TAKDIR

4.3K 296 59
                                    

Salma, kini dirinya sedang berada disebuat cafe dekat rumahnya. Dirinya merasa bosan di rumah karena Paul belum pulang, sedangkan Mami Papinya kini berada di luar kota.

Salma memang sering me time apalagi ketika dirinya sedang bosan atau jenuh. Salma menikmati makanannya sambil bermain game di ponselnya.

Dirinya yang sedang asyik bermain game tiba-tiba ditepuk oleh seseroang. Yang ternyata adalah Boy, lelaki yang terobsesi pada Salma sejak SMP. Boy adalah teman SMP Salma yang sampai saat ini masih sering menghubunginya meski tidak pernah mendapat respon dari Salma.

"Boy?" Kata Salma yang terpaksa menengok kearahnya dsn memberhentikan kegiatannya.

"Haiii Salmaaaa!!! Udah lama loh kita gak ketemu OMG." Ucap Boy dengan hiperbola.

"Kamu sendirian aja?" Pertanyaan Boy itu membuat Salma makin risih. Salma tau bahwa Boy terobsesi padanya, bahkan Boy pernah nekat datang ke rumah untuk menemui Paul agar mendapat restu untuk bersama Salma.

"Tuh kan, kamu tuh masih sendiri sampai saat ini karena jodoh kamu itu aku." Ucap Boy dengan bangga.

Salma yang niatnya mencari ketenangan justru malah merasa mendapat kesialan setelah bertemu dengan Boy. Salma memijit pelan pelipisnya karena bingung dan pusing menghadapi Boy yang dari dulu tidak berubah.

Tidak sengaja Salma melihat seseorang yang ia kenal baru saja masuk ke dalam cafe itu.

"SAYANG!" Teriak Salma pada laki-laki yang baru saja berjalaan masuk ke dalam cafe itu.

Rony, lagi-lagi Rony muncul disaat yang tepat. Dirinya bingung dengan teriakan Salma padanya, is melihat ke sekitar memastikan siapa yang sebenarnya Salma panggil. Tapi faktanya tidak ada siapapun kecuali dirinya disitu.

Salma beranjak meninggalkan Boy dan menghampiri Rony yang kini masih dalam kebingungan. Tanpa aba-aba Salma merangkul lengan Rony dan membuat Rony mengerutkan dahinya.

"SAYAAAANGGGGGG KAMU KEMANA AJA SIHH AKU TUNGGUIN? NYASAR KE PRIUK YA?" Ucap Salma dengan nada yang ia buat manja.

Rony berdelik, bagaimana bisa Salma tiba-tiba bersikap seperti itu padanya.

"Sal lo—" Omongan Rony terpotong karena Salma menyeretnya mendekati Boy.

"Boy kenalin, ini CALON SUAMI GUE." Ucap Salma dengan penekanan dan tersenyum palsu. Hal itu juga membuat Rony lagi-lagi melihat kearahnya dan hanya mendapat kedipan dari Salma. Rony tidak mengerti apa maksud Salma, tapi yang jelas dirinya kini senang karena Salma bersikap seperti ini padanya.

"Hah calon suami? Sejak kapan lo punya calon Sal?" Tanya Boy yang tak percaya.

Salma menyembunyikan ekspresi paniknya karena takut Rony tak mengerti maksudnya untuk disjak kerjasama.

"IYA, KITA ITU DI JODOHIN SAMA ORANGTUA KITA. IYAKAN SAYANG?" Salma memberikan kode melalui ekspresinya pada Rony. Rony hanya bisa pasrah mengikuti skenario Salma.

"I-iya. Kita udah dijodohin sama orangtua kita." Jawab Rony terbata.

"IYAAA. KITA BAKALAN NIKAH KALO UDAH LULUS SMA." Ucapan Salma itu membuat Rony melotot kearahnya, Salma masih dengan senyuman mautnya dan tatapan matanya kini penuh makna.

"Hah? Nikah pas lulus SMA? Lo yakin Sal? Emang kalian udah dari kapan di jodohin?" Tanya Boy berurutan.

"DARI EMBRIO. IYA DARI EMBRIO KITA UDAH DIJODOHIN, SOALNYA ORANGTUA KITA TEMENAN." Jawab Salma meyskinkan.

STORY OF PANAROMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang