The nekt morning.
Terletak di kawasan pusat kota Seoul, siapapun yang memasuki gedung sekolah Chaikong High Internasional School akan merasa lebih hidup dan segar.
Udara di sekolah di penuhi dengan aroma wangi yang samar-samar, dengan segala jenis bunga dan tanaman yang kebetulan di tempatkan dengan menarik di sekitar gedung sekolah. Membawa keindahan alam pada dekorasi bangunan bernuansa putih polos.
Namun, yang membuat Chaikong High Internasional School terkenal bukanlah karena dekorasinya yang unik atau biaya pembayarannya yang mahal, melainkan ada lebih banyaknya murid perempuan cantik di bandingkan dengan murid pria.
Akibatnya, ada banyak pria kota atau murid pria dari sekolah lain yang kesepian, akan berjalan-jalan atau berputar-putar di luar Chaikong High Internasional School. Dengan harapan mereka dapat berhubungan dengan salah satu murid wanita di dalamnya.
Mengingat akan di adakannya perekrutan anggota organisasi MPK, saat ini para murid laki-laki dan perempuan mulai memenuhi bagian luar aula pertemuan.
Taklama, sesi wawancara akhirnya berakhir, dan diantara lusinan murid yang datang untuk mendaftar, hanya tersisa kurang dari 30 puluh orang. Diantara murid-murid itu, terutama empat orang murid pria yang tersisa, terlihat mengenakan barang-barang bermerek, seperti sepatu, dan jam tangan. Mengedarkan pandangan ke segala arah, mereka memberikan tatapan arogan yang tertandingi.
Bisa di katakan, mereka adalah anak-anak yang begitu manja, dan tujuan mereka mengikuti organisasi sebenarnya hanya untuk mencari sensasi dan mendekati wanita cantik.
Saat ini masih ada waktu 5 menit sebelum di mulainya tes terakhir. Yaitu adalah mengerjakan tes makalah tertulis. Dari tiga puluh kurang orang yang tersisa, sebagian dari mereka tampak gugup, dan sebagian lainnya tampak santai dan riang.
Berdiri di aula lebar berbentuk kipas, disisi Chiquita duduk seorang murid laki-laki gemuk dengan kepala berminyak, wajah centil dan kacamata sempit.
"Hei, bunga mana yang kau suka?"Pria itu mendekati Chiquita dan bertanya dengan senyum celaka.
Chiquita menyipitkan matanya ragu."Apa maksudmu menyukai bunga yang mana?"
"Aigo! Jangan berpura-pura!"Pria itu tersenyum nakal."Ck, aku tahu kau menyukai wanita, kau tidak perlu bersikap terlalu dingin dan pendiam. Tapi tidak apa, aku akan mengatakan pilihanku lebih dulu, aku menyukai Ketua MPK, Enami Asa, baiklah sekarang giliranmu!"
Chiquita tersenyum kecil, dan berkata."Sebenarnya aku tidak tertarik untuk ikut dalam organisasi ini. Tapi karena seseorang memaksaku, aku terpaksa untuk mengikutinya. Aku benar-benar tidak memiliki tujuan lain, seperti yang kau pikirkan."
"Persetan denganmu! Siapa yang percaya cerita palsu seperti itu!"pria itu menatap Chiquita dengan tatapan jijik tak tertandingi.
Chiquita tercengang, dan diam-diam menggelengkan kepalanya lalu menghela nafas."Asal kau tahu, aku adalah seseorang yang benar-benar baik di mata Eommaku. Jadi diamlah, dan jangan menggangguku lagi, kau mengerti."setelahnya Chiquita memutuskan untuk mengabaikan pria gendut itu.
Tepat pada saat ini, pintu aula di dorong terbuka, dan seorang gadis berseragam rapi dengan rambut hitam lurusnya yang terurai indah perlahan masuk. Yang dimana tepat di belakangnya, tiga orang gadis cantik lainnya mengikutinya.
"Dia disini! Itu, Asa Sunbae!"Pria gendut di samping Chiquita mulai bertingkah, sementara matanya yang seperti serigala mulai menatap tajam pada Asa.
Pada kenyataannya bukan hanya pria itu yang moodnya menjadi heboh, bahkan pria lain juga menampakkan tatapan serius, mereka juga jelas memandang ke empat bunga lembut itu sebagai mangsa mereka!