"Siapa?"
Chiquita mengernyit bingung."Siapa? Siapa yang kau maksud Unnie?"
Pharita menghela nafas dalam,lalu bersilang dada."Siapa yang menghubungimu tadi?"
"Ah...itu Asa Unnie, wae....apakah ada masalah?"diakhir katanya Chiquita menguap.
"Kau...."Pharita menghentikan ucapannya,dia merasa ingin menggerutu namun dengan paksa memutuskan untuk menahannya, diam-diam dia memejamkan matanya sesaat lalu berkata."Kau harus ikut denganku, aku akan menunggumu di luar."
Tanpa menunggu jawaban Chiquita, Pharita bergegas melenggang pergi keluar rumah.
Chiquita menghela nafas lemahnya, lalu dengan enggan mengikuti wanita itu keluar.
Keduanya tiba di luar, berdiri di halaman, dengan acuh tak acuh Pharita menatap Chiquita yang berjalan mendekat."Aku akan menyetir."
"Biarkan aku saja Unnie."tolak Chiquita, sambil menepuk dadanya.
Pharita menggelengkan kepalanya, dengan ekspresi serius di wajahnya dia berkata."Aku tidak ingin mati di jalan hanya karena aku ingin membeli buku."
Chiquita dibuat terdiam.
Setengah jam kemudian, duduk di Mercedes SLK hitam Pharita yang berasal dari koleksi di garasinya, keduanya tiba di Book City Seoul.
Seluruh Book City memenuhi sebuah bangunan yang lebih dari dua puluh lantai, dan buku dari semua genre dapat di temukan disini. Jumlah lampu neon dan arus lalu lintas di wilayah ini jauh lebih jarang di bandingkan di wilayah lain. Meskipun demikian, jumlah orang yang masuk dan keluar dari Book City cukup banyak.
Chiquita terjebak di samping Pharita dan memasuki Book City.
Dengan wajah murni tanpa riasan, terlepas dari ini banyak tatapan masih melekat pada Pharita. Ada banyak pria yang juga mengungkapkan nafsu terselubung saat tanpa sengaja menatapnya. Ini membuat Chiquita mengerti kenapa Pharita membutuhkan seseorang untuk menemaninya.
Setelah naik lift lebih dari sepuluh lantai ke bagian sejarah dan budaya, keduanya keluar dari lift. Dia memperhatikan Chiquita yang mengikutinya, dan berkata."Kau bisa melihat-lihat, kita akan bertemu lagi di bawah nanti."
"Anie, aku akan disini saja dan menjagamu Unnie."Chiquita mengucek matanya yang terasa mengantuk.
"Aku bukan anak kecil, untuk apa kau menjagaku?"Pharita tidak senang.
Chiquita melambaikan tangannya."Lalu untuk apa kau membawaku kemari? Juga, aku tidak terlalu menyukai buku, sekarang, sebaiknya kau urus urusanmu sendiri Unnie, aku tidak akan mengganggumu, kau dapat melihat selama yang kau inginkan."
Pharita memelototinya sebentar, lalu mulai melihat-lihat rak buku yang teratur.
Meskipun memiliki banyak orang di dalam Book City, itu damai. Tidak terasa sesak karena ukuran lantainya.
Genre yang di baca Pharita memiliki jangkauan yang sangat luas. Dari sepuluh lantai lebih, dia akan memasuki setiap lantai untuk mengambil beberapa buku dan memasukkannya ke dalam keranjang buku. Ketika mereka naik ke lantai delapan belas, sektor fashion dan desain, Chiquita sudah membawa dua keranjang penuh buku dengan berat gabungan setidaknya seratus pound.
Jika di masalalu, dia pergi kesini bersama Ibunya, mereka tidak dapat melanjutkan lebih jauh setelah mengisi satu keranjang, karena itu terlalu merepotkan untuk membawanya kembali ke bawah. Namun, sekarang ada Chiquita bersamanya, dan Pharita merasa jauh lebih santai. Tidak peduli berapa banyak buku yang dia ambil, dia akan terus menempatkannya pada keranjang yang Chiquita bawa.