Cuaca yang mula nya sudah reda mendadak hujan deras lagi waktu mereka di pertengahan jalan.
Raka tetap memacu motor nya dalam keadaan hujan deras dan jalanan hanya di terangi sama lampu motor.
Jalanan mulai licin membuat motor yang di kendarai Raka bergoyang. Ayu tidak punya pilihan lain selain memeluk erat perut Raka.
"HUJAN NYA MAKIN LEBAT," teriak Ayu.
"KITA LANJUT SAJA. TIDAK ADA TEMPAT BERHENTI."
Raka juga balas berteriak.
"AAWWWW....,"
Ayu menjerit keras saat motor terpeleset dan oleng karena jalan tanah yang mendadak licin.Untung saja mereka tidak jatuh karena kaki Raka yang mampu menahan.
Ayu semakin berdebar dan takut.
Pencahayaan pun tidak memadai. Sekeliling tampak sepi karena hutan rimba. Mendadak Ayu merasa ngeri.
Hujan semakin deras. Tubuh mereka pun kuyup. Apalagi Raka yang tidak pakai mantel.
"PEGANGAN YANG KUAT!"
Raka kembali memacu motor nya. Ayu sampai memejamkan mata tidak mau menatap jalanan.
Tidak lama mereka pun sampai di rumah.
Ayu turun dari boncengan.
Raka segera membuka pintu rumah.Ayu langsung bergegas masuk ke dalam dan menuju kamar mandi di belakang. Pakaian nya basah walaupun sudah pakai mantel.
Ayi membuka seluruh pakaian nya. Ia lalu meringis saat merasakan kaki nya sakit. Saat di lihat ternyata ada luka memanjang di dekat tulang kering nya. Darah segar pun masih keluar.
Ayu meringis karena baru merasakan sakit nya. Ayu menyiram kaki nya dan masih mengeluarkan darah.
Ia teringat kalau pakaian ganti nya tidak ada.
"ABANG!"
"Apa?"
Ah ternyata Raka di dapur.
"Handuk sama pakaian ku nggak kebawa. Tolongin!"
"Buka pintu!"
Pintu langsung terbuka namun hanya tangan Ayu yang terulur.
Raka menaruh handuk di tangan Ayu.
Sebelum protes Raka sudah berujar.
"Pakai ini saja. Basah kalau harus ke depan."
Ayu menarik tangan nya dan kembali menutup pintu. Ia segera menutupi tubuh nya dengan handuk Raka.
Ayu menebalkan muka nya keluar dari kamar mandi dengan tubuh berbalut handuk Raka yang menutupi tubuh nya sampai sebatas paha.
Sekilas Raka dan Ayu saling bertatapan sampai Raka menunduk dan terkejut melihat kaki Ayu berdarah.
Raka spontan berjongkok bertepatan dengan Ayu menahan kuat handuk nya takut jatuh. Kan nggak lucu.
"Ini kenapa?" Desak Raka menyentuh kaki Ayu membuat Ayu nya seperti merasakan ada sengatan di tubuh nya.
"Kayak nya tergores besi motor."
Raka membuang nafas. Ia kembali bangkit.
"Saya mandi sebentar!" Raka langsung masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Ayu yang tercengang.
"Reaksi nya cuma begitu? Nggak kasihan apa lihat kakiku," gerutu Ayu mengomel.
"Dasar kulkas berjalan."

KAMU SEDANG MEMBACA
JEJAK RASA |
RomanceFollow dulu akun ini sebelum baca yaa!! Dunia Ayu Sekar Wangi jungkir balik! Dalam sekejap mata dirinya sudah berstatus sebagai istri dari laki-laki pilihan sang Kakek sebagai permintaan terakhir beliau sebelum menghembuskan nafas di dunia ini. Ayu...