.
.
.
.
.
.
.
.Winta dan Karina duduk berdampingan di sofa, berhadapan dengan dokter Giselle untuk membicarakan program bayi tabung. Giselle mengenakan kacamata tipis dan senyum yang tenang, memegang berkas di pangkuannya.
"Jadi, karena nanti Karina yang bakal jalani proses bayi tabungnya," Giselle membuka penjelasan, menatap mereka berdua dengan ramah, "kita bisa mulai dengan pemeriksaan kesehatan buat Karina dulu. Kalau hasilnya baik dan udah siap, kita lanjut ke terapi hormon."
Winta terlihat sedikit tegang, tetapi ia tetap mendengarkan dengan serius. "Itu prosesnya emang panjang, ya?" tanyanya, berusaha memahami.
Giselle mengangguk. "Iya. soalnya tahapan pertama itu harus teliti banget, sih. Kan terapi hormon itu buat nyiapin rahim Karina, biar siap buat penanaman embrio nanti. Tapi lo tenang aja, gue yang bakal pantau supaya semuanya berjalan baik." Giselle menambahkan dengan lembut, berusaha membuat Winta dan Karina merasa lebih tenang.
Karina yang sejak tadi memperhatikan sambil menggenggam erat tangan Winta, bertanya dengan nada penasaran, "Suntik hormon itu lama, ya?"
"Kurang lebih tiga sampai empat minggu, sih. Tergantung respon tubuh kamu," jawab Giselle. "Nanti, selama terapi, kita juga bakal lihat perkembangannya. Kalau ada yang buat kamu nggak nyaman, kita bisa atur lagi sesuai kebutuhan."
Winta menghela napas panjang, tatapan matanya bergeser ke arah Karina, mencari jawaban di wajahnya. Karina menatap balik, tersenyum kecil seolah berusaha meyakinkan Winta kalau dirinya sudah siap. Seakan mendapat sedikit keberanian dari tatapan itu, Winta kembali mengalihkan perhatiannya ke Giselle.
"Berarti nanti lo yang bantu handle semuanya, kan?" tanyanya pada Giselle, dengan nada sedikit cemas. "Kalau ada apa-apa, lo bisa langsung bantu?"
"Tenang aja," Giselle tersenyum, menepuk lembut lengan Winta. "Gue bakal bantu dari tahapan pertama sampai nanti hasilnya keluar."
Mendengar hal itu, Winta merasa sedikit lebih tenang. sambil menggenggam tangan Karina lebih erat, ia menatap Giselle dengan serius. "Kira-kira, kalau semuanya lancar, terus kapan kita bisa tahu hasilnya?"
"Kalau terapinya berjalan baik, dan proses penanaman berhasil, sekitar beberapa minggu setelah itu kita udah bisa lihat tanda-tanda awal," jawab Giselle. "Nanti hasilnya kita lihat sama-sama, supaya Karina nggak ngerasa tertekan. Semua ini prosesnya butuh banyak waktu, tapi yang paling penting, kita pastikan dulu tubuh dan mental Karina siap."
Winta meremas tangan Karina, memberikan tekanan lembut yang menguatkan. "Itu dengerin, kamu jangan stres-stres."
Karina tertawa kecil, "Iya."
Giselle mengamati keduanya dengan senyum kecil, kemudian beralih pada ponselnya di atas meja yang berkedip tandatelepon masuk, tapi dia fokus dulu pada Winta dan Karina, " Kalau ada yang berat atau perlu di bicarain, jangan sungkan buat ngomong." katanya, memastikan keduanya merasa lebih siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us | Winrina ✔️
FanfictionWinta Arindra dan Karina Maheswari dijodohkan oleh keluarga mereka yang kaya dan berpengaruh. Bagi Winta, pernikahan ini hanyalah sebuah kewajiban demi menjaga keharmonisan keluarga, karena hatinya telah lama terikat pada Putri Asya Salsabila-----ke...