Ayu memakai jumpsuit bermotif garis tanpa lengan. Kulit putih nya bersinar di bawah cahaya matahari. Rambut nya di gerai.
"Ayo. Aku sudah siap." Raka menatap penampilan Ayu sekilas. Untuk kesekian kali nya ia menghela nafas.
Raka tidak lagi protes. Ayu tersenyum. Raka menghidupi motor nya, Ayu segera naik ke boncengan.
Selama dalam perjalanan Ayu memegang ujung baju Raka karena jalan yang bergelombang membuat tubuh nya sering kali terhenyak.
Dalam hati Ayu merutuk karena jalan yang benar benar buruk.
Setengah jam perjalanan Raka menghentikan motor nya di sebuah rumah makan sederhana.
Ayu pun ikut turun dan memperhatikan rumah makan yang ada beberapa orang pembeli.
Rumah makan nya nggak besar. Dari luar pun tampak kecil.
Ayu pun mencolek pinggang Raka. "Kita makan di sini?"
Raka menatap ekspresi Ayu. "Ini yang terdekat. Ayo masuk!"
Ajak Raka.Ayu kembali memperhatikan. Ia mengikuti langkah Raka.
"Buk makan di sini ya!" ucap Raka kepada pemilik warung.
"Iya Bang. Duduk dulu ya!"
Raka berjalan mencari tempat duduk di tepi. Dalam pengamatan Ayu hanya ada empat meja memanjang di sini.
Ayu duduk di samping Raka.
"Jangan di samping saya. Di situ duduk!" ujar Raka menunjuk tepat di kursi depan nya."Memang kenapa?"
"Saya mau merokok."
"Nggak mau. Aku mau di sini." Ayu menolak. Malas berdebat, Raka hendak berdiri namun lengan nya di tahan Ayu.
"Mau kemana?"
"Saya yang pindah," ujar Raka cepat menarik tangan nya. Ayu pun tidak bisa protes melihat wajah Raka.
Makanan tiba dan di hidangkan di atas meja. Nasi dalam satu mangkok besar. Semua jenis sambal di hidangkan.
Ada goreng ayam balado, gulai ikan nila, gulai cumi, goreng Udang, ada cancang daging, telor dadar sama sayur.
"Ada tambahan Bang?"
"Teh es nya dua, Buk."
"Nggak mau teh es. Jus ada nggak?" Ayu menyela.
Si Ibuk tersenyum. "Ada nya cuma jus jeruk dan alpukat Uni."
"Yaudah jus jeruk pake es batu ya Buk."
"Siap. Mohon di tunggu ya!"
Setelah kepergian pemilik warung Raka mulai mencuci tangan dan mengambil nasi beserta lauk nya.
Ayu masih bingung mau makan apa. Yang jelas gulai ikqn di skip karena pasti ada tulang nya. Ayu masih ingat kejadian ia yang ketulangan kemaren dan bergidik ngeri jika itu sampai terjadi lagi.
Raka mulai menyuap dengan tangan kanan nya tanpa bicara sepatah kata pun.
"Ini Ayam goreng nya pedas nggak?"
Ayu menunjuk sambal ayam goreng balado yang merah.
"Coba saja."
Ayu cemberut. "Nanti kalau pedas aku nggak jadi makan. Terus mubazir."
Raka menaikkan alis nya.
Tumben pikir benak nya.
"Ikan gulai ini nggak pedas. Lihat gulai nya kuning."
![](https://img.wattpad.com/cover/373170532-288-k98228.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JEJAK RASA |
RomanceFollow dulu akun ini sebelum baca yaa!! Dunia Ayu Sekar Wangi jungkir balik! Dalam sekejap mata dirinya sudah berstatus sebagai istri dari laki-laki pilihan sang Kakek sebagai permintaan terakhir beliau sebelum menghembuskan nafas di dunia ini. Ayu...