, dan tubuhnya tampak tersentak.
Ruka tidak tahan melihat Chiquita terus seperti ini, dia mengatupkan giginya dan meneguhkan hatinya. Mengumpulkan kekuatan, dia segera memukul bagian belakang leher Chiquita!
Tapi ketangguhan tubuh Chiquita jauh melampaui apa yang di bayangkan. Jadi serangan kekuatan penuh Ruka masih tidak dapat membuat Chiquita pingsan!
Menggertakkan giginya, Ruka dengan cepat berteriak pada Taeyang."Taeyang, gunakan semua kekuatanmu untuk menjatuhkan Chiquita, cepat!!!"
Wajah Taeyang memucat karena ketakutan, tapi mengetahui bahwa situasinya mengerikan, dia hanya bisa mengumpulkan keberaniannya. Berjalan ke depan, dia segera memukul bagian belakang leher Chiquita dengan seluruh kekuatannya!
"Nona maafkan aku!!"
BUGH!
Tubuh Chiquita langsung terlempar ke pelukan Ruka, setelah mendengus, gadis itu akhirnya pingsan!
"Bos...apa yang terjadi dengan Nona Chiquita?"Jack dengan tergagap bertanya.
Tanpa menjawab pertanyaan Jack, Ruka menyeka airmatanya."Taeyang, kau tangani disini, dan kau Jack, bantu aku untuk membawa Chiquita ke rumah sakit."
Keduanya mengangguk patuh, Jack dan Ruka bergegas membawa Chiquita dan berlari keluar dari aula....
*****
Hujan deras musim gugur dengan lembut mendarat di kolam renang di halaman, menyebabkan riak demi riak muncul di permukaan.
Dua pohon pisang besar bergoyang mengikuti angin. Daun lebar manghalangi cahaya yang sudah redup, menyebabkan bayangan terbentuk di lantai di belakang pintu kaca.
Di pagi hari, kamar Ruka tampak dingin dan sunyi. Lampu samping bergaya antik telah menyala sepanjang malam. Karena hari itu mendung, lampunya terasa seterang malam hari.
Chiquita yang telah berganti menjadi piyama linen putih kebiruan berbaring di tempat tidur dengan mata tertutup. Meskipun nafasnya lemah dan stabil, alisnya yang indah masih berkerut.
Saat ini pintu kamar di buka secara diam-diam oleh Ruka yang memiliki semangkuk bubur. Dia sudah berganti menjadi gaun tidur sutra putih susu. Wajah cantiknya dipenuhi dengan kesedihan dan kekhawatiran, dan dia diam-diam berjalan ke samping tempat tidur, dan meletakkan makanannya. Dia kemudian membungkuk untuk menarik selimut menyelimuti Chiquita.