Double update lagiii nihhhh...
Tekan bintang nya dulu baru bacaa yaaa
Ayu sudah sadar sejak beberapa menit yang lalu. Begitu tahu ia sedang berada di puskesmas ia langsung minta pulang. Tidak mau rawat inap.
"Aku mau pulang!" Untuk kesekian kali nya Ayu minta pulang pada Raka.
"Dokter belum mengizinkan."
"Aku nggak peduli. Aku nggak mau di rawat di sini. Aku mau pulang." Ayu menekankan kata kata nya.
"Kamu demam. Dehidrasi. Harus di rawat dulu sampai sembuh baru pulang."
Ayu menggeleng. Ia menatap bola mata Raka dengan pandangan berkaca-kaca.
"Aku sudah makan. Abang janji kalau mau makan kita pulang." Ayu berujar lirih. Raka meneguk ludah. Ia tidak sanggup menatap bola mata Ayu yang berlinang.
"Nanti aku bakal banyakin minum biar nggak dehidrasi. Aku banyak makan buah. Tapi kita pulang. Nggak mau di sini."
Sudah! Raka tidak tega.
Dengan menarik nafas panjang akhirnya Raka mengangguk.
"Saya tanya sama dokter dulu."
Ayu tersenyum. Raka segera bangkit dari duduk nya dan keluar dari ruangan.
Ayu menunggu di dalam. Berharap semoga saja ia di perbolehkan pulang.
Ia tidak nyaman berada di puskesmas ini. Bau nya juga Ayu tidak suka. Lebih baik dirinya di rawat di rumah saja.
Raka kembali masuk dengan beberapa perawat.
"Ibuk sudah yakin mau pulang? Tidak mau di rawat di sini?"
Ayu mengangguk. "Yakin. Saya mau di rawat di rumah saja."
"Saya sarankan Ibuk tetap di sini sampai tubuh Ibuk pulih. Takut nya nanti kalau sudah pulang demam Ibuk balik lagi."
"Saya akan sembuh."
Perawat tersebut tidak lagi memaksa. Ia segera membuka infus di tangan Ayu.
"Bapak sudah selesaikan urusan administrasi nya?"
"Sudah."
"Obat nya sudah di tebus di apotik Pak?"
"Belum."
"Sudah."
Raka membantu Ayu untuk duduk.
Seorang perawat datang membawakan kursi roda. Raka segera memindahkan Ayu ke atas kursi roda.
Mereka segera keluar dari rumah sakit menuju parkiran.
Ayu di pindahkan ke dalam mobil. Raka segera naik bangku kemudi.
"Sudah siap?"
Ayu mengangguk. Seatbelt juga sudah terpasang.
Raka mengemudikan mobil nya dengan pelan. Sesekali ia akan melirik ke samping memastikan Ayu.
"Kenapa pusing?"
Ayu mengangguk. "Sedikit." Ayu mendekap lengan nya.
Raka memberhentikan mobil nya. Lalu mengambil jaket di jok belakang.
"Pakai ini dulu sampai kita di rumah." Raka menyampirkan jaket kulit nya ke badan Ayu.
"Terima kasih," ujar Ayu lirih. Tatapan mereka bertemu beberapa detik. Ayu memejamkan mata saat tangan Raka terangkat. Ternyata Raka menyampirkan rambut nya ke belakang telinga.
Ayu kembali membuka mata dan melihat Raka balik memegang kemudi nya.
Suasana pun mendadak canggung. Namun kepala nya benar benar mulai pusing sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEJAK RASA
RomanceFollow dulu sebelum baca!!! Dunia Ayu Sekar Wangi jungkir balik! Dalam sekejap mata dirinya sudah berstatus sebagai istri dari laki-laki pilihan sang Kakek sebagai permintaan terakhir beliau sebelum menghembuskan nafas di dunia ini. Ayu linglung! Ia...