INSIDEN

4.8K 303 38
                                    

Hehe sebelum lanjut aku cuma mau bilang, selamat membaca dua part sekaligus kaka-kaka!!! Karena setelah ini giliran part Paul Nabila yang beraksi😁✌️
Semoga berkenan dan terhibur ya
❤️🖤💙🤗

Hari demi hari sudah mereka lewati,
Paul yang makin terang-terangan mendekati Nabila.
Dan Rony yang masih terus memantau Salma dari kejauhan.

Salma kini sedang di Warmin, tentu saja ia bolos. Salma kalau bolos biasanya tak pulang kerumahnya, melainkan ke warmin. Sudah lumayan lama Salma disini, dan kini dirinya sedang menunggu kakak tercintanya, Paul.

"Lama banget sih abang gak kesini-kesini." Keluh Salma sambil memainkan ponselnya.

Tak lama kemudian, Alfredo dan Nayl yang baru saja pulang tiba di Warmin.

"Eh ada Salma tohh, ngapain Sal?" Tanya Nayl ramah.

"Nunggu Bang Paul. Mana? Biasanya sama lo pada." Tanya Salma karena bingung, tumben abangnya itu tak bersama dengan kedua sahabatnya.

"Dia bilang langsung balik ke rumah, gak tau tumben gak kesini dulu." Jawab Edo sambil duduk di depan Salma.

"Hah? Balik duluan? Mampus gue." Kata Salma dengan ekspresi panik.

"Kenapa Sal emangnya? Lo kan udah biasa pulang sendiri bukan?" Tanya Nayl.

"Iya, tapi masalahnya vespa gue tuh lagi dibawa ke Pak Rogos. Lagi jajan, biasa." Jawab Salma yang masih dengan kebingungannya, akan pulang dengan siapa.

"Kenapa gak balik sendiri aja Sal? Kan lo biasanya juga mandiri" Usul Alfredo.

"Iya sih, tapi gue lagi males aja naik angkutan umum." Ucap Salma sambil membawa tasnya.

"Yaudah Sal sama gue aja. Gue anter deh." Tawar Nayl.

"Ekhem, modus dimulai" Goda Edo yang mendapat tatapan tajam dari Nayl.

"Enggak usah, gue bisa sendiri. Gak usah maksa, gue gak suka dipaksa." Ucap Salma lalu meninggalkan tempat itu.

"Yahh.. Gagal modus nih yeee" Edo terkekeh dan merasa senang temannya itu lagi-lagi gagal mendekati Salma.

"Kampret lo." Ucap Nayl sambil menjitak kepala Edo.

Kini Salma sedang berjalan kaki, menunggu angkutan umun yang lewat. Tapi sayangnya sepi, mungkin karena kebanyakan supir angkutan umum sedang siap-siap sholat Jum'at.

"Yaelah gue lupa, kalo hari Jum'at jam segini kan biasanya angkutan umum jarang." Keluh Salma sambil terus mencari angkutan umum.

Saat Salma sedang menunggu angkutan umum, tiba-tiba datang sekelompok anak laki-laki SMA FACTOR. Musuh besar anak-anak SMA IDOL.

Anak-anak geng motor Pandawa yang dipimpin oleh Alvin, laki-laki tinggi dan berbadan kekar yang tentu saja sering mencari masalah dengan anak-anak SMA IDOL terutama anak Warmin alias anak Vespapeace.

"Ehh ada adik kesayangannya Paul, ngapain sayang disini?" Goda Alvin sambil mengedipkan matanya.

Alvin memang tertarik dengan Salma, sudah dari lama dia mengincar Salma untuk dijadikan kekasihnya. Padahal Paul adalah musuh besarnya.

"Gak usah deket-deket gue! Atau gue hajar baru tau rasa!" Ancam Sama yang malah membuat Alvin tertawa.

"Lo? Mau ngehajar gue? Hahahahaha yaampun Sal, jangan mimpi. Kalo lo jadi pacar gue baru bakal jadi kenyataan" Ucap Alvin dengan percaya diri.

Alvin mendekatkan dirinya pada Salma, semakin dekat, sangat dekat, benar-benar dekat. Sehingga jarak mereka kini hanya sejengkal.

"Sampe kapan lo nolak gue jadi pacar lo Sal? Udah lah terima aja. Gak usah sok jual mahal, gue juga tau sebenernya lo mau kan jadi pacar gue? Cuma takut aja sama abang kesayangan lo si Paul. Iya kan?" Kata Alvin sambil berkacak pinggang.

STORY OF PANAROMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang