37 . BILLIONAIRE

466 93 63
                                    

Chiquita berjalan ke arahnya dan mengulurkan telapak tangannya.

"Apa yang sedang kau lakukan?"Pharita menatapnya dengan bingung.

"Kunci mobil."Chiquita menggerakkan telapak tangannya.

"Mobilnya rusak tidak bisa di nyalakan."Pharita mengerutkan alisnya.

Chiquita memberi isyarat dengan jarinya."Berikan saja padaku Unnie. Kau tidak bisa melakukannya, dan bukan berarti aku juga tidak bisa."

Pharita sangat tidak senang mendengar kata-kata ini. Wanita yang di banggakan sejak kecil itu langsung marah, sambil meletakkan kuncinya pada telapak tangan Chiquita, dia dengan dingin mendengus."Ini kuncinya, mari kita lihat bagaimana kau akan melakukannya."

Chiquita mengambil kunci itu, setelah membuka pintu kursi kemudi, dia menekan tombol pelepas kap, dan kap mobil muncul.

Pharita memperhatikan apa yang di lakukan Chiquita, dan merasa heran."Kau...apa yang kau lakukan pada mobilku?"

Chiquita memutar matanya."Apa lagi yang bisa aku lakukan? Saat mobil rusak jelas perlu di periksa dan di perbaiki."

Pharita mengerutkan keningnya."Kau tahu tentang mobil ini?"

Chiquita mengabaikannya, lalu pindah ke depan untuk membungkuk, melihat mesin dan bagian mekanis di sekitarnya. Lalu dia mengutak-atik beberapa bagian sebelum berpikir,"Apakah mesin langsung mati setelah di hidupkan?"

Pharita memikirkannya lalu mengangguk.

"Apakah kau baru saja mengisi bensin hari ini?"

Pharita sedikit terkejut, bagaimana Chiquita tahu kalau dia mengisi bensin pagi ini?

"Bagaimana...bagaimana kau tahu?"

"Kau pasti sudah mengisi bensin di tempat yang berbeda dari biasanya, kan?"Chiquita memberinya pertanyaan lain.

Ya Tuhan, mungkinkah selain menjadi pekerja di cafe, dia pernah menjadi mekanik mobil juga sebelumnya? Pharita dengan naif berpikir.

Chiquita menghela nafas lega, dia telah mengetahui apa penyebab mobilnya mogok."Mobil ini memiliki persyaratan yang lebih tinggi dalam hal bensin yang kau isikan, dan bensin yang kau isi hari ini pasti memiliki kadar etanol yang tinggi, dan itu sebabnya kenapa mobil tidak bisa di hidupkan."

"Maksudmu mobilnya tidak rusak dan yang bermasalah hanyalah gas_nya?"Pharita akhirnya mengerti.

Chiquita mengangguk."Hm, dia memakan sesuatu yang tidak di sukainya, jadi dia melampiaskan amarahnya padamu, Unnie."

Metafora ini hampir membuat Pharita tertawa, namun menyadari hubungan tegang diantara mereka, dia segera menahan tawanya. Lalu dengan acuh tak acuh mengangguk."Aku mengerti, aku akan menelepon seseorang untuk menanganinya besok, ayo pulang."Setelah mengatakan itu Pharita berjalan menuju mobil Chiquita.

Setelah naik ke mobil Chiquita, Pharita duduk tegak dan tidak bergerak, dia benar-benar diam. Mengenakan penutup hodie biru mudanya, Chiquita bergegas naik, duduk dan menekan gas.

Ketika mereka berhenti di lampu lalu lintas tepat sebelum jalan tol, Maserati GranTurismo abu-abu keperakan yang menderu berhenti di samping mobil Chiquita. Di dalam mobil ada seorang pria tampan berkacamata hitam yang mengenakan kemeja bunga-bunga merah dengan dada terbuka. Ketika dia melihat mobil BMW di sampingnya, dia menatap kosong sejenak, selanjutnya, dia melihat tampilan samping wajah sempurna Pharita dari jendela yang setengah terbuka, dan segera matanya bersinar.

Menurunkan kaca jendela mobilnya, pria itu berteriak."Kau yang mengendarai BMW, mau balapan?"

Di depan lampu merah yang berlangsung dua menit, Chiquita meliriknya dengan bosan."Apakah ada untungnya bagiku?"

BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang