"Nona Ruka mungkin tidak mengerti anakku, Keluargaku memiliki karakter yang hangat, dan semua wanita yang pernah bertemu dengannya menyukainya. Aku percaya jika Nona Ruka bisa akrab dengannya, maka pernikahan akan terjadi dalam beberapa waktu."Shamuro memberikan penjelasan kecil tentang Putranya.
"Kau pikir kami akan percaya apapun yang kau katakan? Bagaimana jika Putramu tidak menyukai wanita?"
"Siapa kau?!"Shamuro segera berteriak dengan wajah hitam.
Chiquita mengangkat tangannya dari belakang, lalu berjalan dengan senyuman samarnya."Tuan Byun, kau telah mengatakan hal-hal yang menyenangkan tentang Putramu, tapi kenapa kau tidak membawanya kesini untuk kami lihat?"
Shamuro menyipitkan matanya."Siapa namamu teman kecil?"
"Namanya adalah Chiquita Hwang, dia adalah bawahan Adikku."Tanaka berinisiatif menjelaskan sambil tersenyum lalu berkata pada Ruka."Adikku, kata-kata bawahanmu kurang enak di dengar. Bukankah seharusnya kau mendisiplinkannya dengan benar? Jika kau tidak tega melakukannya, Oppa akan melakukannya untukmu."
"Itu tidak perlu."Ruka memegang siku Chiquita, dan menempelkan tubuhnya padanya, kemudian dia mengungkapkan senyum bahagia."Chiquita adalah kekasihku, dan bukan bawahanku. Adapun niat baikmu untuk menikahkanku dengan Keluarga lain, kau bisa melupakannya."
Chiquita memaksakan senyumnya, dia tidak berpikir Ruka akan mengungkapkan hubungannya di depan orang banyak.
Para tamu di sekitar semuanya tercengang, mereka tidak menyangka orang yang mengesankan ini menjadi kekasih Ruka. Melihat keindahan menakjubkan ini bersandar ke pelukan orang yang seperti budak, membuat setiap pria mengencangkan cengkraman mereka pada gelas wine masing-masing.
Chiquita menatap Shamuro yang memiliki tatapan penuh kebencian."Sebelumnya kau membuat anakmu terdengar begitu hebat, kenapa dia belum datang? Tidak mungkin dia sudah mandi dan pergi tidur kan?"
Shamuro dengan dingin melirik Tanaka di sampingnya."Presiden Tanaka, ada apa dengan anak ini?"
"Tenanglah Tuan Byun, aku akan meminta orang-orangku untuk mengusirnya dan mengirimnya ke rumah sakit jiwa. Mari kita lanjutkan membahas masalah pernikahan."Tanaka tersenyum dan menjelaskan dengan sabar.
Tapi tepat ketika Tanaka akan membuat perintah, sesosok turun dari tangga karpet merah ruang perjamuan dan berteriak."Kau tidak diizinkan untuk memperlakukan anak itu dengan kasar!"
Jika suara ini milik seorang wanita, maka itu akan terdengar sedikit terlalu kasar, tapi jika itu milik laki-laki, maka akan terdengar terlalu halus...
Semua orang berpaling untuk melihat tangga pada saat bersamaan. Melihat orang yang turun, mereka semua tercengang. Bahkan Chiquita melebarkan matanya sampai mereka tampak seperti akan jatuh.
Yang muncul adalah seorang wanita yang mengenakan gaun malam tanpa bahu berwarna merah muda dan sepatu hak tinggi biru berjalan menuruni tangga. Rambut wanita itu pirang seperti bangsawan Eropa, ditata seperti gaya rambut Putri, dan dia mengenakan mahkota Putri dengan berlian tertanam.
Wajah cantik yang indah dengan riasan tipis, lipstik kemerahan, bulu mata palsu, dan riasan mata berefek smoky barat yang membuat matanya mampu memikat jiwa. Di daun telinganya tergantung sepasang anting berbentuk bulan sabit, sedangkan di bagian dada yang terbuka terdapat kalung mutiara. Bagian atas gaun berenda melilit sepasang puncak bersalju yang terhuyung-huyung, sementara di bawah pinggang ketat ada rok muslin putih lembut.
Dengan setiap langkah wanita itu akan mengayunkan tubuhnya seperti ular saat dia mempertahankan senyum malu-malu namun percaya diri dan berjalan menuju pusat kerumunan untuk berhenti di depan Chiquita yang masih menganga.