SAYAP PELINDUNG

4.8K 337 47
                                    

Eitssss, sebelum lanjut jangan lupa streaming "Menghargai Kata Rindu" versi mba mekar dan ma mentari kita yaaa!!!
🤗🖤❤️💙🙏🏼
Selamat membacaa, salam damai,
spontan uhuy!🫶🏼

Nabila dan Anggis menuju ke kantin untuk membeli makanan, karena bel istirahat sudah berbunyi.

"Mau jajan apa?" Tanya Anggis pada Nabila yang masih jalan menuju kantin.

"Gak tau, liat nanti aja."

Sesampainya di kantin, mata Nabila sudah tertuju pada laki-laki yang sedang santai duduk di meja khusus anak geng Vespapeace SMA IDOL, yap! siapa lagi kalau bukan Paul.

Tatapan Nabila itu membuat Paul sadar ada yang memperhatikannya sehingga dirinya menatap balik Nabila dan membuat Nabila jadi salah tingkah.

"Mau jajan apa Nab?" Tanya Anggis (lagi) pada Nabila yang masih diam ditempatnya.

"Emm.. Mie ayam aja." Jawab Nabila mengalihkan pandangannya dari Paul

"Yaudah, Nab cari tempat duduk sama meja aja. Biar Anggis yang pesen." Ucap Anggis sambil tersenyum.

Ditempatnya, Paul terus memperhatikan Nabila. Matanya terus memantau Nabila hingga membuat Nabila makin salah tingkah. Paul gemas sendiri dengan sikap Nabila, dirinya berdiri dari tempat duduk dan melangkah menuju ke tempat dimana ada Nabila disana.

"Hei ul mau kemana?!!" Seru Edo pada Paul.

Paul terus melangkah menuju ke tempat Nabila.
"Kesini." Katanya sambil duduk tepat dihadapan Nabila, dan kini hanya meja yang membuat jarak diantara mereka berdua.

"Emm, kak paul nga-ngapain kesini?" Tanya Nabila yang sudah grogi tak karuan.

"Pengen aja deket-deket sama lo." Paul memberikan senyuman nakalnya kepada Nabila, Paul tau kalau Nabila akan semakin salah tingkah dan itu membuat Paul semakin senang.

Kini semua anak Vespapeace heran dengan sikap Paul pada perempuan yang sedang diharapannya, sikap paul berbeda 180° dari yang dikenal sangat cuek saat ini menjadi sangat manis. Mereka berdua kini menjadi sorotan satu kantin.

"Paul kesambet apaan deket-deket sama cewek selain Salma?" Tanya Rony yang ikut terheran-heran.

"Gue juga gak tau, kayaknya Paul naksir sama tuh cewek." Jawab Nayl yang juga masih terbengong.

"Serius??! Serius Paul bisa naksir sama cewek? Bukannya dia kayak gak suka gitu ya kalo di deketin cewek? Apalagi ceweknya agresif." Sambung Dimansyah.

"Normal lah Paul suka sama cewek, daripada sama cowok?" Rahman tak mau kalah menimbrung.

"Ah banyak ngemeng lo pada, mending gue samperin ahh mumpung ada Anggis juga." Edo berjalan menyusul ke tempat Paul dan Nabila.

"Eh ada kak Paul." Ucap Anggis dengan ekspresi yang sedikit terkejut dan kedua tangannya membawa baki yang terdapat dua mangkuk mie ayam.

"Eh ada adek Anggis." Samber Edo yang tiba-tiba ikut duduk di samping Paul.

"Ehh iya, ada kak Edo juga. Makan kak Paul, Kak Edo" Tawar Anggis.

"Ini temen lo emang gak suka ngomong, atau grogi deket gue ya Gis?" Kata Paul yang sontak membuat Nabila tersedak.

"Eh minum Bil." Kata Anggis sambil menawarkan minum, tapi malah Paul yang mengambil minum itu.

"Nih minum." Paul ingin membantu Nabila minum, tapi di tolak halus oleh Nabila.

"Bisa sendiri kak, makasih."

Semua mata anak-anak yang ada di kantin masih menyorot Paul dan Nabila. Hal itu membuat Nabila merasa tidak nyaman.

"Gis, kayaknya aku udah kenyang deh. Ke kelas aja yu." Kata Nabila pada Anggis yang masih asik makan mie ayam.

STORY OF PANAROMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang