26

727 135 33
                                    

Belum selesai dengan ujian tadi sore, malam ini iman Raka lagi lagi harus di uji saat melihat penampilan Ayu yang sangat cantik sekali malam ini. Ayu mengenakan kebaya pas body dan rok batik yang di beli nya tadi sore.

Kulit putih Ayu sangat kontras dengan warna kebaya nya. Ayu terlihat anggun apalagi dengan gaya rambut yang di cepol di belakang kepala. Beberapa detik Raka terpesona.

"Gimana aku udah cantik belum?"

Ayu berpose di hadapan Raka dan memutar badan nya. Raka menahan nafas dan mata nya tidak berkedip. Aura Ayu menarik fokus dan atensi diri nya.

"Gimana?" Ayu kembali mengulang pertanyaan nya. Raka berdehem.

"Kamu yakin memakai sandal seperti itu?"

Ayu mengerutkan kening nya. Ia menunduk melihat kaki nya yang terbungkus high heels dengan tumit runcing lima senti saja.

"Yakin lah. Kalau kondangan kan memang begini penampilan nya."

Penampilan Ayu seperti ini tidak pernah di coba coba orang kampung. Penampilan Ayu saat ini cocok nya pergi kondangan ke hotel mewah atau ballroom mewah yang di adakan di kota. Di kampung ini penampilan orang ke pesta sederhana saja.

Raka yakin penampilan Ayu akan menarik perhatian orang orang di pesta nanti. Mungkin saja mempelai nya akan kalah pamor di bandingkan Ayu.

Raka tiba tiba menahan nafas saat Ayu mendekat. Wangi parfum Ayu semakin kuat menguar.

"Yang rapi sedikit kenapa sih kalau pakai baju," ujar Ayu. Ia memperbaiki kerah Raka yang berlipat.

"Duh ini rambut nya juga. Kok berantakan gini sih. Nggak pake gel rambut?"

"Habis."

Ayu merapikan Rambut Raka dengan tangan nya.

Raka benar benar tidak berkutik. Ia bahkan tidak bisa bergerak saat hembusan nafas Ayu terasa di wajah nya.

"Biarkan saja. Saya sudah terbiasa seperti ini. Gaya rambut saya juga begini."

Tatapan mereka beradu. Mereka menyelam bersama. Raka menyudahi. Ia bisa gila kalau lama lama begini.

"Ayo berangkat!"

Ayu mengangguk. Mereka berangkat pakai mobil. Ayu kesusahan naik mobil karena Rok nya yang sempit.

"Gelap banget kalau malam ya. Kalau keluar sendiri merinding."

Tidak lama setelah Ayu berkata demikian. Satu persatu mulai tampak rumah orang seperti kampung. Jarak antara rumah berdekatan. Beda seperti di kampung Raka yang  rumah nya berjarak banget. Rumah juga tidak banyak.

Dari jauh terdengar suara musik berdentum keras. Raka memarkirkan mobil nya. Ayu keluar dari mobil. Di depan mereka ada tenda besar dan ada pentas musik yang seperti konser keras nya. Pakai panggung juga.

Ayu memperhatikan sekitar nya yang ramai. Banyak kendaraan roda dua yang parkir. Ada juga yang jualan makanan dan mainan.

"Keras banget musik nya udah kayak orang mau konser aja."

"Itu nama nya orgen."

"Ohh Orgen." Ayu mengangguk. Tiba tiba ia kaget saat tangan nya di genggam dan di lingkupi tangan hangat Raka. Ayu menatap pegangan tangan mereka.

"Ayo!"

Ayu mengangguk deg deg an apalagi bunyi suara orgen semakin membuat dada nya berdentum keras. Mereka berjalan bergandengan.

Raka tersentak saat Ayu menahan tangan nya.

"Kenapa?"

"Hak sepatu nya ketancap tanah deh."

JEJAK RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang