GADUH

644 73 20
                                    

HALOOO KAKAKAKAKUU SAYANGGG HUHU RINDU SEKALIIIHHH❤️🖤🤍💙

Bismillah, izin melanjutkan cerita ini insyaAllah sampai selesai, ya🙏🏼❤️

Maafkan kalau banyan typo😭🙏🏼

Paul dan anak inti Vespapeace lainnya sudah berkumpul di Warmin, hanya ada satu orang yang belum terlihat disana, tentu saja Rony.

"Kemana sih anak itu? Gue udah bilang, SEMUA HARUS KUMPUL. Ini penting." Ucap Nayl geram penuh penekanan.

"Gak habis pikir gue juga, dia malah nganterin si Bianca ke Rumah Sakit." Tambah Dimansyah yang juga kesal.

"Udahlah biarin aja, kita bisa kok tanpa dia." Perkataan Paul membuat semuanya mengangguk. Tapi tetap saja, semua anak inti kecewa dengan Rony yang lebih memilih mengantar Bianca ke Rumah Sakit, meski mereka belum tau penyakit Bianca sesungguhnya tapi tetap saja mereka kesal.

"Jadi gimana? Ada info apa yang lo dapet Dim?" Tanya Rahman pada Dimanysah.

"Sebentar, kita tunggu anak Pandawa dan geng lainnya dateng dulu dideket Bundaran HI. Kalo mereka udah sampai kita kesana, kita omongin lagi disana." Instruksi Paul mendapat persetujuan dari seluruh anak Vespapeace.

Tidak lama, Alvin memberi kabar kepada Paul bahwa seluruh anak motor Jakarta sudah tiba dan berkumpul di dekat Bundaran HI. Mereka pun langsung bergegas pergi kesana.

Hanya dengan waktu sepuluh menit mereka sudah sampai di tempatnya. Sudah ada beberapa geng motor anak-anak SMA disana, ada Pandawa, Calaveras, Rahwana, dan Vegas. Mereka adalah geng motor yang juga menjadi korban kasus geng motor baru yang merusak citra mereka.

Beberapa waktu ini ada geng motor Ibu Kota meresahkan, mereka sering merampok, membegal, bahkan mencelakai orang-orang tidak bersalah. Entah apa maskud mereka melakukan hal ini, yang lebih parahnya lagi mereka sering menggunakan atribut beberapa geng motor yang saat ini sedang berkumpul. Padahal, tidak ada salah satu anggota dari beberapa geng motor ini yang melakukannya.

"Gimana Ul? Ada informasi yang udah lo dapet?" Tanya Alvin, selaku ketua Pandawa.

"Huft, padahal kita baru aja damai sama Pandawa. Eh ada aja maslaah baru lagi." Sambar Alfredo memotong pembicaraan.

"Dim, jelasin." Ucap Paul pada Dimansyah yang sudah mendapatkan beberapa informasi.

Untuk hal seperti ini Dimansyah jangan diragukan lagi, jiwa intelnya sudah sangat melekat, sehingga informasi apapun sangat mudah ia dapatkan.

"Gue udah dapet beberapa rekaman CCTV yang menangkap aksi sadis para anggota geng motor itu. Emang dibeberapa rekaman selalu beda-beda atribut." Jelas Dimansyah.

"Kalian bisa liat, dihari ini mereka pakai atribut Calaveras. Dan ini, dihari yang berbeda mereka pakai atribut Vespapeace."

Semua mata anak inti dari geng motornya masing-masing tertuju pada layar laptop milik Dimansyah, Ada salah satu video yang memperlihatkan ada korban yang berhasil membuka topeng salah satu anggota geng motor itu.

"ANJRIT PEREMPUAN?!" Seru Daniel, wakil ketua Pandawa.

"Gila, lawan kita kali ini gak main-main." Tambah ketua Calaveras.

Paul diam mengamati rekaman itu ia menyipitkan matanya untuk mengambil sebuah kesimpulan.

"Coba, Dim. Mundur dikit terus pause lagi." Pinta Paul.

Dimansyah mengikuti perintah Paul, tepat dimenit tersebut Paul bisa lebih melihat dengan jelas postur tubuh serta wajah yang sedikit blur.

"Kenapa Ul?" Tanya Dimansyah memastikan.

STORY OF PANAROMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang