"Ahh...umh...lebih pelan...sakit..."
Tapi Chiquita tidak menyadari tangisannya, karena setiap kali dia bergerak, itu adalah dunia kesenangan baru! Pada akhirnya Chiquita mulai menambah kecepatan.
Tepat ketika Pharita menyerah untuk menghentikannya dan mulai membiarkan dirinya melayang dalam gelombang kesenangan, Chiquita tidak lagi puas dengan posisi tradisionalnya.
Tubuh melengkung dan lembut Pharita di balik oleh Chiquita. Dia membuatnya menungging di tempat tidur.
Chiquita memegang pinggangnya erat, dan mulai menembus Pharita lagi.
Pharita merasakan sakit pada awalnya, tapi bagaimanapun dia sudah tidak perawan lagi, jadi setelah dia terbiasa dengan ukuran Chiquita, dia mulai merasakan kenikmatan kasar di sekujur tubuhnya.
Pharita merasa malu dengan kenyataan bahwa batang Chiquita bergesekan dengan pipi buttnya. Dan pada saat yang sama dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat ekspresi di wajah Chiquita.
Segera hatinya melunak ketika dia menyadari Chiquita sedang menatapnya dengan ekspresi yang memikat.
Bagaimanapun, secara teknis ini adalah hubungan seksual pertama mereka yang sebenarnya.
Pharita tersipu sepanjang hubungan, tapi ketika Chiquita memintanya untuk bergerak, dia akan mengikuti gerakannya.
Entah bagaimana, keduanya telah berganti posisi menjadi Pharita yang memegang kendali.
Duduk di pangkuan Chiquita yang tengah bersandar di bagian kepala ranjang dengan posisi setengah duduk, Pharita tampak menaik turunkan pinggangnya.
Pharita memeluk kepala Chiquita yang terkubur di dadanya erat-erat. Pada awalnya dia sempat berpikir, bagaimana bisa dia melakukan sesuatu yang tisak masuk akal di siang hari bolong.
Knock!
Knock!
"Chiquita!"seruan suara seseorang yang familiar tiba-tiba terdengar dari luar pintu.
Dan secara alami, Pharita menghentikan pergerakannya."Eomma..."lirihnya.
Meninggalkan pucuk payudara Pharita yang telah membengkak, Chiquita berusaha mengontrol suaranya dan menjawab."Ye Bibi...."
"Apa kau melihat Pharita?"
"Um..."Chiquita memandang Pharita yang terengah-engah di pangkuannya.
Pharita menggelengkan kepalanya, memberi isyarat agar Chiquita tidak mengatakan yang sebenarnya.
"Aku tidak tahu Bibi, mungkin Pharita Unnie sedang membeli makanan keluar."Chiquita segera kembali berseru.
Disisilain, Chalita yang berdiri di luar pintu tampak mengerutkan keningnya."Baiklah, kau bisa melanjutkan istirahatmu!"
Setelah kepergian Chalita, Chiquita tersenyum dan menangkup kedua payudara Pharita dan memijatnya."Kajja lanjutkan Unnie."
Pharita menggigit bibir bawahnya, tanpa penolakan, dia kembali menggerakkan pinggulnya.
Dalam prosesnya, Pharita berjuang untuk tetap sadar saat gelombang kesenangan terus menghantam dirinya!
Poros Chiquita dia biarkan terus menembus dirinya, yang dimana itu berhasil membuatnya bergidik setiap saat.
Tidak ada pasangan yang bisa mengalami bercinta tanpa akhir seperti ini. Dan ini adalah pertamakalinya, dia mengalaminya, beru kemudian dia menyadari bahwa wanita manapun akan memiliki hubungan cinta benci dengan hubungan seksual.
Beberapa waktu berlalu, Chiquita akhirnya melepaskan bebannya pada Pharita. Pharita bergidik, dan dengan lemah berbaring di atas Chiquita, kakinya tampak gemetar, dan dia menekuk jari kakinya karena senang.