Rora memperhatikan berbagai macam ekspresi aneh di wajah semua orang, dia merasa seperti seorang eksibiosonis di tengah jalan. Oleh karena itu dia hampir menangis karena panik...
"Kau...biarkan aku pergi..."Rora berbicara dengan nada memohon.
Chiquita menundukkan kepalanya, dan menghirup udara panas ke telinga Rora yang seperti kristal."Bukankah kau sudah menjadi wanita yang akan melahirkan anakku, jadi bagaimana jika Ayah dari anak itu menyentuh sedikit?"
"Aku....aku...maafkan aku, tolong lepaskan aku....aku mohon?"Sebelumnya Rora berpura-pura menangis, tapi kali ini dia benar-benar membasuh wajahnya dengan airmata. Dia awalnya ingin memberi pelajaran pada Chiquita, namun hasilnya adalah dia di peluk dan payudaranya di serang!
Chiquita dengan dingin tertawa."Baiklah."
Perlahan Chiquita melepaskan Rora, namun diakhiri dengan memberikan tamparan keras pada pantat gadis itu.
PLAK!
Suara tamparan itu membuat Rora tersipu malu hingga dia ingin membenamkan wajahnya ke dasar bumi. Dia menyeka airmatanya dan menggigit bibirnya, meskipun dia sangat sedih, dia tidak berani melakukan perlawanan, karena takut jika dia berani melakukannya, mungkin Chiquita akan menganiaya nya lagi.
Rora buru-buru mundur beberapa langkah, dan menatap Chiquita penuh kebencian."Lihat saja nanti, aku pasti akan membalas perlakuanmu ini padaku!"
"Sesuka hatimu Unnie."Chiquita melambaikan tangannya dan hendak pergi.
Namun dalam waktu yang sama, di tengah jalan, sebuah mobil Chevrolet hitam tiba-tiba menyimpang dari lajurnya, dan memasuki jalur lain, melaju ke arah yang salah.
Pada saat ini tidak ada mobil yang mundur ke arah sebaliknya, dan mobil Chevrolet hitam itu dengan cepat meningkatkan kecepatannya, mesinnya meraung, langsung menuju ke posisi Rora berdiri!
Mobil itu seperti peluru artileri yang di tembakkan ke jalanan, dalam sekejap mata hendak menabrak gadis remaja yang sibuk menyeka airmatanya di pinggir jalan!
Beberapa pejalan kaki yang hendak pergi memperhatikan pemandangan ini, dan dengan keras khawatir.
"Nona Muda hati-hati!"
Rora dengan bingung melihat ke belakang, melihat mobil hitam yang muncul di belakangnya dalam sekejap seperti singa yang hendak menerkam.
Rora tidak punya waktu untuk membuat reaksi yang tepat dan bahkan kabur saat dia melihat mobil hitam itu akan menabraknya.
Tapi pada saat yang sama, Rora tiba-tiba merasakan kekuatan yang kuat memeluk pinggangnya. Kemudian dia merasa tubuhnya tanpa sadar terangkat dari tanah, dengan penglihatan yang berputar!
Disisilain semua orang melihat bahwa Chiquita lah yang dengan cepat mengambil tindakan. Dia mengambil tubuh Rora dari tempatnya berdiri seperti bayangan putih, tidak ada yang bisa melihat dengan jelas bagaimana lintasan pergerakannya, sebelum akhirnya dia berhasil memindahkan Rora ke trotoar!
Chevrolet itu terus menerjang ke depan, lalu dengan cepat memaksa kembali ke jalur semula, seolah keluar masuk jalurnya hanya untuk menyalip!
Hati Rora masih tergantung di tenggorokannya, setelah dia menyadari bahwa dirinya aman, dia menatap kosong ke arah Chiquita."Aku..aku pikir aku akan mati."
"Aku menyarankan...di masa depan kau harus lebih berhati-hati lagi, Unnie."Chiquita dengan santai melepaskan pinggang Rora.
Orang di sekitar menghela nafas lega, dan diam-diam memuji tentang tindakan yang Chiquita lakukan.
Rora menenangkan sarafnya lalu menepuk dadanya dengan sedikit rasa takut yang tersisa."Betapa menakutkan, jika bukan karena kau, aku mungkin akan mati. Katakan bagaimana kau ingin aku membayarmu?"