WARNING!!!
LANJUTAN DARI PART "GADUH"
Yang mungkin part "GADUH" tertimbun oleh pesanku diatasnya🥹🙏🏼
Part ini akan membuat jantung hati kita
📈📉📈📉📈📉Akan kah PANAROMA kita baik-baik saja?!!!
😥😥😥
————
"PAUL!!!"
*SRAK*
Paul memejamkan kedua matanya sambil menyilangkan kedua tangannya didepan wajahnya.
*PRANGGGGG*
Suara seperti alat besi yang terpental jauh didepannya.
Paul tidak merasakan hal apapun terjadi padanya. Paul membuka kedua matanya lalu terkejut, Rony ada disana untuk Paul.
Rony menangkis senjata tajam itu dengan tongkat besi yang ia miliki. Gengster itu hanya bisa terdiam dan menjauh dengan keadaan terkejut.
"Ron?!"
Rony menengok ke arah Paul lalu tersenyum.
"Tenang, gue gak akan lupa tugas gue itu apa di Vespapeace." Balas Rony enteng.
Flashback On
"Saya Rony tante Brenda, kalau tante masih ingat. Saya anaknya Enyak Maia."
"Rony.." Lirih Brenda tak percaya.
"Rony kamu sudah dewasa sekali nak." Ucap Brenda sambil memeluk Rony.
Rony hanya bisa diam membalas pelukan Brenda. Rony tau, betapa sayangnya Brenda kepadanya. Sejak kecil, Brenda selalu percaya bahwa Rony bisa menjaga Bianca. Brenda bahkan sangat berharap Rony bisa menjadi menantunya kelak. Namun, Brenda tau bahwa itu semua tidak akan terjadi, dengan kenyataan pahit yang sedang Bianca hadapi saat ini.
"Nak, maafkan kami ya.. Ma-maaf sudah memisahkan mu dengan Bianca.. Maaf nak.. Ini semua permintaan Bianca.." Ucap Brenda terisak mengeratkan pelukannya.
Rony memejamkan kedua matanya, berusaha menguatkan dirinya agar tegar dengan apa yang sudah terjadi selama ini antara dirinya dengan Bianca.
Bianca adalah masa lalunya. Rony sadar akan hal ini, Rony juga sadar kalau apa yanh ia lakukan telah melukai hati Salma. Namun Rony juga tidak bisa meninggalkan Bianca disaat seperti ini, Bianca sedang berjuang melawan penyakitnya. Meski seharusnya, ini tidak bisa dibenarkan.
"Gak ma, ini bukan salah mama, papa, apalagi Bianca. Ini semua jalan yang di atas ma." Balas Rony lembut.
"Kenapa harus Bianca, Ron..." Isak Brenda.
"Tuhan pasti punya jawaban kenapa semua harus seperti ini, kenapa harus kita, dan kenapa kita yang diberi cobaan."
"Mama sabar ya, mama harus yakin kalau Bianca akan sembuh."
Kata-kata Rony barusan menyadarkan Brenda, bahwa memang semua sudah kehendak Tuhan. Kita hanya bisa berusaha, menerima, dan ikhlas dengan apa yang akan terjadi didepan sana.
"Terima kasih, nak."
Tidak selang lama, mereka masuk ke ruang perawatan Bianca. Kini tubuh Bianca sudah dipenuhi beberapa alat medis untuk membantunya bertahan hidup. Bianca membuka matanya dan menatap Rony dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF PANAROMA
Teen FictionIni dia kisah kasih dua kakak beradik di SMA IDOL, Paul Aro Magellanic Lundmark dan Salma Vega Lundmark. Siapa coba yang gak kenal dengan kedua anak dari pemilik sekolahan SMA IDOL yang sering buat onar dan sifat konyol mereka yang sering buat g...